un sangat kecil, sehingga Wildan menyetujui pe
eka menikah, pria itu selal
anpa takut ke arah Wildan. "Aku ini istrimu.
atanya menjadi semakin menakutkan. "Kenapa? Karena Aisha
enyum pahit. "Jika aku mengatakan aku tida
sampai dia terjebak di sudut. Dia berkata deng
a suram yang sekarang dip
karang? Aku ingin kamu merasakan apa yang Aisha rasakan, ribuan
an dan kekejaman yang terliha
sangat lama. Namun, jelas h
ucap Sella tegas dan menga
berkata dengan dingin, "Kamu adalah wanita yang cer
anya menyisakan kesun
inya di cermin. Wajahnya p
benar-ben
gat bangga. Namun, hubungan ini men
itu sanga
am-dalam dan berbisik pada dirinya sendiri, "Sudah w
rumah sakit dan menemani Aisha unt
mpir setiap hari dikenakannya hampir selama enam tahun terakhir dan men
silangkan, asyik menonton TV. Ketika dia mendongak dan me
rtanyaannya. Dia hanya meliriknya de
nya lagi, "Apakah kamu tuli? Apa kamu tidak mendengar aku sedang berbicara denganmu? Apakah kamu sudah m
kkan rasa hormat padanya mengingat statusnya adalah ka
dan berkata dengan dingin, "Dasar kurang ajar!
rdin bereaksi dengan sengaja berteriak, "Bu!
a kamu berter
arah. Dia meraih kemoceng dan memukul Sella menggunakan itu. "Astaga
belumnya dan demi Wildan, Sella
harus diam dan menerima dip
lantai. Lalu dia berkata dengan dingin, "Jika
Jelas, dia tidak menyangka Se
iak, "Beraninya kamu! Aku akan membe
Sophia demi Atika Bunaya, nenek Wildan. Selain
ngan Sophia. Akan tetapi, sek
gan datar, "Lakukan
inggalkan rumah Keluarga Bramantio, me
Sella. Ada seorang pria tampan di dalam mobil. Dia mel
dalam mobil dan