der Alaik, atau yang akrab di panggil Inder ters
lihat keberadaanku yang berdi
ekor mataku, ia
der menatapku den
" Aku menj
is?" Ia maju
wajah. Tak ingin Inder tahu kalau aku
uk wajahku, selanjutnya ia memasukkan tangannya k
b asal sambil mengusap mata. T
bohong,
ku melipat ta
bentar pula, tuh. Lalu bagaimana b
ena ulah kamu juga." Aku m
bange
hu kalau aku sudah mende
sadar. Sebab wa
n tadi aku te
has sakit yang lain
ih bisa dibaw
perbuatanmu tadi tak seberapa diban
ngharapkan hatimu untukku hany
tikkan jarinya tepa
rgaku datang kesini." In
in?" t
njawab dengan terus be
ya aku harus b
" Kali ini Inder m
awabku t
kecut sambil kembali m
ng pagi nanti." Inder berucap, se
*
ke meja, buat keluarga kita nati." Inder berucap dengan ekspr
nder kembali melan
sak?" t
di ambang pintu sempat terhen
ba bilang dengan lemah lembut, b
mengeringkan rambut. Segera
u segera menata cemilan d
Kakak
tebak. Ia adala Indra. Adik Mas Inder. Dari h
dra dengan senyuman sambil tan
i ini," puji Indra samb
Kau datang kesini tidak
isa-bisa aku sama suami Mbak yang bertemperamen
gakui kalau Inde
h tahu apa yang Ind
tang, kan,
niversitas sebelum Inggit lulus terlebih dahulu. Sebab gadis imut itu mema
dia da
Inggit. Oleh karena itu, saat ia mendengar kalau m
membantuku m
udah tahu ada maksud kenapa ia memb
ta WA Ing
Indra."Gak perlu bantuin, sebab Mba
kenapa
git sudah p
pa,
lle
ysia itu?"
engan
gan aku juga, Mbak
punya usaha. Sedangkan
u masih kul
kuliah juga." Aku menatap Indra."Jadi janga
ng, kalau mereka it
e arah Inder yang ba
pa?" tanya Indra, m
memahami karakter mereka, dari namanya saja sudah berupa uang semua, Dinar, Ringgit. I
adi panas mendenga
ku pegang. Mengangkat wajah
i hidup kami hanya ada uang...uang...dan uan
jelaskan pun aku sudah tahu. Kal
asti kami tak bisa bertahan. Uang bagi kami prioritas. Kau paham." Aku menatap Inder dengan mata berkaca-kaca. Entah kenapa begitu saki
n Indra hanya menundukkan kepal
a, Aku melangkah,
*
rapa kamu s
angkan diri dikejutkan dengan keberadaan And
ndra. Sebab aku pernah mendengar ciri-cirinya. Kalau pria itu lebih dingin dari In
belakang. Sedangkan ia fokus menatap air kolam
gantengnya dengan Inder. Bahkan lebih gagah. Aku perhatiin sih iya. Mesk
egitu seksama memperhatikan
mengalihkan pandangan sebab ketahuan menelit
dara tiri Inder ini ternyata ga
ria yang paling tampan yang
Hingga mau menjadi istri dari pri
ang kudengar, ia tak mau menatap lawan bi
istri dari pria tersebut. Selain Cleopatra tentu
an. Dan mereka memperebutkan perusahaan katanya. Entah perus
menjawab. Dibay
" Kali ini aku menjawab. Bah
ngin tah
0 j
t. "Murahan sekali d
berjilbab. Tapi bis
ku dikelilingi orang-orang berkata kasar. Kenapa se
juga butuh uang k
di istri moster Inder!" Dia masih t
aju satu langkah
nuhi syarat dari papa kalian?" Aku membalas tatapan tajam Andra. "Tenang saja, nanti
hati aku tersenyum puas. Emang mereka pikir ha
n senyuman sinis sebum akh
mutar badan, dan ternyata di belakangku
pus
? Dan apa ia mendengar kat
___