/0/5846/coverbig.jpg?v=ee93400c18f5254cb87eeea4c47fc3d0)
Tidak tahu mengapa aku bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asliku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, disiksa tanpa perlawanan sedikit pun, dan aku tidak menyukai hal itu. Aku akan membalas apa yang telah mereka lakukan berkali-kali lipat! Mungkin itu yang tuhan inginkan ketika jiwaku memasuki tubuhnya. Akan tetapi tunggu, apa? Lamaran dari Pangeran Putra Mahkota!? Akhh menyebalkan! Apapun caranya, rencana balas dendam harus kulakukan! Siapapun yang menghalangiku, maka jangan salahkan aku jika namanya masuk dalam daftar buronan.
Aku terus saja berlutut selama berjam-jam menunggu jawaban dari sang Raja Neraka.
Ya benar, aku telah mati karena kecerobohanku sendiri. Aku terjatuh ketika duduk di pagar pembatas di lantai 3 di sekolahku.
Dan akhirnya di sinilah aku berada untuk menghadap Raja Neraka.
"Kau sangat suka berbohong dan menipu orang lain," ucap Raja Neraka.
"Tidak tidak, bukan berbohong atau menipu, tetapi cerdik. Aku hanya terlalu cerdik saja," balasku menolak perkataannya itu.
"Hoo~~ kalau kau merasa begitu cerdik maka akan ku kirimkan kau pergi ke sana," ucap Raja Neraka.
Tanpa menunggu persetujuan ataupun komentar dariku, dia malah membuka pijakanku di lantai dan membuat diriku jatuh ke bawah.
"Tunggu, kau akan mengirimku kemanaaa ...." teriakku.
Bukannya membalas perkataanku, dia malah langsung menutup pintu keluarnya.
"Akhhh!"
Aku langsung bangun dari tidurku dan melihat ke sekeliling tempatku tidur.
"Dasar Raja Neraka sialan! lihat saja akan kubuat kau menyesal karena telah melemparku sembarangan!!" teriakku kesal.
Tidak ada gunanya meneriaki dirinya yang sudah menghilang, jadi aku memutuskan untuk mencari tahu alasan aku di sini.
Aku tertidur di pinggir sungai sendiri, kulihat pakaian yang ku kenakan bukan pakaian terakhirku.
Pakaian ini seperti ala-ala zaman dulu, hanya saja sedikit lusuh. Tanpa pikir panjang aku menghampiri sungai yang berada di sebelahku untuk bercermin.
Aku sangat terkejut karena penampilanku yang sangat berbeda dengan diriku sebelumnya.
Aku langsung terduduk lemas dibuatnya, diriku masih tidak percaya dengan semuanya.
Makanya untuk membuktikannya lagi aku menutup mataku lama dan langsung membukanya untuk melihat bahwa penglihatanku tadi salah.
Dan ternyata, sia sia saja aku menutup lalu membuka mataku hanya untuk memastikannya saja. Karena itu semua memiliki akhir yang sama, tidak ada yang berubah sedikitpun dariku.
Aku menyerah, kuputuskan untuk melihat wajahnya dengan seksama.
Mata birunya yang indah dan bersinar dengan rambutnya yang coklat ditambah kulitnya yang putih walaupun sedikit lusuh itu terlihat sangat cantik.
"Hemm tidak buruk," pujiku tanpa sengaja.
Tetapi tiba tiba aku merasakan kepalaku yang pusing, ingatan pemilik tubuhku yang asli terus saja bermunculan dan berputar putar di kepalaku.
Dikhianati, disiksa, dicampakkan oleh ayah kandungnya bahkan kesedihan yang teramat dalam dirasakannya ketika mengetahui kalau perjodohannya di ambil oleh saudaranya sendiri.
Tiba tiba mata birunya menangis karena mengingat semua hal yang menyakitkan itu.
"Huuh, kau sungguh sangat lemah. Lihatlah kau menangisi sesuatu yang bodoh!" gerutuku sambil menyeka air matanya dengan jarinya dan langsung berdiri.
Aku langsung tertawa puas, inilah saat yang paling aku suka.
"Hahaha, kau tenang saja. Selagi jiwaku ada dalam dirimu, aku akan membalaskan semua dendammu 10 kali lipat. Kan kubuat mereka menyesal karena telah mengusikmu," tekadku bulat.
Pemilik tubuhku yang asli bernama Xue mingyan. Dia adalah seorang nona besar dari keluarga Perdana Mentri.
Yahh hanya pangkatnya saja yang 'Nona Besar' tetapi dia diperlakukan tak jauh seperti pelayan.
Mentalnya yang sangat penakut ini membuat semua orang menindasnya. Bahkan sampai pelayan pun ikut serta untuk membulinya.
Satu satunya yang sering membelanya adalah ibunya sendiri. Tetapi itu hanya bertahan beberapa tahun, ibunya meninggal karena suatu penyakit.
Kalian tidak akan percaya bukan? yah aku juga sama. Itu hanya bualan tabibnya saja, padahal aslinya adalah ibunya telah diracuni oleh seorang selir ayahnya.
Mengapa diriku tahu? ohh ayolaahh demi menjadi nyonya besar siapapun yang jadi hambatannya pasti akan dia bunuh.
Siapa lagi kalau bukan sang selir dari ayahnya saat ini. Yang merebut perjodohannya dengan pangeran ketigapun adalah ulah selir dan anaknya yang jahat.
Dia menghasut Pangeran Ketiga untuk menolak pernikahannya dengan Xue Mingyan dan melamar saudaranya sendiri yaitu Shu Hang.
Dan kabar buruknya, pemilik tubuhku yang asli begitu mencintai Pangeran Ketiga.
Dia begitu mencintainya karena Pangeran Ketiga pernah menolongnya satu kali.
Sebenarnya akupun tidak tahu apakah ini disebut pertolongan atau tidak, biarlah pembaca sendiri yang memutuskannya.
Pada saat Xue Mingyan akan jatuh ke sungai, tanpa sengaja dia juga menarik tangan Pangeran Ketiga.
Inilah yang menurutku sangat lucu, pangeran ketiga yang tidak mau jatuh ke dalam air dia menarik balik tangannya yang dipegang oleh Xue Mingyan ke tepi sungai.
Dan membuat mereka tidak jatuh ke dalam air. Dari itulah Xue Mingyan mulai mencintai Pangeran Ketiga karena telah mencegahnya tercebur ke dalam air.
Aku hanya bisa pasrah ketika melihat sang pemilik tubuhku yang asli mengurung dirinya hampir satu bulan karena ditolak oleh pujaannya sendiri.
Dan tentang mengapa aku yang ada di sini adalah karena ketakutan yang begitu mendalam pada Xue Mingyan, Shu Hang bahkan merencanakan pembunuhan untuknya.
Dia memanggil Xue Mingyan ke sungai yang berada di dekat hutan lalu meracuninya di sana.
Mungkin kalian bingung kenapa harus jauh jauh pergi ke hutan hanya untuk meracuninya saja? nah itulah teka teki saat ini.
Aku hanya bisa menebak nebaknya saja tanpa tahu yang sebenarnya.
"Hehe aku tidak sabar melihat ekspresi terkejutmu saat mengetahui bahwa aku masih hidup adikku," ucapku sambil tersenyum jahat.
Aku sudah memutuskan untuk pulang hari ini ke kediamanku dan membalaskan semua perbuatan hina yang telah mereka lakukan 10 kali lipat.
Karena sekarang aku bukanlah Xue Mingyan yang dulu lagi.
Sekarang aku, Xue Mingyan bersumpah untuk membalaskan semua dendammu pada mereka 10 kali lipat.
"Tunggu dan nantikan saja," tekadku semangat lalu berjalan pulang ke kediamanku.
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?