hari-hari, jadi loe bisa ditertibkan di sini!" Vera bersedekap
nya karena tiba-tiba para karyawati senior di k
gabung di tim mereka. Dia mendorong bahu Emmy seraya berkata, "Loe pake pelet
pe tuh, Guys! Dasar gampangan!" sembur Virna
para seniornya seenak jidat mereka. Dia pun berkata dengan nada defensif, "Jangan seenaknya ngebully orang ya! Kalian juga sama-sama karya
ii ngaca loe, yang perlu dikasi bimbingan tuh elo. He
luar bidang profesional jangan dibahas waktu jam kerja dong, nggak etis banget kesannya!" Emmy tidak gentar sedikit pun menghadapi
nya diapain nih bocah pecicilan satu ini?" ujar Anneke g
tor arsitek Fame Palette Artisans Co. pun menjawab,
ketsa di papan gambar Emmy. Dia merobeknya menjadi serpihan kecil-kec
ama senior. Paham nggak loe?!" Anneke mencubit len
mereka. Keempat perempuan itu menjambak dan menampar wajah Emmy den
dengan semena-mena. Dia bertekad untuk tetap bertahan hingga William pulang. Sebenarn
adi gambarnya tadi di lantai. "Ini nggak bisa disatuin lagi karena ter
liam dari awal lagi. Namun, kali ini Emmy mengunci pintu kantornya agar para mak lampir berkedok puter
nya. Pintu ruang kerjanya dicoba untuk dibuka dari luar. Namun, t
t ya sama kami?" teriak salah satu
utar lagu kesukaannya lalu bersenandung semaunya tanpa m
Virna berkata, "Pinter juga dia, ternyata di
Vera kesal karena gagal ren
unggu pas jam makan siang aja atau sepu
kerja aja dulu!" tukas Yuni la
itu ada toilet pribadi juga. Gadis itu sengaja mendekam di dalam sana agar tak perlu bertemu senior-senior
r masalah untuknya di penghujung jam kerjanya. "Ya ampun, ban
rumah megah bergaya ala Disneyland itu. "Hey, kok beng
ku gembos," ja
agi sama Mang Ali juga buat berangkat ke mari. Motor kamu biar dibenerin sam
rkata, "Beneran nih aku dianterin pulang
ak Bos pesen ke aku kalo selama dia pergi aku harus jagain ka
n menghangat, om-om sugar daddy kesayangannya itu ternyata tak me
ngkilap. Kemudian Mang Ali membukakan pintu penumpang untuk gadis itu. "Silakan, Neng, M
Haikal. Kunci sepeda motornya, dia titipkan kepada pria kem
kepada Haikal. "Byebye, Momo. See you tomorrow ya!" serunya dari mobi
ng cerah dari kursi empuk mobil mewah bosnya. 'Kak William baik banget deh
era terpecah oleh suara rancak, "Cikini
membawanya pulang ke rumah kakek neneknya yang sederhana. Hari ini tak terlalu buruk b