gh
, Kara berupaya bangkit. Ia mengerjap beberapa saat melihat sekitar yang terasa asing, hingga sedetik kemudian ked
gh
pa dia? Kenapa dia bisa tertidur di
rr
adis tersebut se
Kara dikejutkan dengan hal lain. Sang ayah menelepon,
imana ekspresi ayahnya nanti ketika mengetahui dirinya yang sedang ber
Kara sudah mengecewakan Bapak!" l
ing dengan semakin nyatanya mimpi buruk yang ada di hadapannya. Ia sama sekali tak menyangka, b
i itu, dengan senang hati aku akan mengabulkannya!" ujar suar
akannya. Bayangan itu, entah kenapa masih terasa sangat nyata. Kara benar-benar masih
rpesta teman-temannya, semua kejadian ini pa
bukan lelaki baik, karena telah memanfaatkan keadaanmu
matanya, dan beranjak. Namun sayang, pergerakan yang dibuatnya itu malah membuat seseorang yang tak diharapkan bangun. Kedua netra lela
n dariku, lalu sekarang kau mau pergi begitu saja? Heumm?" tanya
jam dan sedikit sayu, cukup membuat Kara mengatupkan bibirnya ketakutan. Hingga perlahan, degup
lahan! Tidak seharusnya aku di sini!" lirihnya t
nahan isak tangis, dan menghindar dari lelaki yang ada di atasnya. Namun sayang, semua usahanya itu namp
begitu saja dariku?" bisik
n, lepask
an meraup bibir merahnya lebih dulu. Lelaki tersebut terus menyesapnya tanpa jeda, seolah sed
upan seorang Barra Piterson! Dan kau tidak akan bisa keluar begitu saja, tanpa aku biarkan!
gh
tah di mana persisnya, akan tetapi yang jelas nama tersebu
erak menyesap lembut bibir menggoda yang ada di hadapannya. Ia benar-benar terus melakukannya
bagai pahatan sempurna yang menggambarkan tokoh para dewa, akan te
iar dibandingkan yang cengeng seperti ini!" titah Barra semaki
harus pulang! Bapa
ukan semua yang diinginkannya. Segala pemberontakannya bagai angin belaka. Lelaki itu se
egitu saja dengan aktingmu? Heumm?" geram lelaki itu se
kapmu berubah, seolah aku yang sudah memaksamu lebih dulu? Mimpi apa yang telah merubahmu seper
hitam Kara secara bergantian. Ia seketika merasa aneh, hingga setelahnya salah
untuk merusak nama baikku? Siapa namamu? Dan siap
gh
! Ka
rahnya mendidih, hingga membuat rahang tegasnya mengeras. Namun ketika hendak mencengkram kembali
erak cepat meraih beberapa pakaiannya yang tercecer di atas lantai. Ia langsung membawanya
ak
Kara meringis kesakitan, hingga sedetik kemudian dirinya merasa melayang ke ud
lah berbuat apa saja semalam? Kau sudah berhasil membangunkan singa buas ya