a, butik tersebut berada di samping rumah. Sepert
h resign dari pekerjaannya, diganti dengan toko butik pakaian yang bera
akaian yang baru datang sampai tak me
sembari mengambil salah satu ba
ang masih sibuk, tanpa menol
sambil melirik ke arah Jea
ah Lint
" ucap Jeany sembari
ya sayang,"
engan kecepatan sedang, ti
lan ber
wab suara di sebrang sana,
afe tempat biasa
ku udah OTW kok
ny menghentikan mobilnya di halaman parkir yang ada di depan Cafe yang di
embari duduk di bangku koso
ayang," uj
gannya di atas meja. Jordan menggeser badannya mendekati ke arah Jeany.
ku sibuk ngerjain tugas kampus. maaf
menghela nafas menahan rasa curiga dan marah teringat ucapan Linta
semakin mencintai kamu sayang," jawab
*
tlah sejuk tapi tak sesejuk perasaan Jeany saat ini. Hatinya sangat lah gundah, ada dua sisi ya
gkin berbohong atau pun men
l seperti apa sifa
kin Jordan
tuhan untuknya. Jeany berusaha menepis keraguannya tentang Jordan. Dalam ben
hati melakukan itu semua terhadapnya. Jeany membalik ka
el itu lalu menghubungi Jordan. Entah kenapa tiba-
li tak diangkat. Jeany terus mengulangi panggilannya, tapi lagi-lagi tidak d
*
k.
ok
ok
y terperanjak dari tidur nya. terdenga
aak
gu Mama dimeja makan tuuh!"
, bentar,"
Tampak Mama dan Jeje yang sibuk menyuap makanan ke mulutnya.
yang," se
sejak kapan Jea
gak makan sayang. Ayok dong di i
alah kak! gak bakalan juga bikin lu g
mengambil helaian roti dan mengoleskan selai dia
*
h berdiri disamping Jeany, langsung duduk di b
yang ada ditangannya. suasana terasa dingin, suasana
ambil menyentuh tangan Jeany
e gue? dengan m
tadi sibuk membaca buku, samb
tega bikin cerita yang gak-gak tentan
arus lu ketahui.
ian gue kaaaan??? tapi say
erdiri dan berlalu pergi meninggalkan Lintang y
ang. Ia tak memperdulikan tentang persahabatan yang sudah meraka jalin sudah la
ntu mobil lalu masuk dan menutup nya sedikit membant
an kesad
a kasar terhadap sahabatnya sendri, Tanpa memberi sedikitpun ke
adi masih menari-nari di otaknya. Ia menangis sejadinya sampai air matanya membuat basah bantal penyangga kepalanya. Ada rasa sedih dan
rasa sedih itu terpancar jelas di raut wajah Lintang. Jeany terus menangis diantara sesal
ordan yang mampu membuat hidup nya semakin berwarna-warni. Siapa pun yang berani mengusik
di ponsel j
---------
HA
nt
n gue
ng gue sampaikan bik
harus lu tahu. Gue gak
in g
ri-jarinya seakan berat dan kaku untu