ya, kemudian menarik
Nath. Nggak bisa dipindahkan.
a mulai." Natha m
akan komputernya. Sandarra berinisiatif mengambil kursi makan di
atha berpindah tempat. Kursi mereka dirapatkan seo
at dengan pekerjaan semalam suntuk. Natha, seakan malaikat pe
o
a. Sesekali ia hilang fokus,aroma tubuh Natha seakan memanggil minta didekap. Mereka tidak sadar
dulu." Natha
a masuk ke dalam toiletnya. Ia kembali melanju
di, ia memerhatikan pekerjaan wanita itu. Ia membungkukkan badannya, meraih mouse yang masih dipegang Sandarra. Kulit m
dipeluk dari belakang oleh Natha. Padahal, N
ah." Nath
h." Sandarra mem
n rerus mengawasi di belakang. Sandarra mengerjakan lay
h mouse yang masih digenggam wanita itu. Jantung Sanda
a langsung kamu kirim ke emai
engerjakan saran
nya dua jam!" Natha m
,bisa sampai subuh." Sandarra selesai me
tidak membantu banyak. Sebenarnya kamu hanya sedang kurang percaya diri. Sejak
h. Ini jadi pelajaran untuk aku. Ke depann
diah atau apa pun itu
ebutkan
n." Natha a
cepat. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher pr
natap Natha lembut."Aku akan memberikan satu ciuman yang p
rona. Ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua
ksi?" Sandarra menyusul lan
"Iya. Kalau nggak pul
arra menunjuk k
."Oke." Pria itu benar-benar ti
tal untuk Natha."Ya udah, aku masuk ke ka
santai
emakan waktu hampir satu jam. Saat berbaring, ia ingat bahwa Natha tidak memiliki selimut. Ia beranjak, mengambil selimut bersih dan keluar
Sandarra di a
Sandarra. Ia mengerjapkan mata, men
lana dalam saja. Kemeja dan jeansnya tergeletak di atas sofa lainnya. Mata Sandarra liar melihat tubuh Natha yang padat, membent
ta itu terlihat begitu seksi, jauh lebih seksi dari apa yang ia bayangkan. Ditamba
elimut, Nath. Mung
k kepikiran kalau kamu bakalan muncul." Pria itu terkeke
p bayar apartemen mewah." Gadis itu tertawa li
kemudian melangkah masuk ke da
kkan bantal di bawah. "Kenapa repot sekali bangun untuk k
Nath. Santai aja." Sandarra
di atas karpet, bangkit kembali."J
Dan...aku belum minum obatku." Sandar
kenal betul obat itu. Dengan cepat, Nath
nap
dari obat ini." Natha m
ini, aku bisa tidur." Sandarra mengabaika
gadis itu menatapnya."Apa
ngk
udian menarik Sandarra ke sisi tempat tidur."Kamu
bertemu dengan Gerald untuk menyerah
a menatap mata San
udian gadis itu tertawa lirih."
obat sebelum tidur. Ia membaringkan wanita itu, memberikan pijitan
Tangannya bergerak menyentuh tengkuk Natha. Pria itu mendekatkan wajahnya pada Sandar