duka itu. Sepanjang perjalanan, air mata Gunawan tak berhenti menetes. Ada segumpal sesal
cengeng. Lebay banget
an mengusap air matanya tanpa merespon ucapan
mu habis. Orang mati nggak bakalan hidup
ngin meladeni ucapan sang istri ya
ini... aku pasti akan sering pulang untuk me
apan sang suami. Dia sama sekali tak s
ih jadi orang,"
erlari masuk ke dalam rumah. Dia tak peduli pada orang-orang yang memanggi
tanpa memperdulikan dirinya. Dia juga tak membalas sapaan par
," ucap seorang perempuan muda yang seusia de
ikah sama cewek kayak gitu? Udah wajahnya nggak canti
i. Nanti kalau orangnya dengar kan nggak enak s
an yang punya segala isi dunia aja nggak sombong. Nah ini! Baru
tu hanya geleng-geleng ke
ada di sana menghalanginya. Mereka beralasan bahwa jenazah sang ibu sudah disucikan dan sia
sa sang suami terlalu berlebihan. Dia hanya kehilangan seorang ibu, b
h ditangisi kenapa sih? Enggak bak
n. Mereka menatap Anggun dengan berbagai ekspresi. Ada ya
dan yang meninggal ini mertua kamu. Bisa jaga mulut nggak sih?
ali Gunawan memperkenalkan Anggun sebagai calon istrinya dulu
an Mira. Tapi Gunawan menatapnya dan menggelengkan
pan tajam. Kemudian dia berlalu perg
*****
uk ke rumah setelah sebelumnya mencuci tangan serta kaki di
tanya seorang perempu
ab sambil menatap wajah bib
arang pulang untuk menengok keadaan ibu di rumah. Ibu sak
Semua sudah takdir dari yang maha
an. Kamu masih menginap di sini kan sampai tahl
gangguk. "Aku masuk dulu ya, Bi
mbut. Kemudian dia mengangguk. Dia menatap punggung
emainkan ponselnya. Dia sama sekali tak menegur
ng istri. Wanita yang dinikahinya dua tahun lalu itu sama sekali
negur Gunawan saat melihat sang suami membuk
mpuan itu. Setelah mendapatkan apa yang
ni!" panggi
baya tampak tergopoh-gop
bantu, Nak?" tanya perempuan itu.
memberikan amplop putih ya
tanya bi Darni
buat tambahan untuk membeli camilan orang-ora
aca. Dia merasa terharu melihat sikap sang keponakan
" Tiba-tiba Anggun datang dan langsung m
gan kamu kasihkan ke orang lain. Apalagi buat acara apa itu?
malam. Hanya itu yang bisa Mas lakukan untuk menebus rasa bersalah pad
g mati tuh nggak bakalan hidup lagi. Orang mati juga nggak butuh duit, Mas. Yang bu
im. Istighfar kamu,
ar kamu. Enggak usah sok paling benar kamu ja
kamu dari pabrik, kan?" Anggun beruja
ami tak butuh uang dari kalian. Kami masih mampu mengada
as ucapan Bi Darni. Tapi suara ketukan di pi