/0/6918/coverbig.jpg?v=20220707151722)
Seorang wanita tengah berjalan dengan anggun memasuki sebuah lift di sebuah gedung tinggi pencakar langit. Beberapa berkas berada tepat di dalam pelukannya. Ia menekan tombol lift dan fokus menundukkan kepalanya sambil menghentakan pelan high heels hitam yang tengah ia gunakan ke lantai. Ting Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pintu lift terbuka lebar dan tanpa pikir panjang ia segera memasukinya. Ia menekan tombol angka sesuai lantai yang hendak ia tuju. Tetapi seketika suasana di dalam lift itu terasa begitu mencekam, ada aura gelap dan menakutkan di sana. Yang pasti bukanlah karena kehadiran hantu, tetapi makhluk yang lebih menakutkan dari itu.Wanita itu langsung menoleh ke belakangnya, dan tepat sekali tatapannya beradu dengan mata abu gelap yang begitu tajam. Terlihat seringai kecil di bibirnya dan tatapan lapar yang menelusuri seluruh tubuh wanita yang berada di depannya bak seorang predator, membuat sang wanita merasa sangat gugup dan ketakutan. "Se-selamat siang Pak Davero," gumamnya dengan gugup. "Siang," jawabnya dengan suara serak. Pria tinggi nan tampan itu melangkahkan kakinya mendekati sang wanita, membuatnya terperangah dan mundur perlahan. Pria yang di panggil Davero itu tak menghentikan gerakannya. Ia terus melangkah memojokkan sang wanita hingga menabrak dinding lift di belakangnya. Tatapannya terlihat ketakutan karena sang pria semakin memojokkannya. "Lama tak bertemu," ucap pria itu diiringi seringai menyeramkan yang membuat bulu kuduk berdiri. Tatapan wanita itu terlihat jelas ketakutan dan tak mampu berkutik sedikitpun. Apalagi sebelah tangan pria itu menyentuh dinding tepat di samping kepalanya. "A-apa yang kau inginkan dariku?" setelah mengumpulkan segenap keberaniannya, akhirnya wanita itu mampu mengeluarkan suaranya walau terdengar berbisik. "Kau!" Seketika tubuh wanita itu menegang dan merinding karena mendengar bisikan penuh ancaman dan penekanan yang tak terbantahkan. Tanpa sadar wanita itu menahan nafasnya karena rasa takut. "You're Mine!"
Agneta Pov
A
ku Agnate Laurinda Aretino, satin usiaku 23 tahun. Aku bekerja di sebuah perusahaan besar yang sepak terjangnya melesat sukses. Perusahaan yang bergerak di bidang Apparel, Textile dan Fashion. Aku merasa beruntung bisa bekerja di perusahaan ini, walaupun hanya di bagian Marketing.
Saat ini aku tengah menyiapkan sarapan untuk kami.
Oopz, aku belum kasih tau yah kalau aku memiliki seorang pangeran kecil? Yah, saat ini aku memiliki seorang malaikat kecil bernama Regan Danial. Usianya sudah menginjak 4 tahun.
"Pagi Bunda," sapanya dengan ceria membuatku tersenyum gemas.
Reganlah alasanku bertahan hingga sekarang. Regan jugalah yang membuatku bersemangat kembali setelah sekian lama menahan kesakitan yang tak pernah ada obatnya."Pagi pangerannya Bunda." Aku mengecup pipi chubby Regan.
Walau usianya baru 4 tahun, Regan termasuk anak yang cekatan dan cerdas. Dia bahkan menjadi siswa unggulan di sekola taman kanak-kanaknya. Wajahnya yang oriental, blasteran membuatnya semakin tampan. Tetapi hanya dengan memandang wajahnya saja, itu mampu mengingatkanku kepada pria brengsek yang sudah memporak porandakan hidupku. Lelaki pertama dan terakhir yang sangat aku benci dan tak ingin aku temui seumur hidupku.
"Bunda kok menatap Egan telus. Egan sangat tampan yah?" celetuknya dengan nada cadelnya membuatku tersenyum lebar, mereka bahkan memiliki sifat yang sama, begitu percaya diri. Tetapi aku tidak ingin Regan mirip dengan pria itu, tidak sama sekali.
"Kamu sangat tampan, Sayang. Ayo kita sarapan," ucapku memangku tubuhnya dan mendudukannya di atas kursi meja bar yang ada di rumah kontrakan kecilku."Egan, hari ini mungkin Bunda akan sedikit sibuk di kantor dan Bunda tak bisa menjemput kamu pulang. Nanti Aunty Iren yang akan menjemputmu," ucapku karena hari ini adalah hari penyambutan Bos baruku.
"Biar aku yang menjemputnya," ucapan seseorang membuatku dan Egan menoleh ke sumber suara dimana seorang pria memakai jas hitam tengah berdiri di ambang pintu. Dia tersenyum manis ke arah kami.
"Ayah Aiden," teriak Egan dan berlari ke arah Aiden.
"Jagoan Ayah!" Aiden mengangkat tubuh Egan ke udara membuatnya tertawa terbahak-bahak.
Dia adalah Aiden Zharil Pratama, pria baik hati yang sudah mengisi hariku selama ini. Ia mampu menerimaku yang sudah memiliki anak. Bahkan dia juga begitu menyayangi Regan seakan Regan adalah anak kandungnya sendiri.
"Pagi Sayang," bisikan itu menyentakkanku ke dunia nyata, aku tidak sadar kalau Aiden sudah berdiri di sampingku. Aku tersenyum padanya dan beranjak menyiapkan sarapan untuknya juga.
"Memang kamu tidak akan sibuk? bukankah kamu sebagai wakil CEO, pasti sangat di butuhkan kehadirannya," ucapku, karena Aiden adalah wakil CEO di Wiratama Group atau biasa di kenal dengan WT corp Group. Perusahan Apparel, Textile & Fasion terbesar di Indonesia dan juga luar Indonesia. Bahkan di beberapa Negara maju di Dunia. WT Corp Group, adalah perusahaan ketiga tersukses dan melesat tinggi di dunia. Dan aku sangat bersyukur bisa menjadi salah satu karyawan disana.
"Tidak, biarkan saja. Lagian yang jadi Ceonya sepupuku yang baru pulang dari London. Dia tidak akan membutuhkanku untuk hal ini, jadi nanti Ayah yang akan jemput Regan." Aiden mencubit pipi Regan membuatnya bersorak senang. Aku hanya bisa tersenyum dan bahagia melihat kekompakan mereka berdua. Aku bersyukur disaat hidupku hancur, dan tak ada tempat untukku berpijak. Aiden datang dan membawa harapan untukku dan juga Regan. Aku memang belum mencintainya sebesar dia mencintaiku, tetapi aku akan berusaha untuk mencintainya sepenuh hatiku.
♣
Setelah mengantar Regan ke sekolanya dan menitipkannya kepada guru disana. Aku dan Aiden langsung menuju ke kantor. Kami berpisah di parkiran karena kami berbeda ruangan.
Dan disinilah aku sekarang, di meja kerjaku dengan beberapa berkas menumpuk disana. Pak Wildan Manager bagian marketing sudah menyuruhku menyiapkan beberapa laporan data kehadiran dan prospekan pekerjaanku.
"Ta, loe tau gak katanya pengganti CEO yang lama itu masih muda lho," celetuk Sonya.
"Lalu?" tanyaku.
Saat aku datang ke kantorpun, dari lobby hingga lorong ruanganku semuanya menggosipkan CEO baru yang katanya masih muda dan sangat tampan.
Whatever lah...
"Katanya dia sangat tampan," celetuk Sonya membuatku memutar bola mataku karena jengah.
"Kamu sudah mengatakan itu berulang kali, dan ini mungkin sudah yang ke 100 kalinya," ucapku berlebihan.
"Lebay loe," kekehnya.
Dan seketika beberapa orang datang dan heboh, katanya sang CEO baru sudah datang. Dan kami harus segera bersiap karena CEO itu tengah berkeliling ke semua divisi.
"Aku harus berdandan secantik mungkin," ucapnya seraya bercermin dan menambahkan makeupnya, aku hanya menggelengkan kepalaku saja.
"Aku ke ruangan pak Wildan dulu yah." Aku berlalu pergi menuju ruangan pak Wildan dan Sonya hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Aku tengah menjelaskan beberapa dokumen ke Pak Wildan hingga pintu ruangan terbuka. "Pak Wildan, tuan Wiratama sudah dating," ucap seseorang membuatku dan pak Wildan berdiri dari duduk kami.
"Selamat siang,"
Sapaannya membuatku berbalik badan ke arah pintu.
Deg
Dia............??????
Kenapa tuhan tak mengabulkan doa doaku selama ini???
Saat ini dia berdiri di hadapanku dengan tatapan yang sama. Tatapan tajam penuh intimidasi, wajahnya yang tampan semakin terlihat tampan dan terlihat dewasa...
Setelah 5 tahun berlalu, dan kini dia berada di depanku...
Aku merasa duniaku kini berhenti berputar, saat tatapannya kembali menusuk ke dalam retina mataku. Tatapan yang sama yang membuatku membencinya sekaligus mencintainya,,
Tetapi dialah satu-satunya orang yang ingin aku hindari dan lenyapkan dari dunia ini. Dialah orang yang sangat tak ingin aku temui lagi seumur hidupku....
Davero Anderson Wiratama....
***
"
Selamat datang, Pak Wiratama" ucap pak Wildan menyadarkanku kalau ini bukanlah mimpi atau halusinasiku.
"Panggil saya Dave," ucapnya tetap datar tanpa ekspresi, tatapannya mengarah kepadaku. Aku mampu merasakan kalau tatapan tajamnya menyusuri seluruh tubuhku seperti menelanjangiku. Ya tuhan pria brengsek ini, beraninya dia...
"Oh iya pak Dave, saya Wildan Handiansyah manajer di divisi Marketing dan ini Agneta Laurinda Aretina, dia marketing terbaik di perusahaan ini," jelas pak Wildan, aku masih menatapnya penuh kebencian, bahkan aku mengepalkan kedua tanganku di sisi kiri dan kananku. Luka yang sudah lama aku kubur, kini kembali mencuat ke permukaan, Ada rasa sakit yang begitu membekas di relung hatiku. Luka yang teramat sakit karena pria di hadapanku ini.
Dia membalas tatapanku dengan tatapan tajam penuh intimidasi miliknya. Sama sekali tak ada yang berubah, dia tetaplah Dave yang sama seperti 5 tahun yang lalu.
Dia berjalan ke arahku, membuatku mundur selangkah untuk memberi jarak di antara kami. Tetapi dia terus mendekatiku seakan ingin menghapus jarak di antara kami. Aku segera menundukan kepalaku karena tak sanggup lagi membalas tatapannya yang menakutkan dan juga mampu meluluhkan hatiku.
"Lama tak jumpa, Neta!" bisiknya membuatku meremang dan menelan salivaku sendiri, aku masih tak ingin membalas tatapannya yang mengintimidasi itu. Sungguh aku membenci pertemuan ini, aku membencinya, sangat membencinya. "Aku merindukanmu," bisiknya tepat di telingaku dan beranjak pergi. Membuat nafasku berhenti sesaat.
Setelah kepergiannya, kali ini pak Wildan yang menatapku penuh tanda tanya, sepertinya dia penasaran karena perilaku si pria arrogant itu barusan."Saya permisi Pak," ucapku tanpa ingin membahas si pria itu, walau aku tau pak Wildan terlihat begitu penasaran.
***
Tidak perduli wanita itu suka atau tidak. Regan sudah mengklaimnya sevagai miliknya. Hatinya telah terpaut pada wanita cantik itu. Bagaimanapun caranya, Regan akan terus membuat wanita itu tetap berada di sisinya dan menjadi miliknya. Ia tidak akan pernah melepaskannya walau cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Walau berulang kali wanita itu terus menolaknya dan menghindarinya. Regan tetap akan mencarinya dan membuatnya selalu di sisi Regan. "Tidak perduli kamu membalas cintaku atau tidak. Kamu adalah wanitaku, dan aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kapanpun juga," ucap Regan.
Cerita ada adengan dewasa harap pengertian bagi pembaca Satria seorang pensiunan tentara yang sekarang meneruskan bisnisnya yang bergerak dalam bidang jasa pembangunan. satria yang memiliki keluarga bahagia dan di kenal sosok yang alim harus terjebak dalam birahi nafsu di puber keduanya, dan perjalan kisah yang tidak di sangka yang akan terjadi pada dia dan orang sekitarnya termasuk keluarganya
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Maya terpaksa menggantikan posisi adik perempuannya untuk bertunangan dengan Arjuna, seorang pria cacat yang telah kehilangan statusnya sebagai pewaris keluarga. Pada awalnya, mereka hanyalah pasangan nominal. Namun, segalanya berubah ketika identitas Maya yang sebenarnya secara bertahap terungkap. Ternyata dia adalah seorang peretas profesional, komposer misterius, dan satu-satunya penerus master pemahat giok internasional .... Semakin banyak yang terungkap tentang Maya, Arjuna semakin merasa gelisah. Penyanyi terkenal, pemenang penghargaan aktor, pewaris dari keluarga kaya - ada begitu banyak pria yang menawan sedang mengejar tunangannya, Maya. Apa yang harus dilakukan Arjuna?!
Kesalahan satu malam, membuat semuanya menjadi hancur lebur. Miranda berawal hanya bersenang-senang saja, tapi sialnya malah dia terjebak malam panas dengan Athes Russel. Hal yang membuatnya semakin kacau adalah pria itu merupakan teman bisnis ayahnya sendiri. “Kita bertemu lagi, Miranda,” bisik Athes serak seraya memeluk pinggang Miranda. Miranda mendorong tubuh Athes keras. “Shit! Menjauh dariku, Jerk!” Athes terkekeh sambil membelai rahang wanita itu. “Bagaimana bisa aku melupakanmu? You’re so fucking hot.” *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?