nya karena ia terkejut melihat Desy telah mengunci pintu kamar
Desy lembut kepada Rey den
duk di sebelahnya. Ia menatap Rey yang duduk di sana dengan
perti seorang pria jantan, tetapi itu tidak berhasil baginya dan tid
ambil masih menata
udah membicarakan keadaanmu dan adik kembarmu. Kalian bertiga memang sangat cerdas dan begitu berbakat, aku yakin kalian akan baik-baik aja jika tinggal
atikannya sedang menarik napas dalam-dalam dan seb
ubungan seks, sebelum kamu pergi ke kota besar." Desy berkata pada Rey dan mer
nya dan merasakan jantungnya mulai berdebar kencang saat dia melihat ekspresi di wajah Desy begitu menggoda. "Ma
a Desy membuat Rey tidak percaya. "Hanya dengan begitu aku bisa memastikan kamu akan sia
iku melakukan seks?" Rey bertanya setelah diriny
amun dia bisa merasakan darahnya mulai mengalir deras ke
ana denganmu, apakah kamu setuju den
maka, aku akan setuju dengan rencanamu." j
a, melangkah di depan Rey dan mulai membuka pakaian. Ia mulai melepaskan sweternya dan dirinya
ka resleting sebelum menurunkan celana panjang. K
merah yang sama. Ia tersenyum lagi kepada Rey dan kedua matanya melihat tonjolan yang semakin besar di balik celana
a Rey setelah memberinya waktu untuk mencerna ucapan darinya. Ia merasa
hmu," kata Rey sambil mengangguk dan terus
yang dirasakannya saat membuka bra dan perlahan melepaskannya,
ng berwarna merah muda kecil dan puting kecil itu mulai keras. Itu adalah bukit kembar pertama yang pernah di lihat Rey se
rus memperhatikan bukit kembar itu sedikit bergoyang saat Desy melipat bra da
ar, Desy dapat melihat bahwa Rey sedang tegang berat. Ia mencoba berkonsentrasi, mengalihkan pandangannya dari celana Rey. Kemudian, ia
duk dan di sambut oleh kemem Desy yang sudah dicukur habis hingga licin. R
a di hadapan Rey. Ia telah mencukur bulu kememnya khusus untuk Rey, dan saat ia melihatnya, Re
ta akan memulainya," kata Rey samb
, lalu berbalik perlahan, memastikan Rey melihat setiap
Desy dengan sant
malu
sekarang lepas sem
. Wajahnya terlihat memerah dan masih menatap tub
yang bugar kepada Desy, lalu dengan cepat melepaskan celananya dan terlihat palkon itu sudah berdiri di s
Rey yang berotot, di saat Rey melepas bajunya, terlihat kakinya yang kuat saat Rey sedang menurunkan ce
etapi Rey tidak mengatakan apa-apa padanya. Ia tersenyum sendiri melihat rasa malu Rey
nnya ke lantai. Ia berdiri di sana dengan punggung menghadap Desy. Dia sedang mengumpulkan kebe
an keras, dia melihat reaksi De
kepada Desy dengan gugup saat dia teru
" kata Desy kepadanya, ia merasak
akukannya?" Rey mulai berg
puas jika bermain sana kamu," kata Desy kepada Rey
ik Fahri. Desy terus menatap palkon Rey sebelum ia mengajaknya ke te
sy setelah dia duduk dan bergerak mendekati Rey. I
erdua yang telanjang saling bersentuhan. Ia kemudian melingkarkan t
diri dan membalas menciumnya. Bibir Desy yang lembut dan hangat, terasa lua
suk ke dalam mulutnya dan bergerak-gerak dengan liar dan nakal, hin
saling pagut dengan kuat, hingga Desy melepaskannya.
anya kepadanya setelah ia memergoki Rey sedang
pat mengalihkan pandangan dari b
ri, "Apakah kamu menyukainya?" tanya Desy sekali lagi kepada Rey
n sangat bergairah, lalu mulai mencubit putingnya dengan
dan tidak bisa menahan diri untuk tid
ntuhnya Rey," ka
di wajah Rey, ia meraih tangan kanan Rey dan meletakkannya di bukit kembar sebel
anlah
Desy dan ia mulai meremas bukit kembar yang indah itu. Ia tidak perc
gocok palkonnya, tetapi ia tidak pernah berpikir bahwa ia akan ben
ya sampai ia tidak dapat menahan diri. Mulut Rey berada di sekitar puting kiri Desy, dan
berputar di antara kedua bukit kembar, Rey memegang bukit kembar itu sambil menggunakan tangan untuk mengusap dan memainkan bukit kembar yang tidak di hisap olehnya. I
lut Rey dari bukit kembarnya
dari bukit kembar Desy. Desy melingkarkan tangan di s
ambil terkesiap saat
dan mulut Rey mengerang lembut saat dia menggerakkan tangannya yang hangat di sepanjang batangnya. Ia terus membelainya, membuat
ya, "Rasanya sangat nikmat. Terus des... ooouh..." kata Rey sambil mengerang
terus memasukkan lebih dalam ke dalam mulutnya. Dia menggoyangkan kepalanya ke atas dan ke bawah sa
dirinya sedang mengisap palkon milik Rey. Rey sangat men
sangat menyukai betapa panjang dan besar palkon milik Rey dibandingkan dengan palkon suaminya yang sangat kecil. Namun
embelai pangkal palkonnya dan menggerakkan mulutnya di sepanjang batang besar pal
dan mulai menyemprotkan cairannya ke mulut De
ya dan sedikit menggigil dan mengejang saat cairan yang ha
alnya dia sedikit terkejut melihat seberapa cepat Rey berejakulasi dan sedikit kesal karena Rey tidak memperingatkannya
embuka mulutnya dan membiarkan cairan itu mengalir ke palkon. D
inya," kata Rey kepada Desy denga
yum kecil padanya. Ia mengambil handuk kecil dari lemari
ritaunya sebelum kamu mengeluarkan cairan itu. Kebanyakan gadis, atau setidaknya beberapa gadis, gak suka saat kamu e
aaf Des," kata R
kamu akan belajar banyak." Kata Desy kepada Rey dan ia memp
enar-benar membuat Desy memiliki hasrat liar dan i
ambu