an tidak ada tanda-tanda penolakan pada penerima, sehing
uk mendonorkan sumsum tulangnya pada
nita yang dingin dan kejam sehingga dia tidak akan sudi menyelamatkan Niken. Saking putus asanya, pria itu bah
melihat Regan merendahkan diri d
n. Mereka bisa dibilang kekasih masa kecil. Regan biasa berkelahi dengan anak laki-laki lain hanya
hun-tahun berada di sisi Regan, akhirnya dia
aan tidak pernah bisa dimenan
cara menyenangkan hati Regan. Meskipun peduli pada mereka berdua,
i sangat menc
hingga matanya terasa perih kare
simpulan sendiri bahwa dia cukup kejam untuk membiarkan adiknya meregang nyawa. Dia merasa tidak terima dengan
menjadi is
ya percaya bahwa ini cukup untuk menaklukkan hati Regan. Namun, kenyat
h kalah.
ni menunjukkan w
nggigit menyadarkan
Melihat Vena Sandira berdiri di belakangnya,
pak sepuluh tahun lebih muda. Dalam balutan pakaian desainer yang apik
ilangan ibunya, Vena, yang bekerja
itu adal
bentak Vena sambil mencibir dan mele
gikuti di belakang sambil mema
di matanya yang lelah. "Kak Ella," ucapnya dengan
menggenggam tangan Niken dengan lembut sa
presi lembut, "Aku tidak melihatmu selam
ngan kepolosan dan kebaikannya, m
di penghalang antara dirinya dan pria yang dia cintai? Ketika Niken jatuh sakit, E
am terhadap dirinya. Dalam benaknya, dia membayangkan pertemuan mereka akan terasa jauh, dingi
Setiap kali Ella menatap adiknya, rasa
untuk dihabiskan bersamamu," ucap Ella dengan mata yang masi
i, "Asyik! Aku ingin kamu menjengukku s
a di sini setiap hari,"
ata ke atas dan menatap El
lla, amarahnya berkobar. Dia tidak bisa melupakan bagaimana Ni
idur, dia menoleh ke arah Ella dan berkata dengan dingin, "Sebentar lagi, Regan akan datang k
tah kata pun. Setelah melirik Niken sekali lagi, yang kini s
ar memecah udara. "Jangan datang ke sini lagi. Setelah semua yan
pkan sepatah kata
g terasa berat karena beban dari sebua
e bangku yang berada di koridor. Ketika air matanya mulai mengalir tidak terklla. Memasuki koridor, Jenny melihat Ella, yang tampak begitu putus asa, sedang membungkuk di bangku dengan wajah terkubur di kedua telapak tangan. Namun, ke
aannya hanya dari suara langkah kakinya. Mendengar irama yang tidak asing itu, dia s
k Niken?" tanya Ella sambil menatap Reg
iasan di wajahnya sudah luntur oleh air mat
sebelum balik bertanya, "A
Ella dengan
na pria itu membalas dengan lembut tidak seperti biasanya, "Jangan khawatir. Niken
u t
gsal Niken. Namun sebelum Regan melangkah masuk ke dalam bangsal, Ella tidak
h waktunya melepaskan dan mengembalikan pria itu
e arah Ella, dia menjawab dengan suara yang dibumbui amarah ya
ap suku kata penuh dengan r
an Regan dari pernikahan mereka yang hampa dan memberinya kesempatan
masih tampak beg
u ingin menyingkirkan
rpaku di bangku dengan mata terpaku pada pintu yang tert
asa untuk menahannya lagi. Dia bergegas menghampiri dan menarik Ella den
tetapi dia tidak lagi masuk ke dalam bangsal Niken. Dia hanya
dekatan mereka sangat jelas terlihat. Sementara itu, dia hanya menont
nya yang lembut pada Niken, di mana perbedaan ini menorehkan luk
asi sumsum tulang belakang. Tidak ada tanda-tanda pen
setelah sekian lama, E
rumah sakit untuk mendampingi Niken sampai sepertinya dia lupa pergi
terhadap Niken, Ella siap untuk melupakan d
Regan. Telepon berdering lama sekali sebel
dengan suara dingin dan
u, "Kapan kita akan men
a lagi, suaranya terdengar jauh, tetapi kata-katanya membuat Ella
sekian lama, Regan masih belum menand