/0/4328/coverbig.jpg?v=7b902fcc051159a32b7da0f3bf44999f)
#Cover from pixabay.com. Zola tidak menyadari kalau darah yang mengalir dalam tubuhnya adalah darah siluman. Semua itu bermula ketika kakeknya dulu bersekutu dengan siluman harimau di pedalaman Kalimantan barat. Zola baru menyadari semua itu setelah ia melanggar pantangan, yaitu berhubungan intim dengan lelaki lain. Dalam perjanjian dengan siluman harimau, kakek serta keturunannya hanya boleh berhubungan dengan pasangan sedarah. Bisakah Zola dan Arman kekasihnya membatalkan perjanjian tersebut agar bisa menjalani kehidupan normal layaknya orang lain.
Awan hitam bergulung gulung berarak dari barat menuju timur memayungi desa Air Durian. Sesekali kilat menyambar nyambar bagai cambuk api membelah cakrawala dan memancarkan pijar sesaat.
Zola mempercepat langkahnya menuju rumah dinas mantri Arman. Andai saja belum jauh dari rumah, tentu Zola kembali pulang mengurungkan niatnya mengantarkan makanan atas suruhan nenek.
Apa yang dikhawatirkan akhirnya terjadi, hujan deras turun tiba tiba disertai angin tepat saat Zola memasuki halaman rumah dinas mantri Arman.
Mantri Arman panik begitu membukakan pintu dan melihat Zola basah kuyup.
"Ayo masuk, masuk. Kenapa tau mau hujan gini nekat kemari," gerutu Arman.
"Disuruh nenek," jawab Zola seraya menggigil kedinginan.
"Buruan mandi, aku siapkan gantinya."
Zola berjingkat jingkat kekamar mandi sementara Arman mengambil sarung dan kaosnya karena ia tidak punya pakaian wanita.
Usai mandi Zola duduk di kursi mengangkat kedua kakinya sambil menyeka perut dan telapak kaki dengan teh panas yang baru saja disedu Arman.
"Ini apa lagi?" tanya Arman seraya membuka rantang plastik yang dibawa Zola dari neneknya.
"Rendang daging rusa. Minggu kemarin paman Nusui berburu dapat rusa dan babi. Nenek beli tiga kilo daging rusa."
"Babinya?"
"Dijual paman Nusui
ke kampung."
"Kirain dipotong disini juga."
Arman mengambil piring dan gelas kosong untuk mereka berdua.
"Ayo, kebetulan aku belum makan juga," kata Arman sambil menyodorkan piring untuk Zola.
"Belum makan atau tidak ada yang dimakan?" tanya Zola.
Ia tau hari hari Arman sering makan mie instan kadang ikan kaleng.
Arman bermaksud mencubit pipi Zola, namun urung. Ia menahan nafas, menelan ludah demi melihat tonjolan di dada Zola yang menyembul. Arman baru menyadari kalau Zola tidak mengenakan bra, sementara kaos Ilham yang dipakainya tipis transparan.
Setelah makan berdua, Arman melanjutkan menulis laporan dengan laptop, sedangkan Zola duduk bersedengku disampingnya.
"Bilang nenek, nggak usah sering sering kirim makanan, nggak enak diliat orang."
"Jangan pedulikan orang mas, lagian siapa yang berani menegur mas Arman kalau mereka tau itu dari nenek."
Arman terdiam. Sejak ia ditugaskan didesa terpencil tersebut enam bulan lalu sebagai tenaga medis, Ia sudah mengalami banyak kejanggalan. Seperti kasus yang dialami neneknya Zola.
Nenek Zola yang sakit saat itu hanya ditangani dukun lokal dengan pengobatan tradisional yang melibatkan unsur mistis. Menurut keterangan sang dukun, nenek Zola terkena wisa, atau barang kiriman yang sudah dibuang oleh pengirimnya.
Setelah dipaksa Nusui agar nenek berobat pada mantri Arman, penyakit yang diderita nenek berangsur angsur sembuh, setidaknya setelah minum obat dari Arman, nyeri dilambungnya berkurang. Ternyata nenek hanya mengalami mag, hingga asam lambungnya sering naik.
Sejak saat itu nenek merasa berhutang budi pada mantri Arman, padahal itu memang kewajiban ditugaskan disitu. Sebagai tanda terimakasihnya nenek sering mengirim makanan mau pun buah buahan untuk Arman.
Karena seringnya nenek menyuruh Zola mengirim makanan untuk Arman, tanpa disadari tumbuh benih benih cinta antara Arman dan Zola.
Arman hampir melupakan kalau dirinya seorang mantri kesehatan sedangkan Zola hanya gadis dusun di pedalaman Kalimantan yang hanya tamatan sekolah dasar. Tapi karena benih cinta sudah terlanjur ditabur, status pendidikan itu pun terabaikan.
Arman terkejut, Zola hampir terjatuh dari kursi karena mengantuk.
"Tidur di kamar sana, nanti kalau hujan sudah reda aku bangunkan,"kata Arman.
Zola berjalan gontai masuk kamar. Arman kembali melanjutkan menulis laporannya sedikit lagi. Sesekali ia melirik jam dinding, sudah jam enam, namun hujan belum juga reda.
Selesai menulis laporan dan langsung dikirim ke dinas kesehatan Ketapang via email, ia bangkit. Berjalan kearah pintu, menyibakkan korden jendela melihat halaman.
Halaman nyaris tergenang air akibat lebatnya hujan. Sesekali masih terdengar petir menggelegar menggetarkan kaca jendela. Konon bila hujan disertai petir sampai menyambar nyambar
hingga ketanah, pertanda kalau di bawah tanah tersebut mengandung mineral sejenis biji besi dan sejenisnya.
Arman mulai gelisah manakala hari mulai senja, namun hujan belum juga reda. Tentu nenek dirumah mengkhawatirkan Zola. Tapi bagaimana musti mengantarnya pulang sedangkan Ilham tidak punya payung atau mantel hujan. Memaksanya pulang dalam keadaan seperti ini tidak mungkin sementara pakaiannya sudah basah dan ia hanya mengenakan kain sarung serta kaos tipis miliknya.
Arman mondar mandir diruang tamu berharap hujan segera reda. Diluar hari sudah gelap. Ia melihat dari ventilasi kamar lampu belum dinyalakan. Rupanya Zola benar benar tertidur pulas.
Sekitar pukul sembilan Arman mengantuk, ia masuk kamar langsung menyalakan lampu. Begitu melihat posisi tidur Zola yang berantakan, darah Arman berdesir hingga keubun ubun. Kain sarung yang dikenakan Zola tersingkap hingga diatas perut, sedangkan ia tidak mengenakan celana dalam hanya sarung dan kaos.
Jantung Arman berdebar debar seketika. Nafas memburu tak beraturan, dengan tangan gemetar ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Zola yang membangkitkan hasrat. Namun Ilham masih dapat mengendalikan diri mengingat siapa dirinya disitu dan untuk apa pemerintah daerah mengirimnya kesitu.
Ketika Arman menarik selimut untuk menutupi tubuh Zola, ia terkejut Zola reflek menangkap tangannya dan menarik Arman hingga jatuh tersungkur menindih Zola, wajah mereka nyaris beradu.
Zola menahan bahu Arman saat ia hendak bangkit, selanjutnya ia pasrah dengan memejamkan mata. Kali ini pertahanan Arman rontok seiring bergejolaknya hasrat jiwa yang menggelegak.
Arman melumat bibir Zola, leher dan kedua puting yang masih putih. Tidak puas sampai disitu, lidahnya terus mengembara hingga menemukan lembah nun jauh disana dan mengacaunya membuat Zola menggelinjang seraya mendesah panjang.
Saat Arman membenamkan kejantanannya dan mulai mengayun pinggulnya maju mundur, Zola mengerang menikmati kejantanan Arman yang luar biasa.
Sementara diluar hujan mulai reda. Rintik hujan yang menimpa genteng seng rumah dinas menimbulkan suara laksana simponi yang mengiringi kebersamaan mereka. Suara itu makin sempurna ditimpal desah nafas dan rintihan birahi Zola. Arman sudah tidak kuasa lagi mengendalikan diri, ia semakin bergairah mendengar desah dan rintihan Zola.
Ketika Zola merasa diambang klimak, ia mendorong tubuh Arman untuk bertukar posisi. Beberapa saat berselang Zola menggelinjang mendapatkan klimaknya,bersamaan dengan itu sedikit demi sedikit tubuhnya berubah menjadi wujud harimau.
Arman lemas lunglai tak berdaya. Keringat dingin membanjiri sekujur tubuh. Ia memejamkan mata rapat rapat saat sosok harimau tersebut membuka mulut lebar lebar, sepasang gigi taringnya yang runcing menyembul siap merobek robek tubuh Ilham.
Arman bangkit, duduk bersedengku disudut ranjang dengan gemetar ketika harimau tersebut meninggalkannya keluar kamar menuju pintu belakang. Mulut Arman kelu tak kuasa berkata apa apa. Jangankan berteriak minta tolong, membuka mulut saja tidak bisa.
Dari belakang terdengar suara ayam panik, kemudian senyap. Arman yang mulai tenang tiba tiba terkejut, gemetaran begitu Zola kembali ke kamar dalam keadaan telanjang bulat dengan wujud aslinya. Dari sudut bibirnya masih tersisa darah dan bulu bulu ayam.
"Maaf mas, saya bisa jelaskan ini," kata Zola sambil meraih kain sarung dan mengenakannya kembali bersama kaos Arman.
Arman diam tak bergeming, tubuhnya masih gemetar. Zola menuangkan air putih untuk Arman kemudian duduk dibibir ranjang. Tertunduk sedih.
"Apa yang terjadi dengan dirimu, kenapa semua ini bisa terjadi?" tanya Arman memberanikan diri melihat Zola menunduk sedih memikirkan nasib dirinya.
"Semua ini gara gara kakek. Aku ikut menanggung akibatnya," kata Zola mulai terisak.
"Kenapa dengan kakek, apa yang ia lakukan sehingga kamu begini."
Zola bercerita bahwa dulu kakeknya adalah seorang tumenggung di kerajaan Manis Mata, namanya tumenggung Wira. Saat kerajaan Manis Mata diserang oleh laskar kyai Gede dari Kotawaringin, kakek dan Mirah adiknya melarikan diri ke hutan.
Dalam pelariannya kakek dan Mirah bertemu dengan Datuk Poleng penguasa hutan. Mereka bertempur, namun kakek kalah. Sebagai hukuman atas kekalahannya kakek diminta menikahi Serunai anak Datuk Poleng.
Kakek hidup tenang bersama Serunai dan Mirah di tengah hutan, namun dalam pandangan kakek dan Mirah, mereka hidup disebuah rumah mewah.
Suatu malam tanpa sengaja Mirah memergoki Wira dan Serunai tengah berhubungan intim di kamarnya, kebetulan kama Wira tidak terkunci dan sedikit terbuka.
Mirah gemetar, nafas terputus putus, jantung berdebar debar. Reaksi Mirah bukan karena melihat adegan panas yang dilakukan mereka berdua, tapi karena Wira kakaknya bersetubuh dengan harimau.
Beberapa hari berselang Mirah baru tau kalau ternyata kyai Poleng dan Serunai adalah siluman harimau.
# cover from pixabay.com Mulanya Tomy hanya iseng ikut rekannya menghabiskan waktu malam minggu di lokalisasi Pasar Kembang, jogya. Tanpa diduga Tomy tertarik melihat salah seorang psk bernama Novi yang baru saja datang dari Kediri. Dengan malu malu Tomy akhirnya masuk kamar bersama Novi. Entah kenapa malam itu menjadi malam yang mengesankan bagi Tomy. Malam malam selanjutnya Tomy tidak sungkan lagi datang seorang diri di Pasar Kembang untuk menemui Novi. Siapa bilang seorang psk tidak butuh cinta. Novi merasakan cinta Tomy datang untuk dirinya. Begitu juga Tomy, ia merasakan cinta Novi telah bersemayam dihatinya. Tomy sadar mencintai seorang psk harus memiliki kesabaran ekstra. Andai saja ia mampu, ia akan mengentaskan Novi dari kubangan kenistaan itu. Tapi itu tidak kuasa dilakukan sedang Tomy sendiri masih bergantung pada kiriman orang tua untuk biaya kuliah. Cinta mereka pun mengalir begitu saja tanpa mempedulikan status Novi yang notabene bisa dinikmati kehangatan tubuhnya oleh siapa pun juga yang membayarnya. Menjelang wisuda baru diketahui bahwa Tomy adalah anak seorang petinggi di Jakarta. Novi terperanjat saat diperkenalkan dengan orang tua Tomy. Bukan soal ia seorang petinggi, lebih dari itu papa Tomy sangat mengenal Novi, karena selama ini diam diam papa Tomy menjalin hubungan gelap dengan Novi.
#Cover from pixabay.com Berawal dari perkenalan di sosial media, Kim dan Diki akhirnya menjalin hubungan pertemanan. Kim adalah tentara wanita Amerika berpangkat sersan satu. Ia gadis keturunan cina dan Indonesia yang ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan saat Kim berusia 8 tahun. Karena seringnya berkomunikasi lintas bahasa, mereka mulai merasa nyaman. Suatu ketika Diki iseng menyatakan cinta pada Kim, diluar dugaan Kim menerima cinta Diki. Jalinan cinta mereka cukup unik karena hanya berawal melalui sosial media dan berbeda negara.Mungkin benar ungkapan bahwa cinta tidak dibatasi ruang dan waktu. Apakah jalinan cinta mereka hanya sebatas dalam dunia maya dan apakah mereka bisa bertemu di dunia nyata, ikuti terus ceritanya sebelum mengikuti itu dilarang.
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Ethan Eduardo seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya. Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal milik keluarganya. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Ruby Seraphina Vogue mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Ethan. Sementara orangtua Ruby telah menjodohkannya dengan laki-laki lain. Akankah Ethan Eduardo bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan sepupunya sendiri yang bernama Ruby?
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."