a
cem
ih dahulu berkata, "Ingat Alvi, aku tidak su
tidak akan henti-hentinya mengoceh denganku, dan setelah men
justru kami jarang berkomunikasi kalau sedang berada di luar rumah, se
g berjalan ke arah ruang guru, dan
ketua kelas, dan ini kedua k
a aku paling tampan di kelas, dan wali kelasku tidak lain
i inilah yang sebenarnya terjadi. Aku yang menjadi
a Gaby yang baru saja Anna ceritakan tiba-tiba l
ngagetin aku aja sih. U
y yang cantik atau Gaby ku sayang juga boleh. Asal bukan Ga
ada aku panggil Gaby Kamala yang disingk
amanya, ya sudah. Panggil dengan panggilan sa
was ah, aku ma
untung gak ada Anna, kalau Anna lihat bisa berabe urusannya,
ujarnya yang tidak ku hiraukan, walau
ok to
guru datang wo
, Gab?" tany
dengan manjanya, hingga aku mendorong wajah Gaby dengan tangan ini. Soalnya dia lagi-l
sorak tem
tangan Gaby dari tangan ini, dan
satu tim anak basket. Dia keren cuman terlalu cuek. Sebenarnya dia aslinya baik. Cuma
jian. Kamu suda
kepalanya di atas meja, dan aku tidak
dipukuli lag
biasa. Aku kan b
g sabar y
apa aku boleh mengi
ekedar anak angkat, tapi entar deh aku tanya ke mam
ngkin jalanan memang t
boleh tidur di rumah. Urusan kedu
tahu mau menginap di mana lagi.
sudah datang. Rapikan pakaianmu, jang
a jadi semangat, dan teman yang lain
cantik deh," rayu Arjuna, dia murid terbandel
mendapat jawaban kompak yang mengatakan, "Belum siap Buuuu!" Sampai kiamat pun jawaban mereka pasti sama, pasti berkata
ngnya semuanya menyoraki tiga S dan berkata, "Sok asyik kalian bertiga." Dan orang yang paling
. "Aku serius Bu, aku kali ini benar-benar saki
enggak dia mau mojok di
asik. Ini beneran sa
ang suka bohong, alhasil Anna berkata, "Gak ada Gab,
oh Bu, aku beneran
sakit perut atau sakit kepala sih? K
aku beneran sakit perut
rkata, "Jangan bohong Gab, nanti kamu s
r malah ikut mojokin. Gak asyik loh Yang,"
k bicara, pasti itu. Nah loh benar kan. Baru juga aku tebak. Di
Ayang Alvi," go
dengan aku yang mendapat notifikasi pesan masuk di ponselku. Karena n
" gumamku sambil aku
membawa sekuntum bunga mawar itu siapa, Alvi? Bukankah itu kamu, sayang? Aku kecewa
orak mereka
a lupa dengan pasal ujian. Untung tiga S mengingatkan An
, ini semua karena kali
tadi diam aja. Agar ujiannya gak jadi. Sok asik mema
rkan dari kelas, biar sekalian kalian tidak mengikuti ujian.
ta mau kok mengikuti ujia
membuatku terkejut, padahal aku baru m
i panggil tuh
abku dengan me
i kelas ini cuman
inya lah yang memberikanku nama Alvi. Padahal orang tua kandungku sendiri
" katanya dengan cuek, tidak biasanya dia bersikap marah padaku
masalah antara aku dan Anna, s
Alvi? Ayo buruan bagi
ng hampir lupa kalau posisi
ujian itu, tapi pas di Gaby tanganku langsung diambil olehnya. Bahkan sam
aras ka
justru mencubit kedua pipiku dan
ngan Gaby dari pipiku, lalu aku menoleh k
nti malam dia tidak akan