g di tempat tidurnya, mencoba mengusir gambaran pelepasan Tanya dan Misha dalam pikirannya, teta
utan lembut celana pendeknya menegang hingga ereksi dan me
itu saja. Dia meletakkan tangannya di bawah selimut dan mengusapnya di bawah ka
bang gugup yang menyenangkan ke seluruh t
ni hal itu sangat menyenangkan baginya. Berfantasi bahwa dia berbaring
a dengan banyak lahar panas. Setelah itu, Irham langsung merasa lebih baik. Saraf menjadi tenang, kelemahan menguasai se
*
nya beralih pada apa yang dia lihat di kamar kakak perempuannya
ersama temannya Yulia. Daniel tiga tahun lebih tua dari Ira dan dia memiliki mobil ayahnya, di mana setelah menari
depan sebuah mobil yang melaju di sepanjang aspal basah yang berkilau karena hujan dan me
uanya. Kecepatan, musik, dan pemuda yang percaya diri adalah hal yang paling
n dan mematikan musik, Daniel berkata, "Hujan sialan! Kita harus piknik di dalam mobil."
a, sebatang coklat, dan sebotol kecil. Daniel membuka tut
i cognac?"
kan botol itu kepada Ira. Meski Ira sudah mencoba cognac lebih dari satu kali di kaf
minum, semakin banyak aku harus minum. Dan aku mengemudi. Jika aku minum se
erpura-pura dan hampir selalu melakukan apa yang diinginkannya. Cognac itu membakar bagian dalam Ira, meninggalkan rasa enak di mulu
tol tersebut hingga hampir kosong. Daniel mendekati Ira, memeluk bahunya dan samb
antara para pria. Tapi kali ini entah karena cognac atau karena ciuman, dia menjadi sangat pusing. Dia me
arum rumput yang dipotong memberi isyarat ke udara terbuka. Ira melompat keluar dari mo
put basah. Daniel dengan enggan turun dari mobil, melepas sepatu dan kaus kaki, menggulung celana jinsnya hingga ke lutut dan mengiku
iel tidak menyadari betapa tenangnya menjelang hujan berakhir. Hujan deras turun dari langit.
aniel menyalakan mesin dan udara hangat masuk ke dalam kabin. Kaca mobil berembun karen
menghangatkannya, tapi tidak terasa nyaman dengan pakaian basah. Danie
a, "Selama baju kita basah, kita
adi aku akan menang
sini kamu malu," Daniel, yang tetap mengena
embuka kancing roknya. Dia bahkan menganggap situasi ini menarik. Dia melepas
Ira, pinggul dan bukit kembarnya yang membulat, diikat erat dengan bra, berisi elastisitas yang kuat, membangkitkan gaiih nyaman dan lebih baik. Dia membuka mulutnya seperti burung, mempersilahkannya untuk dicium. Daniel menciu