alanan yang sepi, lampu depan mobil
o
g memekakkan telinga tiba
hamburan di kursi dan berkilauan di
utan bergema di jalan dan para pegawai toko buru-b
panik sehingga mobil itu tergelincir, bannya berdecit sebelum menabrak tberkedip dan linglung
apa yang sedang terjadi. Lewat celah jendela, dia melih
ia
di tengah situasi baku
babkan oleh perebuta
obil hingga terbuka, lalu diam-diam melangkah menuju pinggir ja
, sesosok tubuh yang tinggi dan kekar munc
hnya, dia masih dapat melihat sorot mata pri
i kemejanya, yang mer
arahnya dan tiba-tiba jatuh
bertato muncul dari balik bayangan, masing-masing dari mereka be
tumbang. Sekarang,
angkat senjata dan mengarahkannya ke arah pria yang
ah untuk seorang pria malam i
hnya dan kulit putihnya yang mulus. Rambutnya yang berkilau terurai di bahu dan
n tubuhnya yang seksi, siapa pun y
lebar dan matanya berbin
cantik itu, tentu saja dia tidak i
aku akan menikmati
ngan penuh nafsu dan langsung me
gan nada memohon, "Tidak, jang
Kemudian, dia mencengkeram bahu Khloe erat-erat dan mencondongkan tubuh lebih dekat sehingga napasnya yang panas terembus di kulit wani
Dengan satu gerakan cepat dan putus asa, jari-jarinya mencengkeram sebuah
hernya, pria botak itu membelalak
orot matanya yang sedetik sebelumnya dipenuhi ras
elita, kini telah berubah menjadi mawar ya
lang, kamu
marah menguasai mereka dan mereka mula
loe tidak
ngan bergerak atau aku akan mencabut pulpen
eman menghentikan langkah mereka da
di tanah tiba-tiba bangkit berdiri. Dengan pistol di tangan, d
erlihat jelas bahwa cedera yang dia
ambruk bersimbah darah ketika sebuah pelur
cipratan darah. Namun, pakaian dan kakinya tidak seberuntung itu ka
gh
dan menimbulkan gejolak dalam perutnya se
bis, lututnya tidak sanggup lagi menopa
pinggangnya, merengkuhnya ke dalam pelukan. Genggaman tangan
begitu sangar? Kenapa seka
endorong pria itu menjauh sam
, sekelompok pria berpakaian hitam dan berwaja
tar dipenuhi oleh orang-orang yang me
matikan, dan Khloe dapat melihat sekilas bahw
roket dengan mudahnya seolah-olah benda-benda
enyerang elit, yang terlatih da
ka semua mulai berlutut, seolah sedan
g membungku
ak Henrik," ucap pemimpin
dia bertanya, "Pak Henrik?