u-malu dari balik awan tipis. Leo berdiri di depan pintu rumah calon istrinya, merasa sedikit gugup. Hari itu adala
terbuka, dan Bu Mela menyam
mandi, tapi sebentar lagi selesai," ujar Bu Mel
berapa menit, mereka mulai berbicara ringan, membahas persiapan pernikahan
tiba-tiba berhenti berbicara dan men
ela dengan suara
u bicarakan denganmu sebelum
ganjil, tapi dia mengangguk,
atu darimu," ujar Bu Mela, suaranya
ayang, Leo. Ibu ini kan seorang janda, dan setelah ibu bercerai,
tidak yakin dengan
kalian. Ibu butuh kepuasan yang hanya bisa diberikan oleh seorang lelaki. Kalau
a apa. Jantungnya berdegup kencang, dan pikirannya berputar-putar mencari cara untuk mengatasi
riusan yang tidak bisa dia abaikan. Dia tahu bahwa menolak berarti membahayakan pernikahann
irnya mengangguk perlahan, mes
u harus melakukan itu?" Leo mena
nikah dengan Dinda. Jika tidak, maka jangan har
m sejenak
ap Leo pelan dengan
itu," imbuhnya, mesk
, tampak puas den
percaya kamu adalah lelaki yang bertanggung jaw
endiri. Tapi dia tahu, demi Dinda, dia harus menjalani apa yang telah dia
yang meski usianya sudah mencapai 40 tahunan, masih terlihat cantik dan memiliki tubuh yang montok, terus menghantui pikirannya. Bu Mela memang merawat dirinya dengan baik, dan Leo tida
a dengan Dinda. Namun, sebelum dia sempat berpikir lebih jauh, langkah kaki terdengar dari arah tangga. Dinda turu
apa putrinya dengan senyuman yang tampak sama seka
wab Dinda samb
a?" Dinda kemudian berjalan me
n senyum yang dipaksakan ag
yang berusaha menutupi kegelisahannya. Dia mencoba menghindari
si ini sebelum pikirannya terjerat lebih ja
at yang pengen aku tunjukin ke kamu," ucap Leo berharap bi
t terkejut tapi senan
biar jadi kejutan aja ya," jawab Leo sambil bangki
rti yang dia tujukan pada Bu Mela, berharap ini akan cukup u
terlihat ramah, tetapi tatapan matanya membuat Leo merasa semakin tert
da berjalan dengan gembira, tidak menyadari pergolakan batin yang sedang dialami oleh calon suaminya. Leo menggengga
an dengan Dinda, tetapi untuk saat ini, dia hanya bisa fokus pada momen bersama Dinda, berusaha unt
ama. Udara pagi yang sejuk dan sinar matahari yang hangat menambah suasana romantis di antara mere
en tinggal di mana?" Dinda membuka pembicaraan,
di rumah yang sudah kita rencanakan, yang di dekat taman itu.
ngangguk
i tempat kerja kita. Dan kalau nanti kita punya anak-anak, mereka
cil mendengar
ang," ledek Leo sambil menggelengkan kepala, meski dalam hati
yak anak!" ucap Dinda dengan n
anak, apalagi kalau mereka kayak kamu, S
nyumnya lebar, tetapi ada sedikit ra
ibuk terus tuh." Leo meledek kembal
k banyak. Aku pengen rumah kita rame sama
um mendengar
us bantu aku ya, jagain anak-anak kita kalau aku lagi sibuk. Jangan
mbil menggenggam tangan Dinda
k dan ayah yang bertanggung jaw
kupi hatinya saat bersama Dinda. Semua ketakutan dan kegelisahan yang dia rasakan tadi pagi perlah
Mela. Untuk saat ini, dia ingin fokus pada kebahagiaan mereka berdua dan rencana indah yang telah mereka buat. Di
ggil Leo denga
a kamu. Kamu adalah alasan kenapa aku selalu
juga, Mas. Aku bersyukur punya kamu dalam hidupku.
tanpa ragu dia mengecup kening Dinda deng
asa begitu dicintai,
masih teringat dengan kesepakatannya bers
a mengernyitkan keningnya melih
ka Leo
*