/0/7183/coverbig.jpg?v=2c7413fa5623c226eb15c56a42383ec6)
Siapa sangka, suatu saat ia menemukan patung beruang di jalan sebelum dibawa pulang. Patung yang ditemukannya dirawat dengan sangat baik oleh Melinda yang masih kecil dan polos. Tapi, ternyata patung beruang itu berubah menjadi sosok laki-laki muda dan perkasa. Sampai gadis itu tumbuh cantik, inkarnasi itu masih berupa patung beruang hingga ketegangan di antara mereka. Apa yang akan terjadi di antara mereka? Dewa Itu Adalah Patungku
Suatu malam suasana sepi dan diiringi suara petir yang menyambar di sana-sini disusul suara hujan deras di luar rumah. Sebuah pisau penuh darah mengalir dari titik ke titik ke lantai. Beberapa bekas darah terlihat di lantai rumah. Sementara seorang pria sasa berukuran sedang membawa pisau dengan kepalan tangan penuh hasrat dan dendam, seorang wanita yang ketakutan mencoba menjauh dari pria itu dalam keadaan di mana kakinya ditikam parah di paha.
Napas terengah-engah wanita itu jelas menunjukkan sisi cemasnya mendengar suara langkah kaki pria yang membawa pisau ke dalam rumah. Rupanya, pria yang kehilangan kendali itu baru saja datang dari luar rumah dengan rambut dan baju yang basah kuyup karena hujan, namun berhasil menusuk paha wanita itu setelah pintu dibuka dari dalam. Apa yang mendorong dia untuk membawa nafsu yang ekstrim untuk membalas dendam?
Pria itu tersenyum sinis saat melihat seorang wanita ketakutan duduk dengan luka parah di ruang tamu. Dia mendekat perlahan dengan pisau di tangannya. Wanita itu mulai menatapnya dengan daya tarik.
"Tolong jangan bunuh aku... aku mohon..." pinta wanita itu dengan berlinang air mata. Pria itu mengabaikan permintaannya.
"Kamu ingin aku melepaskanmu setelah apa yang telah kamu lakukan pada hidupku?! Aku bersedia ... mengutuk diriku sendiri untuk membunuhmu! Kamu tidak pantas hidup seperti yang kamu inginkan!" geramannya penuh dengan balas dendam untuk wanita itu. Dengan perasaan marah, ia langsung bertindak menusuk perut wanita itu berulang kali dengan 5 tusukan. Rambut basahnya yang masih mengalir menetes beberapa kali ke lantai. Suara petir mengiringi hatinya yang digelapkan oleh seribu dendam. Akhirnya, tubuh tak bernyawa wanita itu jatuh ke lantai dengan mulutnya memuntahkan darah. Puas dia melihat kematian malang wanita di lengannya.
Begitu dia berhasil menebus dendam yang bersembunyi di dalam hatinya, dia berjalan keluar sambil melepaskan pisau berdarah di tangannya. Wajahnya tampak tanpa emosi setelah membunuh wanita itu. Namun siapa sangka, sosok misterius berbaju hitam dan menyeramkan bertemu dengannya di depan rumah. Hujan yang masih deras di luar mengaburkan pandangannya tentang seseorang yang berdiri di depannya.
"Bersumpahlah padaku ... sesukamu." katanya, berlutut di depannya. Tubuhnya bisa merasakan hujan deras di luar rumah.
'Kamu akan menerima pembalasan karena melanggar perintah sebagai dewa pelindung. Tunggu kedatangan bunga untuk menjemputmu dan merawatmu seperti kamu merawat yang lain sebelumnya..' sebuah suara berdengung memperingatkan dia yang ada di pangkuannya lutut kesal. Dia menutup matanya dan menyerah pada makhluk itu.
***
100 TAHUN LALU....
Suara bel sekolah menggema menandakan waktu pulang sekolah. Masing-masing diundang oleh orang tuanya yang sangat mewah dan ada juga yang berani pulang bersama teman-temannya. Melinda, seorang putri lugu, berjalan pulang tanpa diundang oleh orang tuanya dan juga tanpa ditemani oleh teman-temannya. Melinda tumbuh bersama neneknya yang semakin hari semakin tua. Sementara itu, ibu ayahnya meninggal akibat kecelakaan di jalan. Kehidupan Melinda tak kalah sepi meski memiliki nenek yang akan merawatnya.
Saat Melinda berjalan murung menuju rumahnya, dia tiba-tiba melihat patung beruang yang kotor dan rusak tertinggal di saluran pembuangan. Dia segera melihat patung beruang dengan mata bingung. Dia ragu-ragu untuk membawa patung itu kembali dalam keadaan kotor seperti itu.
"Haruskah aku mengambilnya?" katanya berbicara sendirian.
Dengan hati tertarik pada patung itu, dia bahkan meraihnya dari dalam selokan setelah melirik ke kiri dan ke kanan di area tersebut. Area pejalan kaki yang tenang di sana. Jarang ada orang yang lewat. Patung beruang coklat dengan jelas menunjukkan kotorannya di seluruh permukaan ditambah efek sobek juga terlihat jelas. Melinda sambil tersenyum membawa patung itu ke rumahnya. Pahami bahwa gadis-gadis seperti dia sama tertariknya dengan patung. Dia pun tanpa ragu mengambil patung itu dengan hati yang senang.
****
TAK TAK TAK TAK
Suara mesin jahit menggema di seluruh ruang tamu seiring kesibukan neneknya menjahit baju. Pekerjaan neneknya hanya di rumah dengan menyelesaikan jahitan yang dipesan oleh pelanggannya setiap kali mereka datang. Pantas saja neneknya tidak sempat menjemput Melinda di sekolah.
Daun pintu terbuka dari luar membangunkan neneknya kepada Melinda yang baru saja tiba di rumah. Langkah kecil Melinda terhenti setelah neneknya memanggilnya begitu dia masuk ke dalam rumah.
"Kamu baru saja lewat seperti ini? Kemana kamu pergi ahh?!" nenek tua itu memarahinya. Melinda tanpa ragu mendekati sang nenek sambil membawa patung beruang itu. Mata patung beruang itu indah bulat hitam.
"Nenek, aku lapar ..."
"Lapar? Hekkk.. masak sendiri. Aku bukan nenekmu. Kamu hanya anak haram karena ibumu berselingkuh dengan pria lain sebelum menikahi putraku. Jika aku tahu dari awal, aku tidak akan menerimamu tinggal di sini."
Ternyata nenek tuanya sama sekali tidak bersahabat dengannya. Akibat cerita masa lalu hubungan ibu Melinda yang sulit. Siapa anak kecil ini yang baru saja menjadi korban ketika dia tidak bersalah?
"Itu... patung apa itu? Apa kamu memungut sampah?!"
"Aku baru saja menemukan patung ini di luar..."
"Singkirkan sampah itu sekarang. Aku tidak suka sampahmu diambil dari luar. Kamu seperti sampah itu."
Betapa kejamnya neneknya berkata demikian. Melinda yang masih kecil berusia 9 tahun hanya menunduk. Ia merasa kasihan dengan perlakuan buruk neneknya terhadapnya. Tanpa membuang waktu dan perasaan, Melinda bergegas naik ke kamar tidurnya. Ia menangis tersedu-sedu di tepi ranjang. Patung yang dibawanya diletakkan di atas tempat tidur. Air mata mengalir di pipinya saat dia melihat patung beruang kotor di depannya. Namun tanpa disadari, mata patung beruang itu membiru. Bukankah patung beruang itu memiliki mata hitam?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!