kulit yang putih, mungkin karena sepanjang tahun ia leb
an, sebagian mungkin karena ia mewarisi keterampilan keluarganya di bidang medis. Tanpa meminta bantuan dari keluarganya
n eksentrik. Jarang berteman dengan orang
i peralatan medis, ia mengerutkan kening ketik
gangguk padanya. Farhan kemudian pergi bersam
mbali ke meja, memeriksa dokumen di laptopnya, me
setelah berpikir lama tentang
enti setelah berpikir ulang. Heri hanya men
pakah kamu yang tela
mu ke sini." Heri menjawab seperlun
aku bisa meninggalk
es
Rumah kakeknya? Tidak, rumah kakeknya ada di pedesaan, dan itu terlalu jauh. Bagaimana k
ar tidur, cukup untuk Zulfikar dan dirinya. Dia bisa menumpang tinggal di
ulfikar. Akan tetapi ia baru ingat kalau tel
ngin, bisa jadi ia adalah orang yang baik hati, bukan
hingga ia tak bisa fokus pada pekerjaannya. Oleh sebab
gar dengan jelas apa yang dikatakan Her
ngat dalam, seolah-olah kerutan tersebut
ada di atas ranjangnya hanya
u cara mengejanya?" Heri memberitahu dengan nada tegas dan menggertakkan giginy
ita bahkan tak saling kenal." Ucap Lala tersinggung dan sedikit marah dengan perkataan Heri. Ia
adar, kini dirinya
n ulang tahunnya yang ke-22 beberapa hari yang lalu, dan tidur dengan
erteriak. Siapa pria ini? Bagaimana ia bisa s
melanjutkan, "Ukuranmu B-cup, pinggang 70cm, dan kamu memiliki tand
mana mungkin kamu bisa tahu? Katakan padaku! Apa kamu mengintipku saat
i, dan berusaha menggosoknya ke selimut saat Heri
dan keras kepala, ia pergi ke meja dan mengeluarkan beberapa
baca tulisan yang ada di sampulnya, ia mengangkat kepalanya
eri menyatakannya dengan lancar dan mudah, namun tidak bagi Lala yang mendengarnya, per
ucapkan kalimat-kalimat tadi!" Mata Lala melotot hampir tak percaya bahwa ini adalah pria yang tidur dengannya di malam itu! Ya, dia o
satu tangannya ke saku celana, dan menyodorkan sebuah pulpen mahal kepada Lala de
am kondisi yang sangat tidak menguntungkan, sama sekali tidak terpikir olehnya untuk segera menikah. Ketiga, bagaimana jika ternyata pria ini adala
ia mendapat penolakan dari seorang wanita. Lebih pa
mereka semua." Rasa percaya diri yang terpancar dari kata-katanya membuat Lala heran,
temukan." Heri tak pernah merasakan penyesalan. Namun sepertinya kali ini dia tahu seperti apa rasa
hat saja nanti. Aku akan menaklukkanmu dan
a bertanya dengan s
pernah ia lakukan sebelumnya, termasuk memperkenalkan dirinya lebih dari satu kali pada
ius, sangat tertutup perihal kehidupan pribadinya, sangat berkuasa, dan telah tinggal di luar negeri untuk waktu yang cukup lama. "Bagaimana kamu
untuk mencium bibir Lala. "Kalau kamu masih tidak percaya,
roma mulutnya yang menyenan
ganmu. Kamu sangat pandai merayu wa
isnya yang tebal. Kata-kata it
memiliki 2 sahabat yang dapat diandalkannya, - Tamara Dina yang telah menyelamatkan nyawa Lala, dan Zulfikar
g pria dan wanita? Huh, Heri tak
kamu berjanji kepadaku." Lala mengertakkan gigi, meyakinkan dirinya