img War In Life  /  Bab 3 Sinyal | 3.95%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Sinyal

Jumlah Kata:1675    |    Dirilis Pada: 26/05/2024

etaris Chandra menyodorkan iPad berwarn

e panti asuhan Arunika?" Willy menscroll s

ujar sekreta

kerja keras yang dilakukan. Meski separuh jiwa hilang pergi untuk selamanya. Tetap, perta

to

tangan men

ia

Bibi Yunita dari lua

," tit

ah diperkenankan, dia melangkah maju ke depan meng

a a

pengajian sebentar l

saya akan

unita hendak berbalik badan dan kembali

h Ghea spontan ber

da apa

di m

ia tidak ingin diganggu da

ini," gumam Willy, raut wajah

kan keluar," r

k Tu

n doa bersama untuk mendiang almarhumah istrinya, Airin. Dia telah mengenakan busa

ng tinggi, keluarga bahagia, kini itu semua tak dibutuhkan lagi. Hanya panjatan doa yang

ikan sesegera mungkin," Willy tampak menyisir ramb

retaris Chandra yang b

u ke bawah, saya a

p Tu

*

to

an mengetuk pi

angguku, enyahlah!" teri

g membuka pintu kamar lalu

pengecualian dari mere

ut, hingga tak nampak secercah bagian pun yang terlihat. Melihat anaknya yang bersikap demiki

ly mengambil sebuah jepit rambut panjang dari meja kecil samping kas

. Meski sang Ayah sudah tepat bera

enyukai sikap anak yang senga

ut tebal berwarna ungu muda, warna favoritnya. Dia hanya membuka bagian atas selimu

ea Alexandra Anandyta bakal gini te

t kemudian duduk. Suaranya tampak kesal setelah me

a menyentuh? Kenapa semuanya te

gitu mengerikan sayang. Maksudny

ia ini. Menghabiskan sisa hidupk

h-aneh lagi, kita turun ke b

ap di sini,"

usai, bukan berarti dia menghindar dengan tak ikut hadir mendoakan Bunda bersama yang lain. Ini bukan hanya per

pakaian yang pantas untuk mendoakan Bunda," Wil

rela," tutur gadis itu, dia bahkan me

erhenti. Dia sepertinya

annya karena Bunda, lakukan dengan rasa bersalah karena tak bisa menjadi anak

hadapan makam sang Bunda meminta maaf karena semasa hidup Bunda belum bisa dikatakan sebagai anak

*

ap berbisik ke telinga Ayahnya yang tengah dudu

, tunggu saja,"

gadis itu melangkah menuruni anak tangga rumahnya. Dengan memakai

r akibat kepergian sang Bunda. Berjalan perlahan dengan sedikit menunduk kemudian didatangi para keraba

kuat ya," peluk

pa ke Bude aja ya can

i tenang di

at senyuman. Bukan hanya karena dia risih dengan yang lain hingga tak menangga

il Ayahnya dari seberang tem

anya," ucap gadis itu meninggalkan karib ke

bertengkar dulu

leh sang Ayah. Ingin rasanya Ghea menolak, tapi

rlabuh dipundak adiknya sekali saja untuk menguatkan seperti yang l

sana hati Ghea meradang. Hingga akhirnya hanya

*

ibuk dengan para tamu untuk mempersilakan mer

n. Mereka berjejer di depan meja panjang untuk mengantri parasmanan. Ghea meras

?" Bude Ajeng menahan tangan Ghea y

banget," dengan sedikit gelag

agi ya," tangan Bude menjurung k

munan orang-orang yang memadati rumahnya. Me

in

pesan

inya yang baru menginjak lima anak tangga untuk menuju ke kamar berhenti sejenak. Dia sontak memeriksa benda pip

apun, ibumu tidak me

elah membaca pesan anonim itu. Segudan

Ghea tergesa-gesa m

sedang tidak aktif coba..."

ed..." Dia panggil lagi, tap

lah-olah mencari seseorang. Tubuhnya gemetar, mengingat Bunda tidak memiliki riwayat penyakit apapun, apa itu berarti maksud dari pesan yang beberapa menit

iknya sebelum terjatuh. Melihat wajah sang adik y

sakit

tiba-tiba berubah menatap Galang dengan intens, d

unia ini adalah kamu, kak. Apa mungkin kamu

g. Dan ketika menyadari hal itu, Ghea segera melepaskan tangan sang kakak dari tubuhnya, di

apa sebenarnya tafsir kalimat itu

gadis itu mendengus dingin set

" Ghea melepas kasar tangan kakaknya yang be

an kasar barusan, dia malah ter

menjauh. Pria itu ingin mengejar, apa yang sebenarnya membuat sang adik menatap dirinya dengan tajam. Tatapan itu

buat orang kebingu

s itu terhen

ak perkataan it

u akan bersikap s

pada sumber suara. "Jika tidak menyukaiku pergila

nya cara membua

aja lo nge

ebenarnya k

mereka kian menipis. "Dengarkan b

topeng agar terlihat

adiknya yang mengatakan. Entah setan mana lagi yang merasuki adiknya, sungguh tak ada belas k

img

Konten

Bab 1 Neraka Dunia Bab 2 Nestapa Bab 3 Sinyal Bab 4 Kilas Balik Bab 5 Langkah Baru Bab 6 Misteri
Bab 7 Benalu
Bab 8 Pertemuan
Bab 9 Hay
Bab 10 Aku dan Kamu
Bab 11 Anak Panah
Bab 12 Hutan
Bab 13 It's Beyond Me
Bab 14 Dilema
Bab 15 Buktikan Bukan Kamu Pelakunya
Bab 16 Sulit Percaya
Bab 17 Wanita Aneh
Bab 18 Menuduh Pembunuh
Bab 19 Meminta Maaf Padanya
Bab 20 Family Time
Bab 21 Guyuran Hujan Jadi Saksi
Bab 22 Tipe Idealku
Bab 23 Tiket Konser
Bab 24 Ponsel Sekali Pakai
Bab 25 Kamu Kembali Za
Bab 26 Act Of Service
Bab 27 Lelaki Buaya
Bab 28 Kenangan Kita Sangat Indah
Bab 29 Handphone Sekali Pakai
Bab 30 Mulai Beraksi
Bab 31 Aku Butuh Kamu
Bab 32 Pertengkaran Ayah dan Bunda
Bab 33 Aksi Bunuh Diri
Bab 34 Kita Satu Tim
Bab 35 Mengumpulkan Bukti Kematian
Bab 36 Pertengkaran Dalam Rumah Tangga
Bab 37 Misi Luar Biasa
Bab 38 CEO Perusahaan
Bab 39 Direksi Hal Mudah
Bab 40 Pereda Stres
Bab 41 Tampan Rupawan
Bab 42 Security
Bab 43 Dokter Jadi Kunci
Bab 44 Badan Intelijen Negara
Bab 45 Cerita Sejarah
Bab 46 Dokter Bayaran
Bab 47 Terus Bekerjasama
Bab 48 Anak Sumber Kekuatan
Bab 49 Tim Nasional Bulutangkis
Bab 50 Kekayaan dan Kedudukan
Bab 51 ASN
Bab 52 Lelucon Untukmu
Bab 53 Calon Ibu Tiri
Bab 54 Handphone Sekali Pakai Aktif
Bab 55 Pengemudi Handal
Bab 56 Tempat Mencurigakan
Bab 57 Pertarungan Sengit
Bab 58 Fakta Terungkap
Bab 59 Bukan Sembarang Dokter
Bab 60 Akhir Hidup Tragis
Bab 61 Harta, Tahta, Wanita
Bab 62 Lingkaran Hitam
Bab 63 Penyesalan Tidak Berguna
Bab 64 Penyelamat Hidup
Bab 65 Tempat Pulang
Bab 66 Penghibur
Bab 67 Kamu Unik
Bab 68 Rumah Kamu
Bab 69 Momen Mesra
Bab 70 Bandara
Bab 71 Bukti Cinta
Bab 72 Satu Tahun Kemudian
Bab 73 Brengsek
Bab 74 Membuktikan Keseriusan
Bab 75 Pengkhianat Kembali
Bab 76 Berlibur Sendirian
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY