yang menginjak 36 tahun tidak membuat pesona Erna memudar. Wanita yang memiliki tubuh sintal dan wajah cantik itu adalah istri da
hannya berdebar. Bertubuh tinggi besar dan berwajah ganteng, LURAH Sindu, yang berusia 38 tahun, memiliki daya tarik yang sulit diabaikan. Namun, sayangnya bagi para pe
eski sibuk dengan tugasnya, ia tak pernah lelah tersenyum dan memberi perhatian kepada setiap o
ka langkah kaki ganteng Pak Lurah Sindu terdengar mendekat.
bunyikan kecanggungan di balik senyumnya.
ik-baik saja di sini," jawab Pak Lurah sambil melirik ke seke
erusaha menenangkan diri. "Terima kasih, Pak. Semuanya ba
Bu. Kalau butuh apa-apa, tinggal beritahu
karuan. Ketika ada acara di lingkungan LURAH, sepertii arisan atau rapat warga, Erna selalu merasa ditatap oleh Pak LURAH. Meskipun mere
etika Pak Lurah Sindu melintas di depan rumahnya. "Bu Erna, b
an cepat mengangguk. "Te
ya melihat Bu Erna sering kali bersama suami di acara warga
oba menyembunyikan kegugupa
ya serius. "Apakah
an semacam itu akan muncul. "Saya... saya pi
h persepsi. Saya hanya ingin memastikan bahwa semua
dan perasaan aneh di dalam dirinya semakin tumbuh. "Terima
gung yang sulit dijelaskan. Apakah pertemuan itu hanya sekedar kepedulian sebagai LURAH, ata
t dekat di hadapan warga dan pasangan masing-masing. Namun, rasa penasaran dan ketertari
*
umahnya, mengagumi keindahan langit, ketika langkah kaki yang sudah begitu dikenalinya menghampiri. Pak Lurah Sindu melintas di dep
dari Pak LURAH, "Pagi, Bu Erna
dengan ramah, "Pagi, Pak LURAH. Semuanya
i matanya terlekat pada lekuk tubuh Erna. Erna memperhatikan eksp
langkah kaki sang LURAH mendekat, ia sengaja memakai daster ketat yang menunjukkan kemolekan tubuhnya. Setiap tatapan penuh hasrat dari
jauh dengan Pak Lurah Sindu. Erna sengaja duduk di teras rumah, menanti kedatangan sang LURAH. Saat langkah kaki Pak Lurah
AH," sapa Erna den
leh kecantikan yang semakin memukau. "E
k, Pak. Hanya sedik
na tidak pernah bosan dan saya gak pernah bosan
yikan geli di hatinya. "Terima kasih,
cakap-cakap tentang hal-hal sepele. Namun, saat suasana mulai menghangat, Erna tiba-tiba
enyum santai. "Saya hanya ingin memastikan
dengan tatapan penuh arti. "Apakah h
n, momen itu terputus oleh suara anak Erna ya
eka tidak sendirian. "Mungkin lain kali kita b
k-detik itu harus diakhiri. "Tentu,
ngan Pak LURAH. Ada keinginan untuk lebih dekat, namun juga rasa bersalah kep
. Ia merasa tak tahan melihat keelokan Erna, namun kesadaran akan batas-batas moral membuatnya ragu. Konfli