img SEMURNI CINTA FATIMAH  /  Bab 2 Tangisan Ibu | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tangisan Ibu

Jumlah Kata:1127    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

percakapan saat ia dan putri sulungnya berada di dapur beru

ai kayak Bu Rahma begini. Akhirnya, bukannya jadi asisten dosen malah jadi asisten dapur," Bu Rah

ng berkaitan erat dengan keberuntungan. Mungkin Bu Rahma tidak seberuntung teman-temann

as bangku kuliah demi membiayai sekolah mereka. Sekarang, mereka menginjak-injak harga diriku. Lupa, kalau akulah yang sudah banyak mengeluarkan keringat untuk kelayakan hidup keluarga. Astaghfirullah. Sebenarnya Bu Rahma tak mau menceritak

nggi. Bu Rahma bercerita sambil sedikit mengeluarkan emosi. Rumah ini begitu besar, suara mereka mungkin tidak akan terdengar ke telinga para majikan ya

pagi ini bisa sedikit bantu-bantu di sin

ti. Rayhana memeluk tubuh ibunya dari be

asyik memasak, Rifqa

ah mendengar dari Aisyah bila sudah beberapa hari ini Rayhana berangkat dengan ojek karena sepeda motornya ada perbaikan di bengkel. Cerita Aisyah pul

, Ban

melemparkan senyum. Pemuda itu tahu bila Rayhan

ngeran tampan dari sebuah kerajaan. Rayhana segera beristig

on televisi. Sementara hati Rayhana masih merasakan debaran yan

hma menyelidik. Rayhana menganggu

Ia tahu gadis itu tersipu malu saat sang majikan menegur tadi. Rayhana hanya mesem-mesem dibecandai Bu Rahma seperti itu. Jari

ibicarakan hanya melanjutkan pekerjaannya memas

*

umah dengan luas bangunan sekitar 60 meter persegi yang memiliki halaman cukup

rima kasih untuk tumpangan dan antarannya hingga sampai rumah. Rifqan yang duduk di jok depan samping supir mengangguk sambi

nuju rumah. Hari sudah menjelang magrib. Beberapa langkah menuju pintu, ayunan kakinya te

patinya seorang perempuan dengan bahu terguncang, menangis

hampiri dan merangkul ibunya. Ia

alau bukan lelaki itu? Lelaki yang seharusnya menjadi panutan, namun menjelma menjadi seseorang y

ana membiarkan ibunya bersandar di bahunya hingga merasa tenang. Gadi

sekolah dasar, yang biasanya menyambut kedatangannya, tidak ada di rumah. Sa

sempat melihat beberapa anak sebaya adiknya mengenakan koko, sarung dan kopiah berjalan beramai

ergemuruh seperti tadi. Sepertinya ini waktu yang tepa

memastikan. Ia mengulamh pertanyaan yang sama dan kembali Bu H

na kembali. Tangan kanannya mengusap-us

bapakmu. Tapi ibu tidak berani menjawab. Lalu kedua preman menerobos masuk ke dalam rumah. Mencari ke setiap ruang dan curiga dengan kamar karena terkunci dar

Bara dan Bari. Dan mereka nembawa bapak juga adik-adikmu dengan paksa. Bapak dan adik-adikmu dimasukkan ke dalam mobil, Ray." Bu

grib, tidak ada satu pun warga yang datang menolong, Nak." Tangis bu Hayati kembali pecah. Kini Rayhana ikut m

mari Rayhana terkepal. Ia takkan membiarkan siapa pun m

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY