alan lebih awal agar datang tepat waktu di tempat
la juga menyiapkan sedikit gorengan sebagai pendam
yang Abang kasih kemarin
ang jalan d
tidak lupa ku kecup kening kedua anakku yang su
hirrahman
ya malam, berharap malam ini akan
mangkal, ternyata masih kosong di sana. M
karena katanya ini adalah jam sibuk para pengemudi transportasi o
mix,
kan gorengannya sekalia
bil dua. Jadi berap
an semangat aku membuatkan pesanannya, ini adalah pembel
a, Bang. Te
Sepertinya aku harus mencoba mencari tahu jam sibuk para pengemudi ojek onlin
dua orang penjual kopi lain datang mengh
lan. Ini pangkalan kita puny
ini. Saya bisa geser ke ujung sana jika Abang ma
mu ikut jualan juga, yang ada pembeli jadi ter
i, B
panjang in
pikir tadinya tidak akan masalah ikut berjualan di
. Maaf, say
u kalah telak. Lihatlah mereka, bukan hanya kopi bahkan ada juga es dan aneka cem
al kemarin malam, semoga saja di sana masih bisa berjualan
*
a dekat dengan pusat perbelanjaan, hanya saja posisinya yang menjorok dan
e yang mangkal. Kalau menurut info yang ku dapat, di sanalah mereka sering dapat banyak orderan. Padahal lok
tu pun jarang. Tapi aku yakin, selagi kita mau berusaha
embeli saja, kebanyakan dari mereka akan langsung mela
rjualan bersama, mungkin daganganku akan habis dalam wak
li, tapi kuingat kembali pesan Almarhum Bapak; us
Tuhan akan berikan atas usaha yang kulakukan. Jika memang reze
tapi pembeli tetap saja sepi. Sepertinya aku harus sudah
tiba saja hujan turun dengan lebatnya bak ai
pulang menerobos derasnya guyuran air hujan. Jadi, ku put
an laju motor mereka di Halte tempatku mangkal, sebagianny
anya aku seorang diri menanti. Saatnya aku mulai beraksi, menawarkan d
p salah seorang dari mereka
dan nyaris menyerah, tapi ternyata Tuhan be
pat orang lainnya yang ikut memesan
terjual, bahkan kopi dan cemilan saja k
satu persatu nekat menerobos lebatnya hujan karena
nyisakan sampah yang berceceran. Ku raih sampah-sampah itu lalu m
penjualanku hari ini. Betapa bahagianya aku saat meli
ntuk menyerah setelah pedagang lain mengusirku dari lapak yang ramai, namun nyata
egas merapikan kembali barang-barang milikk
malam, menerobos sang langit malam ya
aku tetap menyapa mereka dengan senyuman, meski pada akhirnya tatapan sinis yang ku dapatkan. Kejah