melepaskan diri dari kepenatan hari kerja yang padat. Wajahnya tampak letih, namun matanya
k ada jawaban. Ia melanjutkan langkahnya menuju ruang makan, harapannya semakin meni
alam yang hangat dan istirahat yang layak. Namun, dengan hati yang semakin berat, ia
tanya Rubi dengan nada rendah,
andangan singkat sebelum kembali terfokus pada layar ponse
bagi Candy. Ia membangun karier dan bisnisnya dengan tekad yang kuat, berharap dapat memberikan istri yang bah
bersama," ujar Rubi dengan suara rendah, mencoba men
acuh. "Maaf, Rubi. Aku punya rencana lain malam ini. Kamu tahu sendiri betapa
ng sejenak, mengingat semua usaha dan perhatian yang telah ia be
untuk menjaga semuanya? Semua ini... ini juga untu
m dalam layar ponselnya. "Aku tahu kamu berusaha, Rubi. Tapi kamu juga tahu bet
hwa kebahagiaannya tidak lagi menjadi prioritas bagi Candy. Di saat itu, Rubi merasa bahwa jarak antara
el yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia menjadi bukti nyata keberhasilannya. Namun, di balik keberhasilan bis
habatan dan ambisi bersama, merencanakan persatuan ini tanpa menghiraukan perasaan mereka. Ketika Rubi dan Candy dipersatukan dalam ikatan suci tersebut, tid
alik citra ini, ketidakcocokan dan kekosongan merajalela dalam kehidupan pernikahannya. Pertemuan mereka bukanlah hasil dari cinta yang tumbuh alami
gi langit, namun kehangatan yang seharusnya ada di antara pasangan suami istri itu seperti meng
a?" tanya Rubi dengan suara lembut, mencoba me
pada ponselnya. "Mungkin kita hanya sedang menghadapi masala
seharusnya bisa berbicara tentang ini, mencari s
kan diri dalam percakapan serius. "Aku punya banyak pe
tu yang tidak dapat memahami perasaannya. "Candy, pernikahan bukanlah tenta
"Rubi, aku tidak ingin membahas ini sekarang. Aku memiliki tang
egitu banyak usaha yang ia curahkan, begitu banyak waktu yang ia korbankan untuk menco
saja, untuk menjaga kebahagiaan kita. Tapi aku juga butuh dukunganmu, a
, masih ada ketidakberdayaan dalam matanya. "Rubi, aku tahu kamu mencoba. Tapi a
ndy, tetapi perasaannya juga terlalu kuat untuk diabaikan. Ia merasa seperti di persimpangan jalan, d
i, tidak ada cara untuk mengatasi kesenjangan yang semakin lebar di antara mereka. Mereka terjebak dala
gungan. Dan sementara pabrik-pabrik ponselnya terus beroperasi, di dalam dinding rumah mereka, kehampaan semakin meluas. Rubi merasa bahwa kehidupan rumah tangganya semakin hari semakin terasa ham