img TALAK SETELAH AKAD  /  Bab 5 TANPA JEDA | 7.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 TANPA JEDA

Jumlah Kata:1381    |    Dirilis Pada: 10/09/2023

punya

Seolah, dia manusia paling mulia. Tanpa ragu, aku mendekatinya dengan langkah tegas.

hingga berani menghamili seorang gadis lalu lepas tanggungjawab begitu saja. Katanya kelu

wanita

ak ibu untuk bersikap sebagai pria yang berani

par pot itu ke sembarang arah. Aku tetap berdiri tanpa rasa t

mu dihamili oleh laki-laki lain dan meminta putraku bertanggungj

ya meski dia tidak memiliki harta. Ayo, Bu! Misk

adam, wanita itu menghentakkan kakinya masuk ke dalam rumah. Suara pintu ditutup begitu sangat kasar. Luar biasa hati manusia yang tert

ngkan ketulusan dan welas asih pemiliknya. Namun rupanya tidak sama sekali. Perlahan kukembalikan tanah itu ke dalam potnya beserta bunganya. Seti

rkanku. Aku cukup terkejut. Rupanya

bisa jalan kaki," ucapku sembari membuang

, Mbak. Kita

Allah untuk hambaNYA yang berdosa ini. Setelah sam

laikum, Wak

toko, malah kamu datangi rumah keponakanku! Tadi kakakku t

ir jernih sekarang. Aku takut nanti jadi kasar s

di depannya dan menimpali ucapannya. Aku tak peduli, jika setelah ini, wanita itu kembali memukuliku dan m

emberikannya, begitu manis tutur katanya dan caranya memperlakukanku. Aku yang tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang ayahku sejak usia tujuh tahun, menjadi pribadi yang

n saja j

nggema di telingaku da

emakin hancur karena janin

erasakan kebahagiaan yang sesungguhnya? Semua palsu. Cinta yang ditawarkan Badai itu dusta. Tak ada yang benar-benar

rasa sakitnya. Aku bahkan ingin muntah karena perbuatan gilaku. Oh perihnya takdir ini. And

gur," desisku sendirian, diselimuti kebe

Sebelum kami berpisah, dia memberiku nomornya

. Ini saya, yang barusan bapa

kumussalam. Gimana?

li buah nanas? Pilihkan yang

gku. Sebab aku butuh buah itu secepatnya. Konon, aku pernah mendengar, buah nanas muda a

kan,

ak!" jawabnya t

h, ya, Pak. Saya tunggu di depan," sa

tanah gersang ini. Andai aku bisa memilih takdir menjadi daun kering, terhempas jatuh oleh angin lalu hancur bersama tanah. Itu sepertinya jauh lebih baik daripada menanggung malu tak terper

an uang seratus ribu. Aku meraih sepuluh buah nanas muda yan

akan kembali masuk. Aku menoleh deng

ita, kita punya Allah yang Maha Besar. AllahuAkbar. Jangan ikuti bisikan syetan yang menjerumuskan, y

enar. Tapi ... janin ini akan lahir tanpa ayah. Bagaimana aku bisa menghidupinya sendirian dengan kondisi seburuk sekarang? Aku di sini tidak dip

u dengan langkah sangat cepat, aku bergegas ke kamar. Aku kembali

ain k

a terdengar menggemerincing di lantai. Alis Wak

k ... Ar

lahir selamat, gak nyangkut-nyangkut," ocehnya membuka kulkas yang berada di sampingku. Ia mengambil apel merah yang

rjalan setengah berlari kembali ke kamar takut-takut ada yang melihat. Setelah sepuluh buah nanas kukupas dan ku

nin di perutmu

i, Kinarsih. Ki

mbawa sial! Ta

t seolah-olah setelah masuk ke dalam perutku, berharap janin itu keluar begitu saja. Meski aku harus berdarah-darah, aku tidak peduli. Beberapa kali aku tersedak, aku kembali menarik napas dan mengunyah sebanyak yang m

muntah. Aku memuntahkannya dan rasanya sangat sakit. Aku tidak menyerah, kembali aku mengambil potongan yang lain, kukunyah dengan lebih cepat dan kali ini rasanya perutku seperti dililit dan diremas secara

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY