/0/4924/coverbig.jpg?v=d278931cb09f7f4e78b9dce57368b19c)
Setelah ratusan tahun lamanya terpisah dari James-kekasihnya-mereka bertemu kembali dengan keadaan yang berbeda. Liana berkata dia tak lagi mencintainya. Dia mencintai manusia! Padahal dulu, Liana yang meminta James untuk selalu bersamanya. Tapi ... kini dia tak menginginkannya lagi? "Jadi kau tak menginginkanku lagi? Jika kau tak menginginkanku, untuk apa kau memberikan darahmu padaku!" seru James sinis. Liana berjalan mendekati James, kemudian bibirnya mendekati telinga James dan berbisik dengan suara seksi, membuat darah James mendidih, "Setiap kali kau marah, entah kenapa aku merasa aku jika kau masih ingin bercumbu denganku, begitu kan, James?" Cover by : Lupenaa
Venesia, 21 Januari 2000
Langkah kaki yang memburu di belakangnya membuat gadis cantik berambut panjang itu terus berlari. Tak dipedulikannya ranting-ranting tajam yang patah mengenai kulitnya, dia terus menembus gelapnya malam tanpa memedulikan apa pun di sekitarnya.
Luka yang mengenai kulitnya beregenerasi dengan cepat, menutup kembali kulit seakan tak pernah ada sesuatu apa pun yang pernah menyentuh kulit pucat miliknya.
"Tangkap gadis itu! Jika dia berhasil meloloskan diri, maka Ankhra akan memenggal kepala kita semua dan membuat kita menjadi abu!"
Sepasang mata berwarna merah bersinar di dalam kegelapan, dengan cepat tubuhnya melesat ke atas, bersembunyi di antara pepohonan.
Liana merasakan udara berembus di belakangnya, diusapnya tengkuk leher lalu menoleh.
"Kau?"
"Kejutan!"
"James!" seru Liana kesal.
Laki-laki yang berada tepat di belakangnya adalah kekasih yang telah menemaninya selama beratus-ratus tahun lamanya.
Lelaki tampan berwajah pucat sama seperti dirinya, dengan rambut berwarna pirang keemasan, dan fitur wajah yang begitu tegas serupa lukisan, membuat James terlihat begitu menawan seperti seorang bangsawan.
James dengan capet menarik pinggang Liana dan melemparkan tubuh Liana dalam dekapannya. Kepalanya menyentuh dada bidang James.
"Apa harus seperti ini?" tanya James.
"Lalu, seperti apa? Jika aku tak melarikan diri, iblis itu akan mendapatkan yang diinginkannya," jawab Liana lirih.
Seandainya bisa, dia tak ingin terus menerus melarikan diri. Ratusan tahun, dia dan James melarikan diri dari satu tempat ke tempat lainnya. Ankhra memburunya seperti sedang memburu seorang penjahat, tak pernah memberinya kesempatan untuk menetap di suatu tempat dengan rasa aman.
"Kau berencana melarikan diri tanpa diriku? Kau anggap apa diriku, Liana? Aku selalu bersamamu selama ini, kau ingat sumpahmu saat aku mengatakan jika aku akan menyerahkan kehidupanku padamu. Kau tak akan pernah bisa meninggalkanku!"
Kilatan kemarahan terlihat begitu jelas dari kedua mata berwarna biru milik James.
Liana tak tahu apa dia harus tertawa atau bersedih ketika mendengar ucapan James barusan. Dia masih ingat, sumpah yang diucapkannya ketika James memilih untuk meninggalkan kehidupannya dengan satu syarat; bersama untuk selamanya!
Liana mengusap dengan kasar wajahnya, rambut panjangnya menari tertiup angin, warna hitam di rambutnya begitu legam, segelap langit malam saat itu.
"Jika kau mau, maka ikutlah denganku. Aku harus melakukannya, selama aku masih berada di sekitar sini, penguasa haus darah itu akan terus mengejarku sampai ke manapun. Aku tak ingin meninggalkanmu, James. Tetapi jika kau bersamaku, maka cepat atau lambat kau akan menemukan kematianmu. Aku-"
"Menemui ajal, asal bersamamu, adalah sebuah kehormatan bagiku," jawab James memotong kalimat Liana.
Gadis itu yang menginginkannya lebih dulu.
Gadis itu yang mengubahnya, saat dia hendak menemui kematian dan memasrahkan diri seutuhnya untuk meregang nyawa.
Gadis itu yang memberinya pilihan.
Dia juga yang memberikan sumpah sehidup semati!
Liana terdiam.
"Ratusan tahun, aku selalu bersamamu. Apa yang kau takutkan, Liana?" Suara James terdengar begitu dingin, sedingin tatapannya yang seolah mampu menembus tubuh Liana saat itu juga.
Liana mengangkat satu tangannya ke udara, lalu menempelkan ke arah pipi James.
"Darahku mengalir di dalam dirimu, apakah kau sadar, kau adalah bagian dari diriku, James? Sejauh apa pun kita terpisah, aku tetap bisa menemukanku. Tapi saat ini, aku tak ingin kau menemui kematianmu. Cukup aku yang menghadapi semuanya. Aku mencintaimu, selamanya!"
James belum menjawab, Liana menghilang dari pandangannya begitu cepat, meninggalkan dirinya dalam keheningan yang sangat panjang.
Gadis itu mampu meninggalkannya?
James mengepalkan kedua tangannya, dia masih bisa merasakan perasaan sakit itu meski tak sepeka dulu. Tapi cukup untuk membuat merasakan kembali seperti apa rasanya terluka.
Liana adalah tuannya.
Tuan, yang memberikannya kehidupan, meski dia sempat menolak pada awalnya.
Seandainya saja Ankhra tak pernah ada, mungkin dia dan Liana tak perlu berlari dan bersembunyi setiap saat. Ketua klan itu memang kejam, lelaki yang berusia ribuan tahun itu adalah paman kandung dari Liana. Tapi dia menginginkan Liana, karena darah murni yang dimiliki Liana sama berharganya dengan sebuah berlian bagi manusia!
James melesat turun ke tanah, para lelaki berjubah hitam dengan tudung yang menutupi wajah mereka terlihat bergerak ke arah di mana James berada.
"Ke mana gadis tadi! Dia selalu menyusahkan kita. Aku harus bisa membawanya kembali ke kastil!"
"Kalian mencarinya?" tanya James. Dia menampakkan dirinya, kedua bola mata itu tak lagi berwarna biru terang melainkan warna merah semerah darah, kilatan kemarahan muncul di kedua bola mata James, dengan senyumnya yang menakutkan dia berjalan beberapa langkah mendekati segerombolan pasukan yang dikirim Ankhra untuk menangkap Liana.
Gara-gara mereka, Liana terpaksa meninggalkannya!
Jadi, tak ada salahnya 'terpaksa' menghabisi mereka untuk kepuasan hatinya.
'Seratus, seribu, atau jutaan tahun, aku akan mencarimu, Liana. Malam ini, pergilah. Tapi ada saatnya kau harus kembali dan menyerahkan diri sepenuhnya padaku!'
"Kau?"
"Aku? Kalian tak mengenaliku?"
James menutup kedua matanya, aura dingin dan kejam menyelubungi sekelilingnya. Para laki-laki bertubuh besar dengan jubah hitam, bisa merasakan kekuatan itu begitu besar, membuat mereka tak mampu menggerakkan tubuh.
James melesat cepat, semua pergerakan seakan terhenti begitu saja, membuat James dengan leluasa bergerak.
"Di-dia!" sahut salah seorang yang masih tersisa. Betapa terkejut dan ketakutan ekspresi wajahnya, melihat James dengan begitu buasnya melepas satu per satu kepala rombongan pasukan itu, lalu mereka menguap menjadi abu tanpa sisa.
"Giliranmu?"
Laki-laki itu terdiam dengan kedua mata melotot, ketika dirasanya tangan dan jari-jari James dengan ketat mengunci bagian kepalanya. Dalam sekali sentak, James melepas kepala dari tubuh laki-laki itu, dan tersenyum.
"Sekarang giliranmu."
James melirik melalui ekor matanya, suara berat seorang laki-laki berada di belakangnya. Tanpa mampu menghindar, laki-laki itu membuatnya kehilangan satu telinganya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang telah membaca bab per bab novel ini, silakan tinggal review dan bintang limanya ya. Author akan sangat berterima kasih dengan kontribusi kakak-kakak tersayang :)
Content Warning 21++ Kedua lutut Grace terasa lemas, dia pun jatuh berlutut. Tak pernah disangka, dia akan dipermalukan seperti saat ini, tak ada lagi kata-kata konyol, makian, atau ketololan yang biasa Grace lakukan terhadap Edward. Edward berlutut di belakang Grace, kedua tangannya memegang bahu Grace, “Berbaliklah, lihat aku,” ujar Edward, nada suaranya melemah. Grace berbalik, kedua matanya benar-benar sudah merah. Entah mengapa kondisi saat itu berbeda dengan pertama kali dia bertemu Edward, tak ada perasaan malu atau terhina seperti yang dirasakannya sekarang. "Kau sudah puas?” Edward tak banyak bicara, menarik tubuh Grace ke dalam dekapannya, "Maafkan aku, maaf ... kumohon.” "Kenapa?” "Sssht ... diamlah, biarkan aku memelukmu, bukan seperti ini yang kuinginkan, kenapa kau selalu membuatku kesal dengan semua tingkah lakumu?!” "Kau tak menginginkannya, Ed?” "Apa maksudmu?” Edward memejamkan kedua matanya, menarik kepala dan mencium kening Grace. "Tidak, bukan ini yang aku mau, aku terbawa emosi. Grace, entah kenapa setiap aku melihat Kevin menyentuhmu, dadaku terasa sesak, dan kau membuatnya semakin parah. Aku tak mengerti perasaan apa ini.”
Warning Content 21++ Dominic mengejar wanita yang mirip Stella, di bawah hujan dia pun berlutut dan memanggil nama Stella. "Stella Wilson! Apa yang harus kulakukan untuk menebus segala kesalahan yang telah kuperbuat di masa lalu?" Meski Dominic berlutut dan mengatakan penyesalannya, tetapi hatinya yang telah membeku karena perbuatan Dominic tiga tahun lalu, membuat segalanya seakan tertutup oleh kabut gelap. Stella, dengan nada dingin berkata, "Jika dengan kematianmu bisa menebus segalanya, lebih baik kau mati saja!"
Andre mencintai Samantha dalam diamnya, tetapi masalah mulai bermunculan semenjak hubungan Andre dan tunangannya menuju keretakan. Di saat Andre bimbang dengan perasaannya, muncullah Yansen, dokter yang menangani penyakit Samantha, menaruh hati pada wanita itu, dan berjanji akan bersama Samantha apa pun yang terjadi. Lantas siapa yang akan berlabuh di hati Samantha?
Warning Content 21++ Entah siapa yang harus sangat dibencinya. Mama atau papanya? Tak ada yang bisa disalahkan oleh Chris. Mamanya yang lebih dulu berselingkuh dengan kaki tangan papanya, di saat bisnis milik papanya semakin menanjak. Tapi setidaknya Howard tak menceraikan istrinya. Saat itu Howard sempat berkata jika Jane bisa melakukan hal seperti itu padanya, dia akan tetap bertahan tapi dia akan memberitahunya seperti apa rasa sakit dikhianati dengan memberinya 100x lipat pelajaran dari apa yang dia perbuat sebelumnya. Howard melakukannya, meski dia tahu dia membutuhkan Jane di sisinya, tapi membuat Jane bertahan untuk menikmati rasa sakit itu. “ "Chris,”panggil Jane sebelum puteranya benar-benar lenyap dari pandangan. “ "He-em?” "Menikahlah.” "Aku akan menikah jika aku sudah menghancurkan setengah dari populasi wanita di dunia," jawab Chris santai, kemudian melenggang masuk ke dalam mobil.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..