img Harga Diri Seorang Suami  /  Bab 2 Perseteruan | 3.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Perseteruan

Jumlah Kata:1068    |    Dirilis Pada: 26/02/2024

duka itu. Sepanjang perjalanan, air mata Gunawan tak berhenti menetes. Ada segumpal sesal

cengeng. Lebay banget

an mengusap air matanya tanpa merespon ucapan

mu habis. Orang mati nggak bakalan hidup

ngin meladeni ucapan sang istri ya

ini... aku pasti akan sering pulang untuk me

apan sang suami. Dia sama sekali tak s

ih jadi orang,"

erlari masuk ke dalam rumah. Dia tak peduli pada orang-orang yang memanggi

tanpa memperdulikan dirinya. Dia juga tak membalas sapaan par

," ucap seorang perempuan muda yang seusia de

ikah sama cewek kayak gitu? Udah wajahnya nggak canti

i. Nanti kalau orangnya dengar kan nggak enak s

an yang punya segala isi dunia aja nggak sombong. Nah ini! Baru

tu hanya geleng-geleng ke

ada di sana menghalanginya. Mereka beralasan bahwa jenazah sang ibu sudah disucikan dan sia

sa sang suami terlalu berlebihan. Dia hanya kehilangan seorang ibu, b

h ditangisi kenapa sih? Enggak bak

n. Mereka menatap Anggun dengan berbagai ekspresi. Ada ya

dan yang meninggal ini mertua kamu. Bisa jaga mulut nggak sih?

ali Gunawan memperkenalkan Anggun sebagai calon istrinya dulu

an Mira. Tapi Gunawan menatapnya dan menggelengkan

pan tajam. Kemudian dia berlalu perg

*****

uk ke rumah setelah sebelumnya mencuci tangan serta kaki di

tanya seorang perempu

ab sambil menatap wajah bib

arang pulang untuk menengok keadaan ibu di rumah. Ibu sak

Semua sudah takdir dari yang maha

an. Kamu masih menginap di sini kan sampai tahl

gangguk. "Aku masuk dulu ya, Bi

mbut. Kemudian dia mengangguk. Dia menatap punggung

emainkan ponselnya. Dia sama sekali tak menegur

ng istri. Wanita yang dinikahinya dua tahun lalu itu sama sekali

negur Gunawan saat melihat sang suami membuk

mpuan itu. Setelah mendapatkan apa yang

ni!" panggi

baya tampak tergopoh-gop

bantu, Nak?" tanya perempuan itu.

memberikan amplop putih ya

tanya bi Darni

buat tambahan untuk membeli camilan orang-ora

aca. Dia merasa terharu melihat sikap sang keponakan

" Tiba-tiba Anggun datang dan langsung m

gan kamu kasihkan ke orang lain. Apalagi buat acara apa itu?

malam. Hanya itu yang bisa Mas lakukan untuk menebus rasa bersalah pad

g mati tuh nggak bakalan hidup lagi. Orang mati juga nggak butuh duit, Mas. Yang bu

im. Istighfar kamu,

ar kamu. Enggak usah sok paling benar kamu ja

kamu dari pabrik, kan?" Anggun beruja

ami tak butuh uang dari kalian. Kami masih mampu mengada

as ucapan Bi Darni. Tapi suara ketukan di pi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY