ngah malam, terbangun dengan napas terengah-engah, seolah mendengar bisikan dari masa depan yang penuh ketidakpastian. Setiap kali matanya menatap langit yang gelap, terbayang sosok ibunya, s
-hatian. Alya tahu dia datang untuk memberikan dukungan, tetapi dia juga tahu bahwa Niko adalah alasan di ba
semakin sempit. Wajahnya pucat, dan rautnya mengandung kekhawatiran yang sulit disembu
mbang kehancuran, di antara pilihan yang membuatmu harus menyerahkan bagian dari dirimu yang paling berharga," katanya, suara itu bergetar, penu
"Aku tidak tahu, Alya. Tapi aku tahu bahwa kau berjuang, dan aku tidak ingin melihatmu jatuh hanya k
suaranya hampir hilang di antara isak tangisnya. "Karena aku takut, Niko. Aku takut keputusan ini akan menghan
semua memiliki ketakutan, Alya. Aku juga. Tapi aku ingin kau tahu, terkadang, menghadapi ketakutan
ar ke dalam dirinya. "Jika aku melakukan ini, jika aku menerima tawaran itu, aku tidak hanya menjual tubuhku, Niko. Aku menjual bagia
lya. Tapi ingatlah, pengorbanan bukan hanya tentang kehilangan. Terkadang, pengorbanan adalah tenta
rti bintang yang tertutup awan gelap. Ia mengenakan gaun sederhana, satu-satunya yang tersisa dari lemari ibu. Hari itu, ia tahu, hidupnya akan
ya tahu, di balik senyum itu, ada ketegangan yang sama seperti yang dirasakannya. Mereka berjalan menuju mobil, langkah mereka
tahu ini sulit, dan aku tahu kau meragukan apa yang aku katakan. Tapi aku i
penuh pertanyaan. "Kenapa kau begitu ped
ang-orang yang mengubah segalanya. Mungkin, bagi aku, kau adalah salah satu dari mereka. Kau mengajarkanku bahwa keberani
ertian. Ia tahu, perjalanan ini baru dimulai. Jalan yang menantinya akan dipenuhi dengan pengorbanan, dan mungkin luka yang tak terlihat.