a
ua pipi ib
i, cantiknya
bang, ibunya Syden m
at pagi juga buat cucunya ib
riku , ikut meng
elahiran keponakan bar
tawa ba
gil ini mulai beraksi denyutan, sepertinya si mungil bergaya m
gsung ikut bergabung di ruang mak
yah adikmu mengelus-elus perutmu tapi k
mendengar ucapan Syde
kasar kalau mengelus-elus per
enatapk
-elus perutmu , itu anakku
mulai marah tap
den suamiku. Nanti si mungil be
usodorkan secangkir kopi h
di rahimmu karena semua orang tahu Adiba ha
bicaraku barusan tidak ada apa-apanya dibandingkan isu santer d
dirimu sehat dan bahagia
peduliku . Syden tersenyum , tangannya terulur hend
mau Syden mengelus-e
wajah Syden
?. Mulai kemarin sika
ng mulutku
dan kenapa kamu bersuara keras ?. Apa tidak terpikirkan kalau si
u, makin tenang sikapku da
n hormon kehamilan di dalam tubuh Adiba yang menyebabkan Adiba bisa berubah s
n langsung
if menuruti kemauan janinnya karena ikatan batin antara ibu dan anak makin terjalin kuat.
noleh ke
rkah,
an kedua tangannya, Syden pun tenggel
kati ibu dan tanpa ibu sadari sikap ibu menjadi keras tapi
rkah,
elama hamil itu menunjukkan watak dan sikap janin ya
Syden t
nak kalian itu keras dan rewel seperti watakmu. Masih
tert
ru tahu
lau melihat anak perempuan kecil wa
tertawa terb
cu sekali
santai
mil ini makin cantik dan judes , nanti kalau
gguk, syden langsung meng
sama-sama judes dan
ugigit len
t Adiba ?. Enak kan lenga
tertaw
ba gigit
Aisyah t
angsung menunju
belum ke kantor,
kantor, mau dek
yang sedang hamil, kasihan istrimu.
wa keras, m
Adiba hanya padaku saja, ta
nakku, jangan gang
mengambil laptopnya , keluar ka
lu, bu . Assal
m salam ,
kurma di termos kecil dan
pi kalau Syden tak suka,
ng tersenyum
kita itu sama-sama judes dan can
ku menghamili perempuan simpanannya yang sedang hamil seperti aku istri sahnya
amu melamu
ang kulamunk
kucium tangan kanannya . Syden beru
u menolak aku men
t ke kantor. Bawalah
enatapk
mu, Adiba. Ass
ykum s
ai jaket dan topi menutupi wajahnya. Orang itu mengeluarkan kertas dari saku jaketnya ,
A KITA
ama orang misterius yang berdiri di seberang jalan itu perutnya seperti perutku. Celana panjang dan jaket yang dikenakannya tak bisa.... Kenapa ma
mobil yang di parkir di dekatnya . Astagfirullah Al adziim ... Mobil itu. Aku ing
an melamun di situ. Waktunya mi
Ais
depan pintu depan. Aku melangkah masuk bersama mereka be