/0/5839/coverbig.jpg?v=5beea971d3e5103f8a556fe579f0f911)
Menceritakan tentang wanita yang harsmus berjuang untuk menghidupi keluarganya di kampung yang bernama Lyana. Hingga pertemuannya dengan lelaki kaya dan juga sombong yang telah menghancurkan masa depan Lyana yang tak lain bernama Justin. Mereka berdua dipertemukan dengan situasi yang buruk, dimana Justin yang kala itu sedang mabuk dan tidak sadarkan diri bahwa dia saat itu tengah memperkosa Lyana.. Bagaimana kisah selanjutnya, akankah Justin mau untuk bertanggung jawab atas perbuatannya atau dia malah lari dari masalah dan meninggalkan Lyana begitu saja.. Jangan lupa terus simak kisah Lyana..
Di sebuah desa, terdapat gadis cantik yang sedang termenung memikirkan tentang kehidupannya yang begitu sangat rumit. Dia bukan memikirkan tentang dirinya sendiri, melainkan tentang nasib Ibu dan juga adiknya, kepergian sang Ayah 5 tahun yang lalu karena kecelakaan membuat gadis itu harus berjuang untuk Ibu dan juga adiknya. Namanya adalah Lyana Aufa Almahyra. Dia biasa di panggil dengan sebutan Lyana, Lyana hanya bekerja di sebuah toko baju kecil di dekat desanya.
Tapi bayaran yang di perolehnya tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari harinya, terkadang juga Liana harus berhutang di warung karena keterbatasan ekonomi.
" Ya Allah, berikanlah petunjukmu??" Pinta Lyana berharap akan ada sebuah mukjizat yang turun padanya
Karena hari sudah menjelang sore, Lyana pun kembali ke rumahnya dengan membawa sebuah makanan untuk Ibu dan juga Adiknya.
"Assalamualaikum ," ucap Lyana mengucapkan salam
"Waalaikum sallam" jawab ibu dan juga Adik Liana yang saat ini sedang menunggunya.
"Mbak udah datang??" Tanya Adik Lyana yang bernama Rika
"Iya Rik, mbak udah pulang. Dan ini makanan buat kamu sama ibu," ucap Lyana sambil menyerahkan makanan yang tadi dia beli.
"Alhamdulillah, makasih ya mbak" ucap Rika dengan tersenyum bahagia saat dia mendapatkan makanan dari Lyana.
Rika pun langsung membawa makanan itu kemeja makan dan menghidangkannya untuk ibunya juga.
" Alhamdullilah Bu, mbak bawah makanan. Ayo kita makan Bu," ucap Rika tertawa bahagia
" Alhamdulliah." jawab Ibu dengan rasa syukur
Lyana tersenyum saat melihat ibu dan juga adiknya makan dengan sangat lahap. Tiada kebahagian tersebar bagi Lyana saat meliaht keluarganya bahagia.
" Eh, Lyana. Kamu udah makan apa belum Nak??" Tanya Ibu sambil melihat ke arah Lyana
"Lyana udah makan kok, Bu. Ibu makan saja sama Rika." ucap Lyana tersenyum
Sebenarnya, sejak tadi pagi Liana hanya makan roti yang tadi dia beli di toko. Dan itu pun hanya sepotong roti, tapi bagi Lyana keluarganya adalah yang terpenting.
"Tidak apa, asalkan Ibu dan juga Rika makanan aku sudah ikut kenyang" ucap Lyana dalam hati
Malam hari pun kembali menyapa, saat ini Lyana sedang menatap ke arah luar jendela. Dia sedang memikirkan tentang nasib yang akan dia jalani esok pagi.
" Semoga besok pagi ada rejeki dan bisa membeli obat buat ibu." ucap Liana sambil menatap ke atas langit
Dan tiba tiba pintu kamarnya Lyana terbuka dan terlihat Rika yang sedang mengintip ke arah Lyana.
"Apa mbak sudah tidur??" Tanya Rika sambil mengintip
" Tidak Rika, ada apa ??" Tanya kembali Lyana dan melihat ke arah Rika
Rika pun langsung masuk ke dalam dan menghampiri Lyana.
" Ada apa Rika??" Tanya Lyana kembali pada Rika
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan sama mbak. Ini tentang uang SPP di sekolah mbak," ucap Rika sambil menundukkan kepalanya
Lyana menelan Saliva dalam, dia hampir saja lupa bahwa dia belum memberikan uang pada Rika untuk membayar SPP nya yang sudah menunggak selama tiga bulan. Lyana mengelus kepala Rika, sambil berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.
" Maafkan mbak ya Rik, mbak sampai melupakan biaya sekolah kamu. Kamu tenang saja ya dek, mbak akan berusaha untuk mencari pinjaman buat bayar uang SPP mu itu" ucap Lyana sambil berusaha membuat Rika tenang
Rika pun menatap ke arah Lyana dengan wajah tidak tega. Rika tidak tega saat melihat wajah lelah kakaknya dan juga beban yang dia pukul untuk keluarganya.
" Mbak, aku mau berhenti aja sekolah. Aku mau bantu Mbak buat cari uang, aku benar benar tidak tega saat melihat mbak harus bingung mencari biaya buat aku mbak. Lagian aku bisa kok bekerja di pasar, atau di toko baju " kata Rika berusaha membujuk Lyana
" Rika, kamu harus tetap sekolah dek. Bagaimana pun juga, kamu adalah tanggung jawab mbak. Mbak akan berusaha untuk kamu dek, agar kamu bisa sekolah tinggi dan meraih cita cita mu. Jangan seperti mbak, yang tidak memiliki pengetahuan apapun. Hanya kamu harapan mbak dek." ucap Lyana sambil memeluk Rika.
Hari pun berganti dengan begitu cepat, Lyana tidak sengaja bertemu dengan teman lamanya yang bernama Putri. Dan saat ini Putri sedang bekerja di kota, dan putri juga yang mengajak Liyana untuk bekerja bersamanya di kota.
Tanpa berpikir panjang, Lyana pun menyetujuinya untuk ikut Putri di kota. Karena setelah Putri menceritakan tentang pekerjaannya Lyana pun langsung setuju, di tambah lagi bayarannya yang cukup besar bagi Lyana.
" Aku akan ikut Put, tapi aku harus minta ijin dulu sama Ibu ku ya," ucap Lyana bahagia
" Iya Lyana, kamu ijin aja dulu sama ibu kamu. Dan kalau kamu udah di ijinin kamu hubungin aku ya. Ini nomer aku." ucap Putri sambil memberikan selembar kertas yang berisi nomernya.
Lyana pun berjalan dengan langkah cepat agar cepat sampai ke rumahnya. Lyana sudah tidak sabar untuk memberitahukan pada ibunya bahwa dia akan pergi ke kota dan mendapatkan bayaran yang besar. Lyana ingin mengobati ibunya ke dokter, karena sudah 2 tahun ini Lyana tidak bisa membawa ibunya untuk periksa ke dokter. Lyana hanya membelikan obat warung pada ibunya.
"Assalamualaikum," salam Lyana dengan semangat dan terburu buru
"Waalaikum sallam Lyana. Ada apa Nak??" Tanya ibu
"Bu, aku akhirnya aku mendapatkan pekerjaan yang bayarannya lumayan besar Bu," ucap Lyana dengan semangat
" Ah, benarkah Nak, Alhamdulillah," ucap syukur ibu
" Emangnya kamu kerja dimana nak??" Tanya ibu pada Lyana
" Lyana ikut Putri Bu, temen Lyana waktu SMP dulu. Dan Lyana akan bekerja di kot, Bu." ucap Lyana menjelaskan sambil tersenyum lebar.
Ibu Lyana tercengang, dengan ekspresi wajah terkejut saat mendengar penuturan anaknya yang ingin bekerja di kota yang berarti dia akan berpisah darinya.
" Aada apa Bu??"' tanya Lyana menghampiri sang Ibu
" Nak, jika kau bekerja di kota itu berarti kau akan meninggalkan kami berdua?" kata Ibu dengan wajah sedih
" Bu, di sana Lyana akan sering menghubungi Ibu, Lyana juga akan menjaga diri Lyana dengan baik di sana. Bu , Lyana lakukan ini semua karena Lyana ingin Ibu sembuh dan Rika mendapatkan pendidikan yang layak Bu." ucap Lyana dengan wajah sedih
Ibu Lyana pun merasa sangat sedih karena harus melihat anaknya berjuang untuk diri nya dan adik nya yang masih sekolah. Ibu Lyana sangat benci dengan keadaannya yang sekarang, dia lumpuh dan tidak bisa melakukan apapun untuk anaknya. Dia hanya bisa berbaring di ranjang dan bergantung pada anaknya. Sungguh dia selalu berfikir bahwa dia menyusahkan ke dua anaknya.
Tidak seharusnya, anak gadis seperti Lyana harus menanggung beban seberat ini. Terkadang ibu Lyana berfikir untuk segear meninggal karena percuma dia tinggak di sini hanya untuk menjadi beban anak anaknya.
"Maaf ibu Nak, tidak seharusnya kau berjuang untuk Ibu. Maafkan ibu karena selalu menyusahkan mu hiks hiks. Kenapa tidak ambil saja nyawanya Ya Allah agar aku tidak menyusahkan anak anak ku,''tangis Ibu Lyana
"Bu, kenapa kau bicara seperti itu. Ibu sama sekali tidak pernah membuat Lyana susah Bu, ini sudah kewajiban Lyana untuk merawat ibu hiks. Jangan pernah mengatakan untuk pergi Bu, jika ibu pergi. Lyana dan juga Rika akan sangat sedih, karena kami berdua masih membutuhkan Ibu." ucap Lyana mengusap air mata ibunya
Ibu Lyana pun tersadar, apa yang di katakan oleh Lyana adalah benar. Bahwa Lyana dan juga Rika masih membutuhkannya.
" Maafkan ibu Nak, tidak seharunya ibu berkata seperti itu. Hanya saja ibu tidak ingin terus melihatmu seperti ini, ibu tidak ingin terus menjadi beban dalam hidup,Nak." ucap Ibu sambil menangis tersedu sedu
" Bu, ibu tidak akan pernah menjadi beban dalam hidupku. Tapi karena Ibu lah aku memiliki semangat untuk berjuang. Ibu dan juga Rika lah penyemangatku, jadi Ibu jangan pernah katakan hal seperti itu lagi." ucap Lyana pada sang ibu lalu memeluknya dengan erat.
Lina tidak bisa menahan air matanya, dia menangis di pelukan anaknya. Dia sungguh tidak berguna, kenapa dia harus hidup jika hanya menjadi beban dalam keluarganya.
"Ibu benar benar minta maaf padamu. Kau harus menanggung beban seberat ini, tidak seharusnya anak seusiamu merasakan semua beban ini. Ya Allah, lancarkan lah segala urusan anakku, mudahkan lah dia dalam mencari Rizki yang halal bagi Mu Ya Allah " ucap Lina dalam hati dengan penuh harap.
Tidak banyak yang bisa dia lakukan selain berdoa kepada Sang Khaliq. Karena sejatinya, Dia lah yang maha memberi Rizki dan juga musibah. Hanya satu yang selalu Lina yakinkan dalam hatinya, bahwa suatu hari nanti kebahagian akan menghampiri anak anaknya.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Kehidupan Raissa berubah drastis setelah kehilangan pekerjaannya dan terancam kehilangan panti jompo tempat dia dan ibunya tinggal. Panti tersebut akan digusur oleh seorang taipan muda, Arkhan Alvaro, pemilik lahan yang dikenal kejam dan tak berperasaan. Raissa, seorang gadis mandiri dengan tekad kuat, memutuskan untuk menghadapi Arkhan langsung, memohon agar dia membatalkan penggusuran. Namun, permohonannya terus ditolak oleh pria dingin itu. Hingga suatu hari, Arkhan mengajukan syarat yang tak pernah Raissa bayangkan. Dengan senyuman licik dan tatapan tajam, dia berkata, "Jika kau ingin aku menyelamatkan panti itu, aku ingin kau menjadi milikku. Sepenuhnya." Raissa terperangkap dalam dilema besar, antara menyerahkan dirinya atau menyaksikan orang-orang yang ia cintai kehilangan tempat tinggal. Hubungan mereka yang dimulai dengan paksaan perlahan berubah menjadi perang emosi-kebencian, cinta, dan pengorbanan yang menguras air mata.
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.