/0/8577/coverbig.jpg?v=9a6e554bcaa7a45079ce24a6f2a592d4)
Bagaimana jadinya, orang yang kita cintai menghilang begitu saja tanpa jejak. Dua tahun mencari, dengan hasilnya mereka bertemu di stasiun kereta. Pertemuan pertama tak membuat Naura menyadari kehadiran masa lalunya, dipertemuan kedua, Naura mengalami hal gila. Ia dicium tiba-tiba oleh Lio. Naura, gadis yatim piatu yang bekerja keras demi menghidupi dirinya dan studinya. Bertemu Danilio, manajer IT yang ternyata adalah pacarnya dua tahun lalu, katanya. Namun, hanya Lio yang bisa mengingatnya tidak dengan Naura yang menghilangkan ingatannya karena mengidap PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder. Ternyata Lio pun pernah mengalami guncangan psikologis, depresi usai kehilangan gadisnya. Rasi bintang dan astronomi yang menyatukan pembicaraan mereka. Rasa iri dan benci dari pihak keluarga yang memisahkan mereka? Haruskah Naura mengingat masa lalunya yang perih? Atau Danilio yang harus membuka lembaran baru untuk Naura?
"Bang gue ngikut buat karakterisasi TEM-nya ya?" Zeyni sedang bertemu salah operator dikantor.
"Iye, besok jam sembilan yak?" Jawab operator tersebut dengan logat betawinya.
"Pokoknya sampel gue balikin lagi nanti." Zeyni sudah berkali-kali mewanti-wanti prihal sampel yang hanya seberat 0.01 gram.
"Ih bawel deh, tenang aja, lo anak bu Tara ini, Kapus kita alias ketua pusat." Lelaki berasal dari minang itu menjawabi kecerewetan perempuan dihadapannya.
Zeyni segera menyingkir, ia segera menuju ruangan salah satu peneliti yang meneliti tentang c-dot alias karbon nanodot*. Pasalnya ia mencoba meminjam uv-vis characterization. Ia melakukan reparasi pengujian, sampelnya di larutkan ke dalam larutan metilen biru menggunakan stirrer, di sinari lampus uv-vis setiap lima belas menit. Ia membuka software pengujian uv-vis menggunakan UV WinLab.
Zeyni mengeharuskan dirinya mendapatkan data secepatnya. Setelah berkali-kali pengolahan datanya hancur, sekarang ia hanya mengandalkan data hari ini. Belum lagi ia mengolah data TEM yang akan di uji esok hari.
"Lo bulak balik ke ruangan ini mulu," omel Bang Muslim, salah satu penyelamat Zeyni di instansi ini.
"Gue sengaja kabur disini, biar ga dicariin capek gue tiap ada aja nyinyirnya."
"Emang napa lagi dah?" Tanyanya, sambil menampilkan senyum jumawanya.
"Coba ya tuh dua macan, please gue dibayar berapa sih, Cuma satu koma, masa jam kerja sama jobdesk disamain kayak mereka. Kurang ajarnya, mahasiswanya ynag harusnya ngerjain kerjaan dia, Cuma motongin kertas, malah nyuruh gue! Dikata gue lagi senggang apa." Zeyni sudah misuh-misuh, dengan berapi-api menceritakan kesengsaraannya.
"Hahaha, ya lo lagi kejebaknya sama mereka aja. Salah masuk lab lu. Sini gue ajarin nih buat grafik uv-visnya. Jadi lo bisa hitung efesiensinya ntar." Lelaki bernama Muslim itu, mengalihkan perhatian Zeyni, agar mulut cerewetnya bisa berhenti untuk membuat polusi suara.
Zeyni mengambil duduk disampingnya, "Nih lo buka datanya nah lo Cuma ambil data yang angka buat fungs x sama y aja. Nah terus lo jajarin sampe berapa banyak sampel di uji. Kan lo liat nih data yang awal-awal sama yang akhir nol sampe minus, yang minusnya dibuang, terus yang minu ditengah buang juga. Pokoknya potong semua data ujung ke ujung jangan sampe ada yang beda. Lo jangan ambil nol lah, nol koma berapa gitu, kan mau fokus di peak nya aja. Nanti sumbu x ya sebagai absorbansinya sama sumbu y panjang gelombangnya. Dah beres." Lelaki itu memberikan tutorial yang mendetil seperti biasanya.
"Asikkk! Oke bang, makasih banyakkkk. Ntar gue bawain ayam bakar di warung makan pertigaan Setu itu." Zeyni dengan tengilnya, memberikan ciuman jarak jauh dan melangkah menuju laboratorium lagi.
Hari sudah sangat sore, waktunya ia pulang. Zeyni dengan sengaja keluar dari pintu belakang, agar para senior yang menyombongkan ilmunya itu tak membuatnya mendapatkan job tambahan.
Pakaiannya, dengan long t-shirt dan celana kult membuatnya tak kesulitan bergerak. Ia segera memesan ojol, kepalanya sudah sangat sakit akibat membaca data-data yang jumlahnya bahkan lebih dari lima ratus per sampel.
Butuh waktu satu jam untuknya sampai diapartemen. Hari ini ia berjanji akan belajar masak dengan Lio. Uang yang diberikan Lio bernilai besar membuatnya mau tak mau harus bisa memasak.
Katanya hari ini, Lio akan mengajarinya memasak steak. Makanan bergaya barat biasanya lebih udah dari pada makanan asia yang penuh bumbu.
Cucuran keringat sudah menetes membasahi leher dan kaus yang dikenakannya. Rasanya sudah sangat gerah, ingin sekali ia cepat sampai agar bisa mandi dan berganti pakaian. Bahkan wajahnya sudah kumal, foundation dan maskara sudah luntur. Bahkan bibirnya sudah terlihat pucat karena liptintnya pun sudah runtuh. Amazing, empat tahun di dunia perkuliahann dan satu tahun didunia penelitian membuatnya bermake up tebalpun masih saja luntur. Menyebalkan, ia tak bisa flirting pada cowok lain, meski Lio mengecam dirinya, bahwa Lio adalah pacarnya. Tentu matanya akan tetap terbelalak melihat wajah ganteng dan berotot lainnya.
Zeyni membuka pintu apartemennya dan ia tergeletak begitu saja di pertengahan. Kakinya sudah tak bisa di rasakannya lagi. Bahkan ia tak menyadari kalau Lio menyambutnya.
"Kamu kenapa Naura?" Tanya Lio dengan suara lembutnya.
"Huhuhu, capekkkk..." Zeyni mengadu pada lelaki dihadapannya.
Tanpa memberi aba-aba, Lio menggendong Zeyni ala bridal. Menutup pintu apartemen dan membaringkannya di sofa. Lelaki itu piawai memijat kaki kecil Naura. Gadisnya itu bahkan sering kali pulang dengan keadaan terseok-seok, wajah kusut dengan rambut awut-awutan. Belum saatnya Lio membicarakan antara dia dan Naura. Ia harus memprioritaskan thesis gadisnya terlebih dahulu.
Bisa saja, ia memindahkan tempat riset gadisnya dengan mudah, dan membuatnya membayar pekerjaan itu pada orang lain. Hanya saja, gadisnya pasti akan mengamuk merasa usahanya selama kuliah akan sia-sia.
Tak berselang lama ia memijat tumit Zeyni, gadis itu sudah terlelap, menutup matanya rapat-rapat. Rasa lelahnya menglahkan perut laparnya sepertinya. Lio mengambil baskom berisi air dan membersihkan wajah kucel Zeyni.
Lio membuka data penelitian Zeyni, ia taka sing dnegan teman penelitian yang Zeyni lakukan. Gadisnya terlalu memforsir tenaganya, bahkan makanpun dilupakan. Memang ia benar mengetahui bagaimana instansi pemerintah beroperasi, sebagai anak pengusaha ia pasti lebih dulu menolak. Sayang, ia tak mengetahui keadaan Zeyni karena ia kecelakaan dan gadisnya tiba-tiba sudah menghilang.
Entah, apa yang terjadi Zeyni tidur dengan berselimut keringat. Kelopak matanya mengerut, bahkan bibirnya bergetar hebat, Lio segera mengecek suhu tubuh Zeyni. Zeyni yang terlelap mengerang hebat, "Gak!!! Aku gak mau!!! Jangan! Ampun! sakiiitt!!! Hiks sakit!" Zeyni mengigau dengan kencang, Lio benar-benar tak tahu apa yang membuat Zeyni sampai bermimpi buruk.
"Sssst! I am here, just go sleep," Lio mengusap kepala Zeyni dnegan lembut, membisikkan kata-kata perlindungan, Jemari Zeyni sudah memegang tangannya erat membuat Lio berusaha membuat Zeyni tenang sampai matanya tak lagi mengerut kencang, hanya tersisa bulir-bulir keringat di wajah Zeyni.
Apa yang tidak ia ketahui saat itu? Lio benar-benar masih mempertanyakan kondisi Zeyni. Ia beranjak, membuka koper Zeyni, di dapatinya surat rujukan rumah sakit. Lio mencoba membuka ponsel Zeyni yang tak di kunci. Ia mencari riwayat pesan, riwayat panggilan dan kontak bernama Dr. Risa Sanjaya, yang kemudian dikirimkan pada aplikasi whatsapp miliknya.
Lio menemukan beberapa butir obat dengan jenis berbeda, empat jenis berbeda tepatnya. Sejak kapan Zeyni mengonsumsi obat-obatan ini? Sakit apa dia sebenarnya? Lio gegabah, sampai dia tak menelusuri jejak Zeyni sebelumnya. Ia terlalu senang sampai mengabaikan masa lalu gadis bersurai panjang itu. Harusnya ia lebih cepat menemukan Nauranya, yang ia tahu keluarga besar Zeyni tak menerimanya terutama bibi dan pamannya.
note: *Carbon quantum dots (CQDs, C-dots atau CDs) adalah nanopartikel karbon kecil (berukuran kurang dari 10 nm ) dengan beberapa bentuk pasifasi permukaan.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?
Sebuah cerita yang berkisah keluarga yang terpisah karena perceraian yang menyisakan duka buat anaknya karena tidak mengerti dengan kondisi orang tuanya. Hingga suatu saat terjadilah malam jahanam yang tidak disengaja dan tidak direncanakan. Aku tidak menyangka kalau semuanya ini bakal terjadi. Aku memang sering mengkhayalkannya. Tapi tidak pernah merencanakannya. Dan begitulah, kehidupanku jadi banyak liku - likunya. Liku - liku yang indah mau pun yang jahanam. Tapi aku harus mengakuinya, bahwa semua itu jahanam tapi indah… indah sekali.
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?