Ara Qubilah Iskander, gadis cantik berdarah Turki yang sejak dari kecil sangat mengagumi Chandra Syauqi Abimana, pria remaja yang tak lain adalah adik dari mamanya. Ara menganggap Chandra sebagai pangeran yang selalu menjadi pahlawan untuknya. Namun berbeda dengan Chandra, pria remaja itu menganggap Ara gadis yang selalu menyusahkannya, bahkan tidak membiarkannya hidup dengan tenang. Hingga pada suatu malam, Chandra dan Ara terlibat dalam sebuah kesalah pahaman hingga membuat mereka berselisih, bahkan membuat Chandra membenci Ara. Akankah keduanya bisa akur kembali? Dan apakah Ara masih menganggap Chandra sebagai pahlawan untuknya? Seputar novel bisa follow IG @ropiah_201
Hari telah berganti minggu, dan bulan telah berganti tahun. Dua anak kecil dengan rentan usia yang tak jauh berbeda kini telah tumbuh menjadi sosok remaja yang cantik dan tampan. Mereka tumbuh di tengah keluarga yang hangat dan harmonis.
Keduanya sering dipertemukan dalam suatu acara keluarga. Meski jarak yang cukup jauh memisahkan mereka didua negara namun keduanya menjalin keakraban.
Ara Qubilah Iskander, gadis berusia tujuh belas tahun dibesarkan di Turki dengan kasih sayang yang melimpah yang ia dapatkan pada semua anggota keluarga, dan menjadikannya gadis periang dan manja, namun begitu menjadikan Ara gadis dengan prilaku baik dan santun.
Gadis itu terus saja merajuk dan merengek agar keinginannya bersekolah di Indonesia dapat di penuhi oleh kedua orang tuanya. Tujuan utamanya adalah ingin lebih dekat dengan pamannya yang tak lain adalah adik dari anne Ika, namun Ara lebih menganggap sosok Chandra sebagai pangeran impiannya ketimbang menganggap Chandra sebagai pamannya.
"Aku berjanji saat berada di Indonesia tidak akan menyusahkan oma Cyra dan Opa Chaka, aku akan menjadi gadis manis, tidak banyak tingkah dan penurut."
"Ayo lah Anne, ayolah Baba, boleh ya boleh ya."
Ara terus saja merayu kedua orang tuanya agar diberi izin, segala upaya sudah iya lakukan untuk mengambil kepercayaan kedua orang tuanya, Ara ingin merasakan suasana dan pengalaman baru dalam hidupnya.
"Baiklah baba akan mengizinkan."
Mendengar kata itu yang terucap dari baba Esad membuat Ara berloncat kegirangan, layaknya seorang anak kecil yang mendapatkan mainan baru.
Meski banyak pesan yang ia harus ingat dari kedua orang tuanya serta Nine ikut memberikan wejangan untuknya, namun tidak membuat gadis itu merasa bosan. Ia sudah sangat senang akan bertemu seseorang yang sebentar lagi akan selalu dapat ia lihat setiap hari.
"Ara apa kamu sudah mengerti dengan apa yang kita katakan?"
Gadis itu mengangguk dengan semangatnya.
"Apa?"
Ara terlihat berpikir, ia kurang mendengarkan, pikirannya sudah tertuju pada satu nama.
"Iya aku ingat Anne, Anne tenang saja," katanya sambil menyengir.
"Benarkah? sepertinya yang anne perhatikan kamu tidak ingat satupun perkataan anne," tebak Ika.
Ara menyengir semakin lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya, anne Ika selalu dapat menebak apa yang putrinya pikirkan serta apa yang akan Ara lakukan, anne Ika mama yaang terbaik yang Ara punya.
Anne Ika berdecak dengan tingkah putrinya itu, baginya Ara masihlah putri kecilnya hingga kapanpun.
Satu minggu setelah mengurus semua keperluan Ara dari surat-surat kepindahan sekolahnya, serta barang-barang pribadinya sudah Ara persiapkan. Dan selama satu minggu itu juga anne Ika, baba Esad serta nine El terus saja berpesan ini dan itu hingga membuat Ara hafal di luar kepala.
Karena sayangannya keluarga pada Ara membuat mereka tidak rela melepas kepergian Ara, mereka akan berjauhan dengan gadis manja itu.
Selama kurang lebih dua belas jam perjalanan Ara dari Turki menuju Indonesia, namun tidak membuat rasa lelah melandanya, ia sangat bahagia dan bersemangat.
Chandra Syauqi Abimana, anak bungsu dari Chaka Abimana, pria remaja yang tak banyak bicara, tidak suka diganggu dalam urusan pribadinya namun meski begitu banyak yang menggilainya karena ketampanannya yang menurun dari daddy nya.
Chandra sudah dapat mencium gelagat yang tidak mengenakan, mulai hari ini setelah ia mengetahui putri dari kakaknya akan tinggal di Indonesia membuatnya menjadi malas, gadis itu selalu menyusahkannya bahkan cenderung merepotkannya, bahkan gadis itu selalu menempel bagaikan perangko, membuat Chandra terusik ketenangannya.
Dan hari ini Chandra diminta oleh bunda Cyra untuk menjemput kedatangan Ara di bandara. Belum apa-apa sudah merepotkannya saja, pikir Chandra.
Ara melambaikan kedua tangannya, dengan senyum jenakanya, gadis remaja itu segera berlari ke arah Chandra, meninggalkan koper miliknya tertinggal di belakang. Meski dari kejauhan Ara sudah dapat melihat Chandra, pria tampan itu terlihat sangat kontras meski berada di antara kerumunan hingga mudah untuk Ara menemukan pangeran idolanya itu atau memang matanya hanya berfokus pada satu orang saja.
Sedangan Chandra berdecak, ia membalikan badannya, belum apa-apa ia sudah pusing terlebih dahulu melihat Ara yang begitu bersemangat, belum lagi pesan yang diberikan oleh kakaknya yang semakin membuat sakit kepala.
"Andra selama Ara di sana kamu harus menjaganya, awasi dia. Ara itu terkadang sangat ceroboh dan mudah percaya dengan orang lain, dia selalu berpikir jika semua orang itu baik."
"Andra kakak titip Ara padamu, temani dia ke manapun, hanya kamu yang kakak percaya."
Bla ... bla ... bla ...
Banyak lagi perkataan kakaknya yang membuat Chandra pusing dan terus berputar-putar di kepalanya.
Chandra berpikir jika kakaknya saat ini sedang menitipkan anaknya yang berusia lima tahun padanya, banyak sekali pesan yang dikatakannya itu, padahal kenyataannya adalah usia merekaa hanya terpaut satu tahun.
"Andra!" teriak Ara sudah merentangkan tangannya ingin memeluk pria itu.
Namun saat jarak mereka hanya sekitar tiga jengkal lagi, Andra menempelkan jari telunjuknya pada kening Ara.
"Mau apa kamu Ara?" katanya datar.
"Mau peluk, memangnya Andra tidak merindukanku? kita sudah beberapa bulan tidak bertemu," ocehnya.
"Tidak ada peluk-peluk ya Ara," tegasnya.
Ara mencebikan bibirnya. "Dasar pelit."
Chandra tidak memperdulikan ocehan Ara, Chandra berbalik dan melangkah pergi.
"Ehh Andra mau ke mana?" tanya Ara.
"Pulang, memangnya kamu ingin menginap di sini," katanya tanpa berbalik ke arah Ara.
"Bantu bawakan kopernya, apa Andra tidak kasihan pada Ara."
Andra mendengus dan menghentikan langkahnya, ia berbalik badan menghadap Ara, gadis itu sudah tersenyum semeringah.
"Salah sendiri kenapa kamu membawa barang begitu banyak, padahal di mansion barang-barangmu sudah sangat banyak, apa kamu ingin mengubur mansion dengan barang-barangmu Ara. Jadi bawa sendiri."
Kembali melanjutkan langkahnya.
Seketika senyum secerah mentari itu pudar dari bibir Ara, ia mencebikan bibirnya dan segera mengambil kopernya yang tadi sempat ia tinggal di belakang.
"Andra tungguin Ara!" teriak gadis itu.
"Cepatlah sedikit," sahut Andra.
Ara cemberut sambil mengikuti Andra dari belakang.
Ara terus saja menggerutu hingga ia tidak memperhatikan depan.
Duk!
"Aaww." Ara memegang keningnya yang tidak sengaja menabrak punggung Chandra.
Chandra berbalik badan, berdecak sambil menggeleng. Ara tidak pernah berubah menurut Chandra, gadis itu selalu ceroboh.
"Lain kali gunakan matamu dengan benar Ara." Menarik koper yang berada di tangan Ara.
Ara tersenyum dengan tangan yang masih memegang keningnya, meski Chandra terlihaat acuh dan tidak perduli padanya namun kenyataannya Chandra yang selalu ada untuk membantunya.
"Kenapa masih berdiri di situ, aku akan meninggalkanmu Ara."
"Ehh iya." Berlari menyusul Andra, Ara melingkarkan tangannya pada lengan Chandra.
"Ara."
"Sedikit saja, pelit banget, Ara sudah jinak tidak akan menggigit juga"
"Ara."
"Iya-iya Ara tidak menyentuh Chandra lagi."
Keduanya berjalan menuju mobil untuk pulang ke mansion.
Besambung ....
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.