"Gugurkan bayi itu atau jadilah simpananku!" Berawal dari Shane yang mabuk dan salah meniduri Shaleta yang dia anggap Maria, tunangannya. Kehidupan Shaleta berubah 180°, memilih menjadi simpanan dan harus kehilangan sahabatnya karena hal ini. Maria kecelakaan dan meminta Shane untuk mempertahankan Shaleta yang hamil, namun kebenaran terungkap dan hal tersebut membuat Shaleta begitu membenci Shane. Roda kehidupan terus berputar, dan Shane harus menebus segala kesalahan di masa lalunya. Bahkan rela merendahkan harga dirinya sebagai seorang lelaki di hadapan Shaleta yang sudah menikah. Bagaimana kehidupan Shane setelah kehilangan Shaleta? Dan mampukah Shane mendapatkan kembali hati Shaleta yang terlanjur membencinya? Follow ig : Ryanty_tian
"Aku Shaleta, bukan Maria!"
Sakit dan perih harus Shaleta rasakan ketika Shane merenggut keperawanan yang dia jaga selama ini, lelaki itu bahkan terus menyebut nama Maria dan Maria saja dalam setiap desahannya.
"Sakit, aku mohon berhentilah," pinta Shaleta mencengkeram bahkan mencakar pundak Shane begitu pusakanya merobek selaput dara milik wanita itu.
Sakit dan pedih ketika diperlakukan seperti ini, diperkosa dan dianggap orang lain. Shaleta berusaha meronta dan membuat Shane sadar, namun usahanya sia-sia saja. Lelaki itu terus mengagahi tubuh Shaleta yang bergetar hebat akibat hujaman keras Shane.
Rintihan dan tangis seolah tak mempengaruhi hujaman yang Shane lakukan, dimata lelaki itu Shaleta adalah Maria, tunangannya. Gairah Shane tiada habis, seolah terus bertambah akibat himpitan nikmat pada pusaka besarnya.
"Kamu semakin nikmat, Sayang," desah Shane terus mencengkeram pinggang Shaleta dan terus bergerak untuk menuju nikmatnya surga dunia.
"Sadarlah, Shane. Aku Shaleta," isak Shaleta bercampur perih dan nikmat, pipi mulusnya telah basah akibat bening kristal yang sejak tadi luruh tiada henti.
Jika saja Shaleta tidak menginap di Apartemen sahabatnya, Maria. Semua ini tidak akan pernah terjadi, Shane akan tetap menjadi lelaki baik di matanya. Tapi, saat ini semua telah berbeda. Bagaimana Shaleta bisa menghadapi Maria setelah ini?
"Shane, please!" pinta Shaleta terus berusaha mendorong Shane, tapi percuma.
Aroma alkohol begitu tercium, pasti Shane minum banyak malam ini karena ada pesta bersama para sahabatnya. Maria meminta dirinya untuk datang, tapi dia tolak karena masih ada tugas kuliah yang harus diselesaikan.
Ketika Shaleta ingin berucap kembali, Shane lebih dulu mencium bibirnya dengan rakus. Bergairah dan bernafsu. Shaleta tentu saja sadar dengan yang dilakukan oleh Shane, lelaki itu pasti akan menyesal setelah melakukan hal ini padanya.
"Aku merindukanmu, dan aku ingin menciummu," ujar Shane tersenyum, begitu tampan seorang Shane Davies dimata Shaleta selama ini.
Tubuh Shaleta bergetar, dan merasakan penyatuan mereka terasa berbeda. Awalnya memang sakit, tapi nikmat. Namun, akal sehatnya harus tetap sadar. Shane sudah memiliki tunangan, dan dia tidak mungkin berkhianat pada Maria.
"Kita akan bermain seperti biasanya," seringai Shane menatap Shaleta yang tampak menantang posisinya.
Shaleta menggeleng kuat, dia menampar Shane sekuat tenaga supaya membuat lelaki itu sadar dengan apa yang dia lakukan. Bahkan sebelum ini, Shaleta sudah menampar lelaki itu tapi tak membuat Shane bergeming.
"Aku suka kamu yang kasar seperti ini, aku lebih bersemangat, Sayang," bisik Shane suka dan mengikat tangan Shaleta ke atas.
Shane kembali mencumbu tubuh Shaleta yang tetap memberikan perlawanan, percuma wanita itu berteriak sekencang apa pun karena apartemen ini kedap suara. Shaleta tak bisa berbuat apa pun, apalagi dengan tangan terikat. Dia hanya bisa menangis, merasakan pangkal pahanya begitu berkedut dan sakit secara bersamaan. Apalagi hatinya semakin terkoyak tak kala Shane terus menyebut nama Maria dalam pelepasannya.
Tak hanya sekali saja Shane menggagahi tubuh Shaleta, berkali-kali hingga lelaki itu merasa terpuaskan. Sakit, pedih dan nikmat. Air mata tiada henti mengalir deras membasahi pipi mulusnya, hingga Shane melepas ikatan tangannya.
"Aku mencintaimu, Maria," bisik Shane menatap Shaleta penuh pujaan dan penekanan.
Shane kembali menyapu bibir ranum Shaleta yang telah membengkak akibat ulahnya, terasa manis dan membuatnya menginginkan lebih. Hanya cumbuan sesaat, dan Shane tertidur di samping Shaleta.
***
"Shit," umpat Shane begitu bangun, dan kepalanya berdenyut.
Semalam Shane memang berpesta dengan rekan bisnisnya, dia sangat merindukan Maria sehingga datang ke apartemen ini. Shane melihat seseorang di sampingnya yang masih berbaring memunggungi dia, punggung polos dan menggoda.
Namun, Shane menajamkan mata bahkan mengucek mata miliknya. Bukankah rambut Maria berwarna pirang, tapi kenapa sekarang berubah cokelat?
"Sayang, bangunlah," ucap Shane mencium dan menyentuh pundak Shaleta.
Betapa terkejutnya wajah Shane begitu melihat Shaleta bersamanya, dan bukan Maria. Tidak! Tidak mungkin semalam mereka melakukan hal ini. Shane beringsut mundur pelan, menatap Shaleta tajam.
Namun, bercak merah terlihat di bawah sana dan tentu memperjelas semuanya.
"Kamu!" seru Shane keras.
Shaleta beringsut mundur, dan menutupi tubuh polosnya. Amarah Shane seketika naik, apalagi melihat bercak merah berjajar di leher wanita itu.
"Kamu menjebakku!" seru Shane menatap Shaleta benci.
"Aku tidak pernah melakukan hal itu, kamu yang memperkosaku semalam," balas Shaleta menatap Shane sendu, tega sekali lelaki itu menuduhnya.
"Pembohong, kamu sengaja melakukan hal ini karena iri pada Maria," tuduh Shane menunjuk Shaleta.
"Maria sahabatku, dan aku tidak mungkin melakukan hal ini padanya," tegas Shaleta membantah perkataan Shane.
Shaleta berusaha membela diri, menjelaskan dengan detail seperti apa Shane mabuk semalam dan menganggap dirinya sebagai Maria. Bahkan dia juga menunjukkan pergelangan tangannya yang membiru akibat ikatan yang Shane lakukan.
Bukan malah percaya, Shane malah tertawa seolah penjelasan Shaleta hanya angin lalu.
"Kamu kira aku begitu bodoh mempercayai alasan tersebut," ujar Shane yang sudah paham akal bulus wanita yang selalu mendekatinya.
"Aku dan Maria bersahabat, kamu sendiri juga mengenalku. Kenapa kamu tidak mempercayaiku?" balas Shaleta tidak menyangka kalau Shane menuduhnya.
Selama ini di mata Shaleta, Shane adalah sosok lelaki sempurna. Selain tampan, kaya, dan juga sangat mencintai Maria. Apalagi perlakuan Shane begitu manis dan romantis dalam setiap kesempatan, beberapa kali Maria mengajak dia untuk datang bersama.
"Justru yang paling berbahaya itu adalah musuh dalam selimut," sindir Shane menatap Shaleta benci. "Aku tidak menyangka kalau kamu wanita murahan yang menginginkan hartaku."
"Tega kamu menuduh dan menghinaku seperti ini, padahal kamu yang bersalah," balas Shaleta mengusap air matanya.
Shane malah tertawa, mencengkeram kedua pipi Shaleta dengan kasar. "Aku banyak menemui wanita murahan di luar sana, berusaha menjebak dan melakukan hal gila demi mencapai tujuannya." tepisnya langsung.
Shaleta tidak menyangka kalau Shane memiliki sisi jahat seperti ini, sangat jauh berbeda ketika bersama dengan Maria. Di depan bagai malaikat, tapi begitu di belakang bagai setan.
"Aku tidak pernah melakukan hal itu," seru Shaleta tetap kekeh pada pendiriannya.
"Mana ada maling yang mau mengaku," balas Shane sengit.
"Dan mana ada pemerkosa yang mau mengaku juga," ujar Shaleta sarkas menatap Shane.
Ternyata Shaleta wanita yang cukup berani juga, sangat berbeda ketika selama ini mereka bertemu dan itu membuat dia yakin kalau wanita itu sangatlah licik. Berwajah polos namun mengerikan.
Shaleta geram, padahal yang dirugikan di sini adalah dirinya. Tapi, kenapa Shane seolah bersikap sebagai korban sedangkan dia sebagai tersangka? Kenapa selalu wanita yang selalu dirugikan dan terpojok dalam keadaan ini?
"Wanita yang berani, tapi tidak tahu diri," ejek Shane sombong.
Shane sedikit mendekat, menatap Shaleta yang sama saja seperti wanita murahan lainnya. "Aku tahu apa isi hati dan otakmu seperti apa? Keberadaanmu di sini hanya demi menghargai Maria saja, tidak lebih."
Shaleta membulatkan mata mendengar perkataan Shane tentangnya, apa mungkin selama ini Shane tahu?
Berbekal dendam masa lalu membuat Felix ingin memberikan kesengsaraan dalam hidup Freya, sang mantan pacar yang dulu mencampakkan dirinya. Obsesi kejam yang tanpa sadar membelenggu Felix pada masa lalunya, dan melakukan segala cara untuk kembali memilikinya. “Kamu perawan pun, aku tidak peduli!” Mampukah Freya bertahan di saat Felix menikahi wanita lain dan menjadikan dia seorang simpanan yang hanya sebagai penghangat ranjangnya?
Nada tahu, dia memilih cara yang salah dengan menjebak Ivander dalam ikatan pernikahan. Namun, hanya dengan cara ini dia bisa bersama pria yang telah dia hancurkan hidupnya. Nada ingin menebus dosa di masa lalu yang telah dia perbuat. Mampukah Nada meluluhkan hati Ivander yang telanjur membencinya? Apakah usaha dan pengorbanan Nada akan sia-sia?
Maria dikhianati dan berubah menjadi seorang pembunuh di depan mata semua orang. Diliputi oleh kebencian, dia menceraikan suaminya, James, dan meninggalkan kota. Namun, enam tahun kemudian, dia kembali dengan saingan ulung mantan suaminya. Bangkit seperti terlahir kembali dari kematian, dia bersumpah untuk membuat semua orang membayar apa yang telah mereka lakukan padanya. Dia hanya menerima bekerja dengan James untuk membalas dendam, tetapi sedikit yang dia tahu bahwa dia telah menjadi mangsanya. Dalam permainan antara cinta dan keinginan, tak satu pun dari mereka yang tahu mana yang akan menang pada akhirnya.
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
Ayahnya menjadi seorang pengkhianat pada group mafia terbesar di negaranya bernama group Limson, membuat Arabella harus hidup dalam bahaya. Bagaimana tidak, Arabella harus menjadi tawanan kamar Tuan Stanley yang merupakan ketua mafia group Limson atau dia berkeliaran diluar sana dan diburu oleh anggota mafia lainnya.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Dua tahun lalu, Nina menikah dengan pria yang belum pernah ditemuinya. Dia tidak tahu namanya atau usianya; dia tidak tahu apa-apa tentang orang yang dinikahinya ini. Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah kontrak dengan kondisi, dan salah satu klausulnya adalah bahwa dia tidak boleh tidur dengan pria lain. Namun, Nina kehilangan keperawanannya kepada orang asing ketika dia mengetuk pintu yang salah pada suatu malam. Dengan kompensasi yang harus dia bayar membebaninya, dia memutuskan untuk membuat perjanjian perceraian sendiri. Ketika dia akhirnya bertemu suaminya untuk menyerahkan surat-surat itu, dia terkejut menemukan bahwa suaminya tidak lain adalah pria yang telah "selingkuh" dengannya!
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"