/0/9644/coverbig.jpg?v=f0aad62017d838c61462f4fd9b059b27)
Novel Dewasa!!! Menceritakan seorang wanita cantik dan pejantan tangguh. Memiliki suami cacat, membuat wanita itu harus mencari kenikmatan di ranjang sang duda perkasa.
Rantai zina yang terjadi adalah bukan karena cinta, mereka mengatasnamakan perasaan agar tidak ada alasan lain untuk lari. Padahal, cinta itu suci dan bukan untuk melakukan hubungan terlarang. Kehidupan rumah tangga dipenuhi lika-liku, terkadang sedih dan kemudian senang.
Ada kalanya mengalah, ataupun benar-benar kalah. Maka dari itu, sebagai manusia yang hanya mementingkan dosa di atas segalanya, kembalilah sebelum benar-benar dikembalikan.
Sebuah novel yang berkisah tentang hubungan terlarang seorang pejantan tangguh dan wanita cantik, memiliki satu suami tidak membuatnya merasa puas dari segi nafkah batin.
Padahal, dia telah menikah sudah hampir lima dua puluh tahun, akan tetapi dia masih saja melirik suami-suami tetangga di lingkungannya.
Dia adalah Sekar-wanita berusia tiga puluh tujuh tahun itu sudah memiliki satu anak perempuan, dan sekarang sudah duduk di bangku kuliah. Namun, Sekar tidak pernah merasa menjadi seorang ratu di rumahnya, malah dia harus kerja keras banting tulang menjadi ibu rumah tangga.
Simak kisahnya dalam novel berjudul; LELAKI 22 CM
POV Sekar
Pagi itu, tepat di depan teras rumah. Aku yang kesehariannya mengurus rumah tangga, menikmati suasana indah bersama sang anak. Dia adalah Mawar, berusia hampir dua puluh tahun dua bulan lebih sepuluh hari.
Kegiatan setiap hari Sabtu adalah membersihkan taman, serta memangkas rumput dan kegiatan lainnya. Terik matahari menyinari bumi, membawa keringat bercucuran membasahi badan.
"Sayang, kamu kalau menyapu yang bersih, dong," kataku.
"Iya, Ma ... Mawar sudah capek banget ini," jawab si anak.
"Hmmm ... ya, sudah. Kala capek kamu istirahat aja dulu. Tuh, air mineral udah mama siapin," jawabku.
"Iya, deh, aku duduk dulu." Setelah menjawab, dia pun beringsut pergi dari taman.
Ukuran rumah yang sangat luas dan lebar, membuat aku sangat lelah untuk membersihkan. Setiap hari, pekerjaan selalu itu-itu terus. Tidak ada waktu untuk refreshing, apalagi sampai belanja seperti istri-istri orang lain.
Karena sudah sangat lelah, aku mencoba pergi juga dari taman dan menuju teras rumah. Tak berapa lama, sebuah mobil pun datang. Ternyata, itu adalah suamiku yang baru saja tiba dari kantornya.
Entah kenapa, dia pulang sangat cepat. Tidak seperti biasanya, larut malam baru tiba di rumah. Sembari ke luar dari dalam mobil, suamiku pun berjalan menemui dan dia menenteng tasnya.
"Selamat siang, Sayang ...," ucapnya menyeret nada suara.
Akan tetapi, panggilan itu hanya untuk Mawar-anak gadisanya, bukanlah untukku sebagai istri. Entah kenapa, dia sangat sayang pada anak semata wayangnya itu. Kalau denganku, sangatlah cuek dan seperti tidak acuh.
Sembari membangkitkan badan, aku menatap sang suami di posisinya. Kemudian, kusalam dia seraya mengedarkan senyum simpul.
"Udah pulang, Yah?" tanyaku.
"Udah, Ma," jawabnya singkat.
"Kok, cepat sekali? Bukankah ... katanya ada rapat, ya?" tanyaku bertubi-tubi.
"Iya, tadinya ada rapat. Tetapi ... Ayah mau minta sesuatu nanti malam, boleh?" tanyanya bergantian.
'Ternyata ... setelah sekian lama enggak minta jatah, malam ini dia ngajak juga,' celetukku dalam hati sembari membuang cengir.
"Ya, udah, yuk, kita masuk. Mawar ... ayo, Sayang," ajaknya.
Kami pun memasuki rumah dengan ukuran yang lumayan sangat lebar. Untuk membersihkan rumah ini, kami telah mempekerjakan lima asisten rumah tangga. Sementara untuk kebun, ada Karjo dan Diman. Namun, sudah dua minggu ini aku yang bersihkan bersama Mawar.
Karena, kedua satpam itu mengambil cuti pulang kampung. Mau bagaimana lagi, karena mereka berdua adalah orang yang bisa dibilang ajudan suamiku. Setibanya di meja makan, sang suami dan Mawar mendudukkan badan.
Ketika sang anak memegang kue, aku memukul tangannya. "Mawar ... kamu belum mandi. Ayo, mandi dulu baru makan."
"Ah, si Mama kaku banget. Kan, aku udah cuci tangan," jawabnya.
"Sayang ... apa yang dibilang Mama kamu benar. Mandi dulu, gih, biar wangi dan bersih dari kuman," celetuk sang suami.
Tanpa menjawab, Mawar pun pergi dengan tatapan menekuk wajah. Pasalnya, dia lebih menurut dengan ucapan sang suami. Apabila berucap denganku, kami selalu bersitegang saja.
Karena aku juga sudah sangat jorok, aku pun ingin mandi dan berdandan cantik. Pasalnya, momen untuk dekat dan makan bersama sang suami sangat langkah dijumpai. Kami tidak pernah bertemu waktu yang pas.
Padahal, aku sangat menunggu saat-saat seperti ketika kami berpacaran. Ke mana-mana berdua, dan tidak takut kehilangan. Setiap jam, detik, hingga menit selalu bersama. Namun, setelah dia berhasil menjalankan perusahaan ayahnya, semakin jauh dari kata romantis.
Di dalam kamar mandi, aku membasuh badan yang sudah sangat bau keringat. Kemudian, sampo dan sabun telah berhasil menyingkirkan debu dan kuman di permukaan kulit. Selepas mandi, aku menuju lemari dan memilih pakaian.
Baju warna hitam, serta rok warna hitam telah menjadi pilihan. Aku pun memakainya dan mengenakan bedak sangat tipis. Langkah kaki membawa diri untuk menuju sang suami di lantai satu.
Dengan tapakkan gontai, aku pun tiba di lantai satu sembari menatap mantap pejantan tangguh di sana.
Lirikan kami sudah seperti artis bollywood luar negeri. Hanya saja, aku tak memiliki rambut pirang seperti wanita yang ada di dalam film itu. Sang suami main mata, kemudian kubalas dengan memberikan kiss jarak jauh.
Tak berapa lama, aku pun berjalan melalui permadani karpet merah dan berjalan sangat kemayu. Akibat dari gaya putar tersebut, membuat sepatuku tersangkut dengan benang karpet. Alhasil, badan ini pun hampir saja terjatuh.
"Eh-eh ... Sayang!" teriak sang suami, dia berlari mendekatiku.
"Syukur ... kamu menangkap aku, Yah. Coba aja kalau enggak, pasti aku sudah terjatuh."
"Makanya, jadi orang jangan suka lebay," cibir Mawar-anakku yang datang secara tiba-tiba.
Mendapati ucapan itu, aku tersimpuh malu dan mendudukkan badan di atas kursi. Sang suami lebih memilih duduk dengan anaknya, dia pun cuek dengan aku. Padahal, tadi hampir saja jatuh karena salah tingkah demi membuatnya terhibur.
Suamiku berubah, menjadi sangat dingin dan cuek. Entah menggunakan cara apa lagi, agar dia tidak seperti itu dalam bersikap.
"Ayah ...," rengekku seraya menggigit ujung sendok.
Lawan bicara pun menoleh, dia menatap dengan penuh nafsu dan membuang senyum simpul. Kemudian, aku menggigit ujung sendok sebagai kode. Harapan hati ini adalah, semoga dia peka. Namun, sepertinya sang suami sudah terkena gangguan jiwa.
Tanpa membalas tingkahku, dia malah melihat ponsel sang anak dan curhat sejak tadi. Momen siang ini berubah menjadi sangat tidak menyenangkan. Sembari memakan roti panggang dia atas meja, aku mengunyahnya hanya beberapa kali saja
"Uhuk!" Aku pun tersedak karena menelan roti dengan tiga kali kunyahan.
"Mama kenapa, sih, dari tadi salah tingkah mulu?" tanya Mawar-anakku.
"Sayang ... mama juga mau kali, di pangku seperti kamu. Kan, dia adalah suami mama," jawabku merengek.
"Yah, itu Mama minta pangku, barangkali dapat melepas rasa penatnya seharian berkebun," ujar si anak.
Bersambung ...
Bismillahirrahmanirrahim Asyhadu alla ilaha ilallah wa asyhadu anna Muhammadarrosulullah Bi'itsmin dzat dalima putih, Gumilang cahyaning suci ing wisesa Patih sang Wulung Ya Kanjeng Ratu Sangyaning hajad dateng Nyai Roro Kidul Rawung Ka'ajeng Gusti Wali Tunggal Laluhur Wayana Syech Kudratullah Sumerep ing Genuruwah saking Laut Kidul Dupe Ciri wali purwa tanpa wekasan ing impenku Tusta ustmaningal tutuping atur kersaning Allah ta'ala
Ini adalah cerita tentang Gay, kalau tidak suka jangan baca. Tidak untuk anak-anak, peringatan dari penulisnya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
BERISI ADEGAN 21++ Rendi Satria, pria berusia 28 tahun yang memiliki postur tubuh yang ideal juga wajah yang tampan, hal itu menjadi daya pikatnya sangat kuat dan banyak perempuan yang terpesona akan ketampanannya. Namun Rendi sudah memiliki kekasih, yaitu Lisna. Perempuan yang sangat ia cintai. Akan tetapi kedua orangtua Lisna tidak menyetujui hubungan mereka lantaran sat itu Rendi tidak memiliki pekerjaan tetap. Suatu hari Rendi ditawari pekerjaan untuk menjadi gigolo oleh tantenya sendiri. Maka dari itu Rendi bersedia demi bisa membuktikan kepada kedua orangtua Lisna. Lantas apakah yang akan terjadi dengan Rendi? Alangkah dia benar-benar menikahi pujaan hatinya? Simak dan ikuti kisahnya.
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!