rajurit penunggang kuda meneriakkan peringatan keras kepada penduduk Centur
seolah badai hebat akan melanda bumi. Barang-barang yang ada di luar bangunan b
orester mungkin membutuhkan kita di sana!" seru Oliver Davis. Dia cemas melihat perc
seraya menjawab, "Biarkan saja sang raja me
ermaksud mengkhianati raja mereka. Dia pun tanpa izin atasannya, segera memacu kudanya menuju ke ara
benang emas berinisial F di dadanya sibuk menyabetkan pedang saktinya ke udara untuk menghalau kekuatan sihir ja
g, tak ada yang bisa membantumu untuk melawan aku dan pengikutku!" ujar
htning thunder belt ke arah Amaraca dan kroni-kroninya hingga menggelepar. "Hiyaa!" teraraca, tinggalkan negeriku! Kau tak akan pernah bisa merebutnya dariku. Tanah kami yang subur akan me
ngkan, para pengikutnya berlarian menjauhinya karena
nya ke sekeliling. Dengan sigap penyihir wanita itu terbang ke atas punggung naga pelihara
ja Edward dengan kencang. Dia tak bisa menghadapi Amar
mbahnya. "Hamba siap melayani, Your Majesty!" jawab Alamus Eldoran yang terbang rendah hing
Edward Forester sengaja membawa Amaraca agar menjauh dari istana dan pemukiman penduduk. Mer
uah karang besar karena sang raja men
erangan api merah dari telapak tangannya y
kik saat dia terjatuh dari punggung naga piaraannya yang terkena seranga
kik rendah bersama Alamus Eldoran. Namun, Severus Serpentine, sang naga merah yang telah puli
ati hutan rimba!" ujar naga emas itu lalu terbang rendah m
n ikut mengejar mereka. "Severus Serpentine, kita harus binasakan raja tak ber
egera terbang menuju ke angkasa kembali. Di belakangnya naga merah
ngan kiri Amaraca hingga terluka lebar. "Menyerahlah, Amaraca atau aku har
ita itu. Dia lalu berkata, "Tinggalkan saj
ion Land lagi!" titah paduka raja sebelum d
Penyihir wanita yang berada di punggung naga merah tadi me
k Amaraca seusai merapa
agar aman. Lapisan kristal es berbentuk seperti tempurung kelapa menaungi negeri tercintanya. Akan tetapi dia
tlah pergi sekarang!" titah Raja Edward yang tak lama kemudian terken
berputar-putar tanpa tahu di mana ujungnya hingga Raja Edward Fore
di dalam pelataran istana, tetapi aku justru tak bisa masuk ke sana karena perisai kristal magis ini!" gerutu
a Amaraca!" Makhluk bersisik merah itu menyemburkan api sekuat-kuatny
arkness Tapestry untuk memikirkan penyerangan s
e sebuah tebing tinggi di sebelah selatan Centurion Land unt
ihat sosok naga emas milik sahabatnya itu dari kejauhan. Estefan menaungi matanya dengan
ya Estefan Riddler tak dapat menebak alasa
ng ksatria dan berkata, "Raja Edward Fores