Renata Larasati (20), seorang gadis dari keluarga sederhana yang sedang membutuhkan uang untuk melunasi hutang bapaknya, terpaksa mau menjalani kawin kontrak hanya sampai dirinya melahirkan anak saja. Renata dinikahi oleh Danu Rahardianto (40) yang merupakan pengusaha yang menjalankan bisnis milik mertuanya. Istri Danu, Rubby Kirana (35) adalah anak pengusaha kaya raya yang tidak mau melahirkan anak hanya karena takut tubuhnya tidak sexy lagi. Tragisnya, setelah satu bulan melahirkan dan masa kawin kontrak telah selesai, Rubby justru menjual Renata pada seorang mucikari untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kondisi lemah, Renata yang terpaksa menjalani kehidupan sebagai seorang penghibur, berusaha keras untuk bangkit dari keterpurukkannya. Bagaimanakah perjuangan seorang Renata? Dan akan seperti apakah nasib Renata kedepannya?
"Ini serius, Sayang! Kalau kamu tidak mau memiliki anak, lalu bagaimana? Sedangkan baik aku maupun kamu adalah anak tunggal." Danu Rahardianto berkata sembari memegangi kepala menggunakan dua tangannya.
"Loh, siapa bilang aku tidak mau punya anak, Mas?" tanya Rubby Kirana dengan nada kesal.
"Kamu sendiri 'kan yang berkali-kali bilang padaku bahwa kamu tidak mau melahirkan anak?" ujar Danu Rahardianto kali ini sambil menatap sang istri dengan pandangan tajam.
"Aku bukannya tidak mau punya anak, Mas. Kamu salah mengerti! Aku mau kok punya anak, tetapi aku tidak mau melahirkan," ucap Rubby Kirana santai.
Kedua mata Danu Rahardianto melotot kesal pada sang istri.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Untuk bisa punya anak ya jelas harus melahirkan dong!" ujar Danu Rahardianto mulai tersulut emosinya.
"Kata siapa harus melahirkan jika kita ingin punya anak, Mas. Kita 'kan bisa juga mengadopsi anak," tutur Rubby Kirana lagi.
"Adopsi anak? Rubby, kita berdua tuh dalam kondisi sehat dan baik-baik saja, masa sih kita mau adopsi anak? Lagipula aku ingin anak yang merupakan darah dagingku sendiri!" ujar Danu Rahardianto sudah tak mampu menahan amarahnya lagi.
"Ok, ok! Kalau itu memang maunya kamu, Mas," kata Rubby Kirana akhirnya.
Danu Rahardianto menghela napas lega mendengar perkataan istrinya yang cantik dan sexy itu.
"Tapi, aku tetap tidak mau melahirkan. Aku tidak ingin tubuh sexy ku ini rusak akibat melahirkan," ujar Rubby Kirana.
Danu Rahardianto melotot tajam pada Rubby Kirana.
"Apa lagi maksudmu, Rubby? Melahirkan adalah suatu kewajiban istri, masalah bentuk tubuhmu, bukankah setelah melahirkan kamu bisa olahraga dan diet sehat untuk mengembalikan tubuhmu ke bentuk semula?" ujar Danu Rahardianto mencoba memberi semangat pada sang istri.
"Apa?! Kamu pikir tubuhku ini akan bisa seperti semula, Mas? Walau olahraga atau diet, tetap saja ada yang kurang menurutku," bantah Rubby Kirana tegas.
"Lalu, mengapa tadi kamu bilang mau punya anak?" cecar Danu Rahardianto bingung.
"Begini, Mas. Kebetulan aku punya teman seorang pengurus yayasan yatim piatu,_"
"Adopsi lagi maksudmu? Tidak!" sergah Danu Rahardianto menyerobot perkataan sang istri.
"Ih, dengarkan dulu dong, Mas! Kamu dengarkan aku dulu, sabar ya. Jadi, seperti yang aku bilang tadi, aku punya teman nih seorang pengurus yayasan yatim piatu. Kebetulan dia punya kenalan seorang ibu yang memiliki anak gadis. Anak gadis ibu itu sudah cukup usia untuk menikah, gadis itu sudah bekerja sebagai pelayan toko. Gadis itu cantik sekaligus penurut, Mas," tutur Rubby Kirana.
"Kemana sebenarnya arah perkataanmu ini, Rubby?" tanya Danu Rahardianto dengan nada curiga.
"Maksudku, bagaimana jika kamu menikahi gadis itu dengan cara kawin kontrak? Hanya untuk sementara waktu, sampai dia hamil dan melahirkan anakmu, Mas. Bagaimana? Kamu setuju 'kan?" kata Rubby Kirana dengan penuh harap.
Mulut Danu Rahardianto menganga, ekspresi wajahnya memerah karena marah.
"Apa kamu sudah gila, Rubby?! Kamu menyuruhku melakukan kawin kontrak dengan gadis lain? Apa kamu rela?" cecar Danu Rahardianto semakin marah.
"Ah, 'kan hanya sampai dia melahirkan saja, Mas. Setelah itu 'kan sudah selesai hubunganmu dengannya," tutur Rubby Kirana.
"Kamu pikir gadis itu mau kuajak kawin kontrak?" tantang Danu Rahardianto mulai kehilangan kesabarannya.
"Eh, tenang dong, Mas! Gadis itu pasti mau. Temanku itu pernah cerita bahwa gadis itu sedang membutuhkan uang untuk melunasi hutang bapaknya, jadi aku yakin dia tidak akan menolak jika kita menawari dia sejumlah uang agar dia bisa melunasi hutang bapaknya. Bagaimana? Kata temanku, gadis itu cantik dan penurut," kata Rubby Kirana mendorong sang suami.
Danu Rahardianto diam, dia duduk di sofa sambil memikirkan usulan istrinya itu.
"Bagaimana, Mas?" tanya Rubby Kirana ketika melihat sang suami terdiam.
Danu Rahardianto menatap sang istri dan berkata, "Apa kamu yakin kamu tidak masalah jika aku menikah lagi?"
"Yakin, Mas. Bukankah aku yang mendukungmu untuk melakukan kawin kontrak? Maka sudah semestinya aku siap menerima hal itu," jawab Rubby Kirana meyakinkan.
"Lalu, yakinkah kamu bahwa aku dan dia akan bisa punya anak?" tanya Danu Rahardianto lagi.
"Pasti bisa, Mas. Sebelum kamu mengawininya, terlebih dulu kita suruh dia melakukan tes kesuburan dong," kata Rubby Kirana.
"Tapi," Danu Rahardianto tidak jadi melanjutkan perkataannya.
"Tapi apa, Mas? Sudahlah, lakukan saja. Lagipula apa yang perlu kita khawatirkan? Ayah dan ibuku juga sudah tidak ada, jadi kita tidak perlu meminta ijin mereka 'kan?" ujar Rubby Kirana.
"Tapi apa yang harus aku katakan pada ibuku?" Danu Rahardianto bingung.
"Biar aku yang akan bilang pada ibumu," jawab Rubby Kirana sembari tersenyum.
Danu Rahardianto kehabisan kata-kata. Laki-laki itu hanya duduk diam sembari memejamkan matanya.
***
Renata Larasati tidak bisa memejamkan matanya meski malam semakin larut. Di dalam kamarnya yang sempit dan hanya berdinding papan, Renata Larasati merasakan kedua matanya memanas. Tak berapa lama kemudian, butir-butir bening menetes dan mengalir melalui pipinya, Renata Larasati menangis.
Tadi sore, Tante Sonya bertandang ke rumahnya. Namun, kedatangan Tante Sonya sore itu tidak sendirian, dia datang bersama seorang wanita cantik yang kaya raya. Wanita itu mengendarai mobil sport hitam metalik yang elegan. Ingatan Renata kembali pada percakapan kedua tamu itu dengan ibu dan dirinya di ruang tamu rumahnya yang sederhana.
"Jadi, begitulah Bu Salma, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya pada Ibu dan Dik Renata, saya bermaksud meminta Dik Renata untuk menjadi istri kontrak bagi suami saya. Bagaimana menurut Bu Salma dan Dik Renata?" ujar Rubby Kirana.
"Tidak apa toh Bu Salma, ini kesempatan langka loh. Kapan lagi coba, Bu Salma dan Dik Renata bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Jadi, dengan uang itu Bu Salma bisa melunasi hutang suami Ibu, dan sisa uangnya bisa untuk kalian buka usaha," kata Tante Sonya mendukung Rubby Kirana.
"Hanya sampai Dik Renata melahirkan saja kok," kata Rubby Kirana menambahkan.
"Maaf, Bu Sonya, Bu Rubby, kalau saya sih terserah Renata saja. Bagaimanapun juga yang akan menjalani 'kan Renata. Kalau saya sih, akan mendukung apa yang menjadi keputusan Renata. Buat saya yang penting Renata bahagia dan tidak terpaksa," tutur Bu Salma sambil menoleh pada Renata Larasati yang duduk di sampingnya.
Kini, di atas ranjang tidurnya yang reot, yang selalu berdecit tatkala dirinya menggerakkan badan, Renata Larasati bimbang untuk mengambil keputusan.
"Seandainya bapak masih ada," desah Renata Larasati lirih.
Jujur Renata Larasati merasa bimbang akan apa yang harus diputuskannya. Dia yang saat ini berusia dua puluh tahun harus memilih antara menjalani kawin kontrak demi uang untuk melunasi hutang bapaknya atau menolak kawin kontrak tetapi entah tidak jelas kapan dirinya dan ibunya bisa melunasi hutang sang bapak.
Elena Gunther yang ketika itu sedang dalam kondisi hamil, harus menerima kenyataan pahit. Sang kekasih, Victor Hubertus lebih memilih menikahi Nicole Meinrad yang merupakan anak dan pewaris tunggal dari bosnya. Victor Hubertus tega mencampakkan Elena, meski wanita itu sudah memohon belas kasihannya. Ternyata, nasib buruk tidak berhenti sampai di situ. Nicole yang mengetahui tentang Elena dan kehamilannya, menyuruh orang untuk menculik dan membunuh Elena dengan tujuan agar tidak ada lagi yang akan mengganggu kehidupannya dengan Victor di masa datang. Karena tekanan yang berat ketika diculik dan disiksa, Elena pun melahirkan bayinya. Dengan mata kepala sendiri, Nicole memastikan kematian Elena dan bayi yang baru dilahirkannya itu. Dua puluh tiga tahun kemudian, muncullah seorang gadis cantik yang menggunakan kecerdasan dan kecantikannya untuk menghancurkan keluarga Victor dan Nicole. Gadis cantik penuh misteri yang selalu bermain cantik dan halus itu bernama Alexandra. Siapakah sebenarnya Alexandra itu? Motif apakah yang menjadikan Alexandra ingin menghancurkan keluarga Victor dan Nicole?
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!