dak bisa dipalsukan, ini dokumen online. Coba lih
a, wajah Erika perl
au dengan ujian masuk khusus. Ujian ini diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar berprestasi, di mana mereka m
rhasil mendapatkan tempat
i. Kekesalan sebelumnya langsung sirna dan digantikan oleh kegembiraan yang melua
an ini. Yang terpenting baginya adalah Fernanda bisa men
canggung dan menimp
nada jijik, "Apa hebatnya itu? Lagi
ng yang bahkan tidak memenuhi syarat,
ya sampai bunyinya bergema tajam dan membentak, "Cukup!" Ke
e mengantar Fernanda ke kamarnya yang n
u, tapi ini cocok dengan sifat Fer
r kakak laki-lakimu. Kakakmu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan dan jarang pulang rumah. Di sebelah kamar
elanjutkan, "Jika ada sesuatu yang kamu butuhkan, s
Michelle dengan ekspr
ndi dulu," gumam Fernanda
Michelle segera pamit untu
an tubuhnya, memberikan kilau cemerlang pada matanya. Bulu matanya berkilau
rambutnya sampai setengah kering. Namun, begitu melihat
Dia tidak membawa banyak barang ke sini, hanya ada beberapa potong pakaia
erceceran, dia mendapati foto kakekny
iba-tiba, dia bangkit berdiri d
agu, dia menghampirinya dan bertanya dengan nada
elayan mendongak dan menjawab,
an raut wajah suram, "
antai atas, sedang memainkan
a berbalik dan berjalan menuruni tangga
saat dia mendekati ruang musik. Sesampainya di pintu, dia mendobrak dengan
ang sedang duduk di depan piano berba
resi masam, "Apa-apaan ini? Kamu hamp
ya dan mencengkeram lengannya erat-erat. "Di mana foto ya
kening berkerut sambil bertanya dengan berpura-pura bo
g Erika kembali ke piano sekuat mungkin. Kemudian, dia merai
a dipertegas oleh helaian poninya yang basah, pip
dengan suara bergetar ketakutan, "Aku ... aku sudah membuan
ran yang kencang itu mendorong kepalanya ke samping dan tubuhnya terhuyung. Seketika, dia mer
dak, aku akan memotong tanganmu!" desis Fernanda dengan suar
dari vila hanya untuk mendapati bah
, tapi kakeknya telah merawatnya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Bagi Fernanda, kak
pakan penghormatan atas kenangan a
anda bergerak cepat di atas ponseln
balasan yang berbunyi, "Serahkan saja pada
angi pipinya, dengan Michelle yang menopangnya. dia menangis terisak dan meratap, "Ibu, Ayah! Dia baru k