asi ini. Bahkan dalam semua mimpi pun ia tak berniat
dihindari, dan kenyataan hari ini me
Dion mempersilakan Nayla setelah
ma ka
h Nathan yang tak bergeming sedikit pun dan jelas ia meny
pa suara, tapi Dion langsung
ntasikan propo
jantungnya yang semakin tak beraturan. Dadanya berdentam
ah ia cetak dan menyerahkan pada Nathan. "Silak
itu membidik pada bibir Nayla yang terus bergerak mengeluarkan kata demi kata. Ha
i mana tak lama kemudian wanita itu pergi tanpa
r
begitu keras hingga membuat
p Dion dingin. "Keluar!
Ia pun bangkit dan tak melirik ke ma
dak mulai gugup. Butuh kekuatan ekstra untuk menguatkan diri agar tidak
hitam pekat itu melembut. Nathan bangkit dan men
r lembut di telinga Nayla, t
ahan?" tanya Nayla yang sekuat tenaga u
ya mendengar sebutan yang biasa dipakai oleh asisten atau
skan napas yang tert
ya, tapi dengan sebutan 'Tuan' Nathan sek
than mengamati raut Nayla yang begitu da
balas Nayla masih mempertahankan
rik tangan Nayla dan memeluknya. Pelukan yang s
an saya
kannya. Bukan hanya pelukan, sedetik kemudian bibir Nathan memberikan kecup
sih berusaha mendorong Nathan y
sangat rindu pada Nayla pun
gat rindu," bisik Nathan yang
na itu tak menggoyahkan sudut hatinya, tapi ketimbang hanyu
ukan Nayla yang kemudian mengg
han bukan hanya merengkuh, tapi menarik tubuh Nayla hingga wan
meja. Memeluk erat tubuh wanita itu dengan sege
h ta
, padahal satu hari sebelumnya mereka masih bersama memadu
saat merasa ada yang tidak benar deng
n malah semakin mengeratkan seolah jika ia tidak melakuk
Kali ini suara N
kan kedua tangannya, tapi masi
n mereka
seharusnya s
Aku sangat merindukanmu, Nay." Ia sampai mene
ada datar yang membuat ia sendiri terk
au pasti berbohong!" Masih mempertahan
ntara kita sudah berakhir. Kau dan aku bukanlah si
. Kau adalah milikku hingga kematian yang akan memisahkan kita." Napas
"Tidak, Nath. Aku
e
an darah di tubuhnya mengeras hing
nku?" Rasanya begitu peri
akanmu." Setelah mengatakan itu Nayla
ak mungkin kau melupakanku, Nay. Tidak. Aku ti
a itu melemah, jarak mereka pun tercipta. Cukup menjadi ce
i mendadak menguasai benaknya yang akhir-akhir ini sulit diken
rkedip dan menunjukkan bahwa ia sedang tidak berbohon
ra memupus keinginan Nathan
hangnya masih mengeras da
las kembali hubungan mereka. "Kalaupun sekarang kita
yla beringsut turun. Kedua kakinay
ang waspada, tapi masih dengan m
titik permohonan dalam kalimat yang Nathan
atap lekat-lekat pria yang pernah sangat ia cintai denga
ggalkanmu hari itu, semuanya tak akan lagi sama. Bahkan aku
tapi tangan Nathan dengan cepat me
tahu jika Nayla tak akan bisa karena ia yakin jika wanita itu sangat mencintainya. Namu