terangkat tinggi dan mulutnya menganga lebar, seolah-o
gak lucu, deh," ucap Sweet. Ekspresinya ma
man, seolah-olah semua ini adalah hal yang wajar. "Kayaknya kamar ini sudah cukup besar untuk kita berdua. Ternyata barangmu banyak ju
otong Sweet cepat. Suaranya naik
penjelasan lebih lanjut dari Sweet dengan t
g segede gaban ini udah enggak ada kamar kosong?" tanya Swee
kamu," jawab Ethan dengan nada santai. Lalu ia beranj
Suaranya menggema di seluruh ruangan dan
ang nyasar masuk kota," balas Ethan. Wajahnya terlihat kaget dan
sama aku. Ethan yang muak dan benci sama aku. Aku mau Ethan yang itu, bukan yang ada
tapan yang campur aduk antara kesal dan geli. "Kamu suka aku marah-ma
dong. Ayo, marah!" Semangatnya mencuat seolah mar
mun, sebelum pintu tertutup sepenuhnya, ia kembali menatap Sweet dan menambahkan, "Ada yang mau aku bic
kesal. Dia merasa seolah semua ini ada
arak beberapa langkah dari ranjang. "Tempat tidurnya cuma satu, masak aku h
a Laura, ya?' pikirnya, menging
dapur. Di sana, Tante Lisa, maminya Ethan, baru selesai memasak mak
mendekati wanita paruh baya yang s
atas kursi meja makan. "Kamu lapar?" tany
ku boleh tanya sesuatu enggak sama Tante?" Suaran
Sweet. Ia menatapnya dengan lembut. "Apa yang mau ka
, membuatnya merinding. "Tan, bukannya
menatap dalam seolah ingin menyampaikan
antungnya berdegup kencang, kaget dengan berita yang baru saja didengarnya. "Bag
ahu?" tanya Tante Lisa. Na
bisa tahu, Lauranya aja aku gak kenal sama sekali." Keju
ra meninggal karena kecelakaan. Cukup kamu tahu sampai di sini aja, ya. Jangan sebut nama Laura dan semua h
ya sedikit terangkat. Lagi pula dia bukan tip
enjawab pertanyaan aku." Suar
, kamu menantu Tante. Jadi, mulai saat ini, biasakan kamu panggil Mami, ya." Lisa
berdua? Kayaknya seru, deh." Suara itu membuat Sweet dan Lisa menoleh. P
th
uh harap. "Hai, Mom, malam ini aku sama Swee
rapi. Kemeja lengan panjang hitam dipadukan dengan celana j
... apakah kalian akan mulai berkencan, hmm?" tanyanya. Matanya berkilau p
n senyuman lebar. "A
a ajak dia ke mana pun kamu mau. Asalkan kalian baik-ba
Ethan. Hati kecilnya berbisik bahwa tidak mungkin suaminya itu ti
we
t terkejut, terse
" tanya Ethan. Ia menatapnya
a bergeser, menggeleng pelan. "Enggak, kok, aku gak memikirkan apa-apa," jawabnya,
han langsung t
iga. "Ayo ke mana?" tanyanya sambil
a yang kamu pikirkan?" tanya pria tampan itu
teriakan aku tembus ke rumah tetangga, aku tetap teriak kalau kamu berani macam-mac
Sweet yang lucu. "Kebanyakan menon
am-macam," gerutu Sweet. Ia merasa lega mendengar bahw
anu?" Ethan bertanya sambil te
merengut. Sebenarnya hatinya berdesir malu
lgar," balas Ethan masih sambil ter
debat hingga pagi. "Sudah! Ayo, aku sudah lapar sekali," ujarnya mengalah. Perutnya sudah mul
asi. Namun, sebelum Sweet masuk ke
kan? Aku ikut, d
t saling meman