© 2018-now Bakisah
"Novel jenis kontemporer adalah kisah yang berlatar belakang pada masyarakat saat ini, menggambarkan kehidupan, emosi, dan cerita tumbuh dewasa orang-orang sekarang. Dalam novel jenis kontemporer, gaya penulisan yang baik, karakter yang hidup dan gambaran plot menarik sering menjadi faktor-faktor yang disukai pembaca.
Pertama-tama, gaya penulisan yang indah dapat membuat orang terbenam di dalamnya dan tidak bisa lepas. Beberapa penulis menggunakan kata-kata indah seperti air mancur musik untuk menyampaikan kekuatan pemikiran mendalam, ekspresi kaya dan jiwa. Kalimat-kalimat ini seperti kuas lukis dengan deskripsi rinci tentang karakter manusia, lingkungan atau adegan lainnya sehingga saling melengkapi satu sama lain untuk menciptakan efek seni luar biasa bagi para penggemarnya.
Kedua kalinya adalah alur cerita menarik dapat memicu resonansi manusia serta memenuhi harapan pembaca. Novel jenis kontemporer umumnya menggunakan petunjuk emosional kompleks untuk menggali konflik batin karakter secara mendalam sehingga menampilkan masalah universal manusia beserta proses solusinya. Alur cerita erat terkait dengan tahap kolektifitas dasar dunia nyata dari sudut pandang realitas sosial yang berbeda-beda dimana setiap orang memiliki harapan perubahan dalam hidup mereka sendiri sehingga memberikan inspirasi kepada pembaca untuk lebih banyak berpikir dan memahami diri mereka sendiri.
Selain gaya tulisan dan alur cerita, gambaran karakter yang hidup juga merupakan alasan penting mengapa novel jenis kontemporer dapat meresap ke dalam hati pembaca. Pembaca dapat melihat pembentukan kepribadian karakter dan perubahan perilaku mereka, memahami konteks manusia batin, struktur emosi serta penanganan moral bahkan mengeksplorasi kemungkinan diri sendiri selama proses membaca sehingga saling belajar tumbuh bersama dengan masyarakat saat ini. Oleh karena itu, sebuah novel jenis kontemporer yang baik harus memiliki gaya tulisan yang indah dan plot cerita yang menarik serta gambaran karakter dengan kekuatan vitalitas kuat agar para pembacanya terus berpikir tentangnya tanpa bisa melepaskannya."