/0/6235/coverbig.jpg?v=be52f19e926303aba2137bd85bd3514e)
Cinta tidak memandang usia. Seorang pelajar dicintai oleh gurunya sendiri. Hingga menumbuhkan cinta pada pelajar tersebut. Seorang pelajar yatim piatu, yang harus menghidupi adiknya. Ia sekolah sambil kerja. Ia cerdas juga ramah. Hingga membuat guru baru di sekolahnya jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Namun, perbedaan usia menjadi kendala bagi mereka. Yudha dijodohkan mamanya dengan gadis yang tidak ia sukai. Akhirnya ia mempunyai cara untuk mendekati Ayra, muridnya yang membuat jantungnya selalu berdegup dengan kencang menggemakan cinta. Awalnya Ayra kaget mendengar pernyataan gurunya yang tiba-tiba menyatakan cinta. Karena Ayra masih sekolah ia tidak terlalu memedulikan perasaan gurunya tersebut. Hingga ia juga mengagumi sosok Yudha. Ia tidak bisa menahan perasaannya. Namun, sebisa mungkin ia tidak memperlihatkan bahwa ia juga mencintai gurunya. Yudha terus berjuang mendapatkan hati Ayra, segala cara ia lakukan agar hati gadis kecil itu luluh dan menerimanya. Bagaimana kisah cinta mereka yang terpaut usia lumayan jauh? Yuk simak baik-baik.
Chayra Ainin Qulaibah. Seorang gadis penyuka hujan. Karena hujan mampu menutupi kesedihannya, air matanya yang terjatuh tidak akan terlihat, karena ada kesamaan antara rintikan hujan dan air matanya yang terjatuh. Orang lain tidak akan bisa melihat kesedihannya, betapa menderitanya dirinya, hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuanya. Berjuang seorang diri menghidupi dan mengurus kedua adiknya.
"Hujan turun pertanda bahwa ada yang diam-diam mengingatmu dan merindukanmu."
Gadis itu selalu merindukan kedua orang tuanya yang telah tiada, semenjak ia berusia 12 tahun karena sebuah kecelakaan yang membuat kedua orang tuanya tidak bisa diselamatkan.
"Aku berharap hujan ini segera reda, agar rindu ini tak terlalu dalam mengorek luka," lirihnya saat melihat hujan dari balik jendela kamarnya.
"Ayra merindukan kalian," lirihnya sembari terisak.
Setiap kali melihat hujan, ia selalu teringat akan kenangan indah bersama kedua orang tuanya. Bermain bola sembari bermain air hujan dengan riang gembira ditemani oleh ayahnya, saat-saat seperti itulah yang selalu Ayra rindukan. Kini hanya tersisa kenangan terindah, yang kerap kali menumbuhkan kerinduan yang membuncah. Namun, terasa begitu sesak di dada.
Semenjak ayah dan ibunya tiada, Ayra harus bekerja untuk memenuhi biaya hidup juga biaya pendidikan dirinya dan juga kedua adiknya.
Dulu, keluarga Ayra adalah orang yang cukup ternama di daerahnya. Kekayaan yang dimiliki tak dapat diragukan lagi. Namun, setelah ayahnya Ayra meninggal karena kecelakaan, kehidupan Ayra berbalik arah. Semula Ayra tercukupi dengan materi. Namun, setelah ayahnya tiada dan semua harta kekayaan keluarganya telah dikuasai oleh adik kandung ayahnya, kehidupannya seketika berubah. Bahkan tantenya tak segan mengusir Ayra dari rumah, hingga saat ini Ayra tinggal di rumah kontrakan yang sempit. Beban hidupnya semakin terasa pelik.
"Kak," panggil Naura.
Naura Hafsin adalah adik Ayra yang usianya beda 3 tahun dengan dirinya. Ia bersekolah di SMPN 7 Bekasi, kelas 3 SMP. Sebentar lagi akan lulus, sedangkan Ayra, ia bersekolah di SMAN 8 Bekasi, yang sebentar lagi juga akan lulus. Ia butuh banyak biaya untuk kelulusan dirinya juga adiknya, belum lagi biaya sekolah adiknya yang paling kecil. Naufal Rahardi yang saat ini menginjak usia 10 tahun dan bersekolah di SDN Bekasi Jaya 1. Kelas 4 SD.
"Kak, kok bengong sih?"
"Eh, iya, Dik. Ada apa?"
"Kak, seminggu lagi aku UTS. Kakak ada uang kan buat bayar kekurangan buku dan lain-lain? Soalnya, sebelum UTS harus segera dilunasi, Kak. Kalau gak gitu, aku gak akan bisa ikut ujian," ujar Naura dengan wajah memelas.
"Insyaallah ada, doakan saja Kakak nanti dapat rezeki ya," sahut Ayra sembari membelai rambut adiknya.
"Iya, Kak. Maafin aku ya yang selalu menyusahkan, Kak Ayra."
"Jangan bilang gitu, kamu dan Naufal sudah menjadi tanggung jawab Kakak, alhamdulillah selalu ada rezeki untuk kita," ucap Ayra sembari memeluk adiknya erat.
"Aku janji, Kak. Setelah aku lulus sekolah nanti, aku akan bantu Kak Ayra kerja, aku bisa sekolah SMA sambil kerja juga seperti Kakak."
"Eh, jangan! Kamu harus fokus sekolah, biar pintar, jangan kayak Kak Ayra, tidak pintar dalam pelajaran apa pun karena sibuk kerja. Biar Kak Ayra saja yang kerja, kamu sama Naufal fokus saja belajar!" ujar Ayra yang tidak ingin adiknya ikut merasakan lelahnya belajar sambil bekerja.
"Iya udah deh, Kak. Makasih ya, Naura sayang banget sama Kakak."
"Kak Ayra juga sayang sama Naura, belajarnya yang rajin ya! Kakak akan usahakan adik Kakak bisa menempuh pendidikan tinggi," ujar Ayra.
"Iya, Kak. Nanti setelah lulus SMA aku boleh kan, bantuin Kak Ayra cari uang?"
"Iya boleh, tapi kamu harus tetap lanjutkan pendidikan ya, kamu harus jadi sarjana! Ingat kan kata ayah dulu, anak-anak ayah harus jadi sarjana!"
"Berarti Kak Ayra juga harus jadi sarjana!"
"Insyaallah, inginnya juga seperti itu, doakan saja kita bisa mendapatkan rezeki yang banyak ya."
"Aamiin, setiap selesai sholat aku berdoa kok, Kak."
"Iya, pintar."
"Ya udah aku mau lanjut belajar dulu ya, Kak."
"Iya, belajar yang rajin!"
Naura beranjak masuk ke kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Sedangkan Ayra masih asyik melihat gemerciknya air hujan.
"Cukup Kakak saja yang merasakan lelahnya belajar sambil bekerja, adik-adikku jangan sampai ikut merasakannya, di sini cukup aku saja yang berjuang," lirihnya sembari menghapus air matanya yang terjatuh tanpa diminta.
Hujan yang tadinya rintik-rintik, kini semakin deras. Ayra tidak bisa berangkat melatih silat anak SMP. Biasanya setiap hari Minggu ia selalu pergi ke SMPN 7 Bekasi untuk melatih silat. Ia jago bela diri juga jago bermain basket. Pembawaan Ayra memang agak tomboi, tetapi hanya pembawaannya saja, karena setiap keluar rumah ia selalu berhijab dan memakai pakaian longgar.
Sepulang sekolah Ayra biasanya mengajar les privat, malamnya ia juga harus bekerja di sebuah restoran yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Jam sepuluh malam ia baru selesai bekerja.
Tiada hari libur bagi Ayra, ia harus belajar juga bekerja. Semua ia jalani dengan penuh rasa syukur, selama 6 tahun ini, ia mampu membiayai sekolah adik-adiknya juga membiayai hidup mereka. Terkadang tetangganya pun ikut membantu, karena merasa kasihan.
Hidup itu ibarat roda yang berputar, ada kalanya berada di atas, dalam artian hidup berjalan sangat baik sesuai dugaan. Adakalanya pula berada di bawah, yang terasa begitu pahit. Namun, sepahit-pahitnya hidup, pasti ada rasa manisnya.
Situasi terburuk pun akan berakhir di titik tertentu, hanya dengan ikhtiar dan doa, situasi buruk itu bisa segera berakhir, terganti dengan kebahagiaan. Pelangi akan datang setelah datangnya hujan dan badai pasti akan segera berlalu.
Masa sulit adalah pembelajaran, mampu menjadikan pengalaman yang begitu berarti, membuat insan lebih kuat bertahan disetiap badai kehidupan yang menerjang. Dengan menerapkan pembelajaran itu, pada akhirnya akan bisa membalikkan keadaan menjadi lebih baik.
Masih banyak hal yang patut disyukuri dari berbagai ujian hidup, pasti selalu terselip kebahagiaan yang hanya orang yang pandai bersyukur yang bisa merasakannya. Begitulah Ayra menyikapi kehidupannya, ia tak banyak mengeluh, baginya keluhan hanya akan mematikan semangatnya. Ada tanggung jawab yang ia pikul, berat dirasa. Namun, ringan dijalani.
Begitulah yang ia rasakan dalam hidupnya. Jika dirasa begitu berat, ia akan menepi untuk istirahat sejenak, setelah itu mulai bangkit kembali karena mempunyai tanggung jawab.
Menjadi seorang Kakak harus mempunyai bahu yang kuat, hati harus sekuat baja, agar ombak kehidupan tak mudah menerjangnya, ia akan tetap berdiri tegap meski badai dan angin topan terus saja mendekat, akan tetapi semangatnya tak pernah pudar, sekali lagi karena tanggung jawab lebih penting dari segalanya.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?