/0/4599/coverbig.jpg?v=1390a900c498ce0f9bbe603ecbcfa4e8)
Kalea Pradipta adalah seorang gadis yang selalu ceria dan memiliki banyak hobby. Sesuai dengan hobbynya yaitu menyanyi, sedari kecil Kalea selalu mengikuti berbagai ajang pencarian bakat dan sudah meraih berbagai prestasi dalam bidang menyanyi. Kalah dalam pencarian bakat? Sudah biasa, tapi ia tidak mau berputus asa dan menyerah. Kalea tetap gigih mencapai cita-citanya menjadi penyanyi muda berbakat. Hingga ia akhirnya di kontrak oleh label musik Indonesia yang bertaraf internasional. Ia juga seorang anak tunggal dari pemilik sebuah wedding organizer yang terkenal di Indonesia. Damas Evans adalah seorang CEO. Tampan, muda, pintar, dan berbakat. Ia adalah anak bungsu dari pemilik Nada Indonesia Corp. Perusahaannya bergerak dibidang label musik dan entertaiment bertaraf internasional, perusahan perikanan, dan kuliner. Laki-laki berusia dua puluh lima tahun ini ditunjuk sebagai penerus perusahaan milik ayahnya.
Kalea Pradipta gadis yang penuh kecerian. Umurnya masih 20 tahun. Ia adalah seorang penyanyi muda berbakat. Perawakannya Tinggi, kulit putih mulus, rambut hitam, lebat dan selalu sepanjang bahu. Ia senang sekali jika rambutnya dikuncir setengah. Dia bilang menampilkan sisi feminimnya.
Kalea biasa disapa Lea. Kalau papihnya lagi iseng selalu memanggil anak kesayangannya itu dengan panggilan Lele. Karna memang Lea juga menyukai ikan lele. Tapi hal yang lain yang disukai oleh Lea dan ga boleh ketinggalan setiap harinya adalah es krim.
Karna sudah sedari kecil suka sekali makan es krim dan setiap harinya selalu dimanja oleh mamihnya jadi ia selalu stock es krim di kulkasnya setiap hari. Ngomong-ngomong Lea ini masih belum punya pacar loh. Padahal banyak banget cowo-cowo yang ngejar Lea. Bahkan cowo-cowo itu seneng banget ngirimin bunga untuknya. Tapi bukan bunga sembarang bunga. Ada 1 bunga yang spesifik dia suka yaitu adalah bunga peony dan cowo-cowo itu selalu mengiriminya bunga peony ke rumahnya.
"Non, ada kiriman bunga lagi nih," kata mbok Ijah menenteng sekeranjang rangkaian bunga peony yang baru saja sampai dan diantarkan oleh seorang kurir.
"Makasih Mbok. Dari siapa ya?" tanya Lea sambil melangkah mendekati bunga peony yang diletakkan di meja cabinet di kamarnya.
"Ga tau, Non. Si mbok ga nanya ke situ-situ sih sama kurirnya. Palingan juga dari si Tuan Muda Mario. Seperti biasa." Katanya sambil menyeringai dan mohon diri untuk kembali turun.
Ia membuka kartu ucapan yang diletakkan diantara bunga-bunga indah yang sangat ingin sekali dipeluknya. Bunga itu campuran warna kuning dan putih.
"Mario!" Gumamnya, "tau dari mana dia alamat rumahku?" katanya berceloteh sendiri.
Lea baru saja menempati rumah barunya beberapa hari ini. Dan Mario sudah tau saja alamat rumahnya yang baru.
'Dasar Penguntit!' gumamnya dalam hati.
Tak lama kemudian suara dering dari ponselnya terdengar begitu nyaring hingga membuat Lea terkejut. Kemudian ia meraih ponsel berlogo apel digigit keluaran terbaru miliknya yang berada di nakas sebelah tempat tidurnya. Terpampang jelas di sana ada nama lelaki yang baru saja mengirimkan bunga untuknya.
"Halooo manis," sapa Mario begitu nada sambungnya terhubung dengan Lea.
"Manis manis ... emangnya gw gula!"jawab Lea sewot, "mau ngapain sih lo pake segala ngirimin gw bunga? Dan tau dari mana alamat rumah gw yang baru?" kemudian duduk di ujung tempat tidurnya.
"Ya gw kan tau lo suka sama cowo yang romantis. Jadi gw ya pengen jadi cowo romantis buat lo dan ngasih bunga kesukaan lo itu. Apalagi bunga peony itu lambang cinta dan bunga itu lambang cinta gw buat lo! Karna gw cinta sama lo, jadi gw cari taulah. Mau ke mana kek pasti gw bakalan tau lo di mana!" celotehnya pada Lea.
"Hoekk, pagi-pagi udah dengar rayuan gombal lo. Bisa ga sih lo ga ngegombalin gw sehari aja?" protes Lea pada Mario.
"Engga bisalah Sayang. Kalo gw ga ngegombalin lo. Lidah gw nanti gatel-gatel. Mangkanya gw selalu harus neggombalin lo setiap hari. Kalo perlu setiap saat." Katanya lagi.
Lelaki itu terdengar seperti sedang menyeringai.
"Diihhh ... kurang kerjaan apa gimana sih lo? Udah cuma mau ngomong itu aja kan?"
"Eits, tunggu dulu Sayangku!"
"Sayangku-sayangku! Sejak kapan kita jadian? Gw ga mau ya dibilang cari-cari sensasi dan pansos gara-gara pacaran sama lo, Cassanovanya kampus. Ih najong amit-amit banget!"Lea bergidik ngeri membayangkan jika hal itu sampai terjadi.
"Oh engga dong Sayang. Tentu aja aku tulus sama kamu,"
"Udah ah, berisik gw mau olahraga. Jadi ga usah ganggu gw." Katanya kemudian memutuskan sambungan telponnya.
Lea kemudian mengambil baju yang sudah ia siapkan untuk ia kenakan lalu memasukannya dalam tas olahraga yang sudah ia ambil dari walk in closetnya.
******
"Pagi Mamiku Sayang," sapa Lea begitu melihat mamihnya yang sedang merangkai bunga-bunga peony yang dikirimkan oleh beberapa pengagumnya ke rumah.
Mami memasukkan bunga-bunga itu kedalam pot-pot dan membaginya juga merangkainya menjadi rangkaian yang cantik.
"Pagii, Sayangnya mami sudah bangun toh ternyata. Mau ke mana Sayang?" katanya kemudian menyambut ciuman di pipinya dari putri kesayangannya.
"Iya Mi. Aku berangkat ya. Nanti siang soalnya ada kuliah. Jadi aku takut ga keburu ngegym." Kemudian duduk di sebuah kursi dan memakai sepatunya di sana.
"Iya udah kamu ati-ati ya. Tapi pulang ngegym langsung pulang kan?"tanya mamihnya lagi.
"Iya Mamiku Sayang."
"Oke,"Maminya tersenyum.
Lea kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu, tapi sebelum sampai di pintu si mbok berlari sambil membawa jinjingan kecil terlihat dari sela-sela tas kecil itu ada sebuah tumbler yang mungkin sudah berisi sesuatu untuk nonanya itu.
"Noooon tunggu, sarapannya ketinggalan!"kata mbok Ijah menghentikan langkah nonanya itu.
"Oh iya, aku lupa. Makasih Mbokku Sayang,"kata Lea kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Mbok Ijah dan menerima sebuah bungkusan yang sudah disiapkan si mboknya.
"Sama-sama, Non. Hati-hati ya!" kata si mbok tersenyum ramah.
******
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.