yang lembut, yang makin harum seiring waktu; ada cinta yang tak terlupakan setiap kali orang mengingatnya; ada cinta yan
cinta bertepuk sebelah tangan atau unrequited love. Dia adalah seorang gadis bernama Linlin, ya
mulai menyukainya. Yang kutahu, setahun sebelum kelulusan, ak
h, merasakan manisnya hatiku. Aku akan mengingat setiap kata yang diucapkannya kepadaku dan mengingatnya berulang-ulang dal
ma di Universitas Kedokteran dan saya diterima di Universitas Normal. Kami berpisah dan tidak pernah berhubungan lagi. Namun, saya tidak pernah
memenuhi hatiku. Tidak ada ruang untuk orang lain di hatiku, dan aku sangat yakin bahwa kami akan bertemu lagi. Setelah lulus, saya menjad
akhirnya memberanikan diri dan menggunakan ketenangan dan kepercayaan diri yang saya kembangkan dalam men
ntiknya. Meskipun banyak orang mengejarnya di perguruan tinggi, karena berbagai alasan dia belum
anku dan perasaanku yang mendalam padanya. Linlin menyetujui permintaanku. Aku sangat gembira
i dia adalah bunga yang paling lembut, dan setiap momen bersamanya penuh denga
bahwa ayah Linlin meninggal saat Linlin masih sangat muda. Ibu Linlin tidak pernah menikah lagi dan mem
esmi menerimaku. Beberapa orang mungkin tidak mengerti, tapi bagi kami, ber
nya ketika dia menyeretku untuk membeli banyak barang yang menurut ibunya akan disukainya. Namun, saya melihat tas-tas besar dan kecil ini dan merasa sangat bingung. Barang-barang ini sama seka
leh gadis kecil yang licik ini. Dia menghasilkan banyak uang dariku dengan menyamar
alu berjalan menuju rumah Linlin. Ini pertama kalinya aku mengunjungi rumah Linlin. Rumahnya berada di sebelah bar
dari 50 meter persegi, tetapi sangat bersih dan rapi. Ada sedikit aroma harum di dalam rumah, dan d
ngan: "Bu, Xiaoliang ada di sini d
tahu ibumu sebelumnya bahwa Xiaoliang akan datang? Dia sangat nakal, sama
akan pakaian rumah longgar dengan celemek yang diikatkan di pinggangnya. Pakaian rumah longgar itu tidak menyembunyikan bentuk tubuhnya yang ramping, tetapi celemek ya
g merasa nyaman. Penampilannya agak mirip dengan Linlin, lembut namun dewasa, berwibawa dan elegan, namun den
enyum dan berka
uduk cepat. Linlin tidak memberitahuku sebelumnya, dan kamu membeli begitu banyak bara
dan berkata, "Linlin sering menyebutmu saa
ika mendengar pertanyaannya, aku segera menjawab,
ta di matanya. Dia berbicara kepadaku dengan lembut. Suara ibu Linlin lembut dan menyenangkan, dan kelembutan sert