a Isabel mengganti pakaiannya yang sudah bas
eh Joseph, agar semakin membalut tubuhnya yan
juga minta maaf. Masuklah ke kamarmu. Ganti pak
menuju kamarnya. Namun di kala Joseph hendak ingin menuju kamarnya
bingung melihat Isabel
tinggal di sini," j
tapan tajam dari Tuannya membuatnya men
n?" tanya Joseph to the
saya. Beliau meminta Anda untuk segera
l. "Tua bangka itu m
ta Anda untuk menangani project besar di New York. Dua kakak Anda tenga
i juga sibuk. Ayahku memiliki banyak orang kepercayaan. Minta
n, t
emotong ucapan sang asisten. Dia berjalan meninggalkan sang asisten menuju
Joseph yang mulai lenyap dari pandangannya
*
yang terhidang adalah makanan lezat. Joseph memperjakan chef khusus untuk membuat
nya?" tanya Isabel pelan
Joseph mena
pa aksen yang kau kental sebagai orang Amerika.
Ya, ibuku memiliki darah S
rang paham kenapa Joseph
isa bahasa
selalu menggunakan bahasa inggri
ibumu s
nyaan Joseph. "Sepuluh tahun lalu, ib
anya Joseph lagi ingin tahu lebih
nya. "Aku memiliki satu kakak perempuan, tapi dia meninggal dalam k
ya. "Habiskan makananmu, dan segera kembali ke kamar." Dia mem
ercakapan yang terjalin lagi. Hanya wajah muram Isabel yang ditampilk
uk ke dalam kamarnya. Sedangkan Joseph memutuskan untuk menuju ke
kerapuhan dan perasaan sedih yang tidak bisa tertahankan. Hingga kemudian tiba
kamar Isabel. Pria itu menggunakan cahaya di ponselnya agar bisa melihat ja
Joseph masuk
terisak di kala men
ihat gadis itu bersimpuh di lantai sambil menangis. Hatinya
Isabel sudah langsung memeluk Joseph dengan era
gi. Aku takut," cic
ah menyala karena di gedung apartemen mewah seperti ini pasti
Isabel dan Joseph sama-sama tidak sadar kalau lampu sudah menyala. Malah sekarang Jose
langsung berubah melihat adegan di mana Isabel dan Joseph berpelukan
nnya di tubuh Joseph. Tampak wajahnya menjadi semakin salah tingkah.
ayangkan tatapan dingin pada sang pelayan. "Kenapa mes
gguan. Pihak apartemen meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Ke depannya, mereka tidak akan
kasar. "Pergilah. Selesaik
kepalanya, lalu pamit undur diri
at sejak tadi Isabel menjadi salah tingkah. Bagaimana tidak? Moment memeluk sam
endak meninggalkan Isabel, namun dengan cepat Isabel menaha
gu," ucap Is
seph menatap
eberanian dalam dirinya. Dia mendekat dan memberikan kecupan d
lah Isabel sosok gadis pemalu dan penakut. Tapi ternyata rupanya dib
el. Pria itu memeluk pinggang Isabel, merapatkan tubuh gadis i
at dalam pelukan Joseph,
"Kau semakin banyak memiliki hutang budi padaku, Isabel.
anikan diri menatap Joseph. "Apa pun ak
ke bibir gadis itu. "Artinya, sekalipun keinginanku adalah tidur denganmu, kau