img Mantu Kurang Ajar  /  Bab 2 Dua | 2.94%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Dua

Jumlah Kata:664    |    Dirilis Pada: 12/11/2024

an wajah datar. "Tar, kamu bisa nggak, ya, lebih rajin lagi jualannya? Jangan minta bantuan Hanif teru

rasa teriris. "Iya, Bu, saya akan berusa

mertua semakin dingin, nyaris tak pernah t

entuh makanan atau minuman yang aku buatkan. Yang lebih pedih, beliau akan

singkat, lalu berlalu tanpa sepatah kata, apalagi

kemarin dan sepertinya mereka agak marah padaku. Jadi, aku me

h keras dari sebelumnya, menyajikan pesanan nasi goreng, mie rebus, dan melayani pelangga

ujarnya sambil mengangkat

r tubuh. "Nggak usah, Bang. Kamu pasti capek di bengkel seharian. I

bingung. "Kamu yakin, Tar? Abang nggak

g. Nggak apa-apa kok. Anggap aja ini latihan buat aku, supay

ri. Kadang sampai tengah malam, aku masih melayani pelanggan yang datang, m

agangan di dapur, tiba-tiba pandanganku terasa berputar. Tubuhku

memutuskan untuk tidak berjualan. Badanku terasa lel

rbangun, perutku terasa kosong, membuatku langsung menuju

i sana. Hatiku terasa kembali teriris. Aku sadar, mungkin ini hal sepele, tap

cari Bang Hanif. Saat itu, ia masih berada di bengkelnya yang

mencoba terdengar biasa saja mesk

k beli nasi bungkus. Jadi, mereka sekalian beliin

nku. Padahal Ibu mertua tahu sejak pagi tadi aku tidak enak badan. Hatiku

tanyaku, mencoba mencari kepast

ran. "Kamu mau? Aku bisa pergi beliin l

ar-benar tak peduli. Mereka tahu aku tidak sehat, tapi tetap tak menganggap keberadaanku. Bagiku

a dengan senyum yang kupaksakan. "A

instan yang kubeli di toko Ibu mertua. Aku menyeduh mie instan dengan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY