/0/3548/coverbig.jpg?v=70a0d146e23d933e5c4acdcc80e66a4b)
Zahra Aiza Naadhira melamar pekerjaan di Perusahaan Haidar sebelumnya dia tidak terima di Perusahaan itu karena dia memakai pakaian Muslimah bosnya pun berpikir untuk menerimanya karena Zahra bisa membantu Perusahaannya berkembang baik Alvino Daffa Haidar yang mempunyai perusahaan terkaya di Indonesia nomer 1 papahnya juga bekerja sama dengan ayahnya Zahra dia bersikap dingin jika dengan wanita lain
Zahra berusia 22 tahun dia baru lulus kuliah dia bekerja di perusahaan Haidar bekarja untuk membantu Ekonomi keluarganya yah dia tau Ayahnya juga kaya tapi dia gak mau membebani orang tuanya.
Dengan pakaian syar'i nya dia begitu cantik dipandang akhlaknya pun baik dan ramah dia tidak pernah memakai make up karena dia juga dia tidak tau apa itu make up dia hanya memakai bedak bayi sedikit dengan lip blam dibibirnya itu yang berwarna pink tanpa lipstik.
Alvino Daffa Haidar yang mempunyai perusahaan terkaya di Indonesia nomer 1 papahnya juga bekerja sama dengan ayahnya Zahra dia bersikap dingin jika dengan wanita lain.
Papahnya sudah menjodohkan vino dengan anak sahabatnya itu, Hayo siapa Anak Sahabatnya itu kira-kira?
Zahra memasuki kantor perusahaan yang bernama Haidar dia pun menemui Resepsionis untuk menanyai apakah ada lowongan kerja atau kah tidak!
"Maaf saya mau tanya apakah disini masih ada lowongan kerja" tanya Zahar dengan baik dengan menggenggam surat lamarannya.
"Ada" jawab resepsionis itu dengan singkat dai pun melihat pakaian Zahra dari bawah sampa atas.
"Alhamdulilah Hmm... Saya mau lamar kerja disini" kata Zahra resepsionisnya masih melihat pakaian yang dipakai Zahra.
"Apa kamu yakin bekerja disini karena disini tidak boleh pakai jilbab" ucap resepsionis itu.
"Saya hanya mencoba melamarnya saja siapa tau diterima gitu"
"Ok sebentar saya telpon pak vino dulu" ujar resepsionis itu
"Halo selamat pagi pak" sementara resepsionis menelpon bosnya yaitu pak Vino yah dia anak yang mempunyai perusahaan ini Vino menggantikan ayahnya bekerja dikantornya
"Ya ada apa" dingin vino
"Ada seorang perempuan yang ingin melamar pekerjaan disini pak"
"Langsung keruangan saya saja" datar vino kemudian mematikan telponnya dari Resepsionis nya
"Ada apa Vin" tanya Raka
"Resepsionis telpon katanya ada yang melamar..." jawab vino
"Hah lu dilamar Vin akhirnya sahabat gw gak jomblo lagi" ejek Raka
"Apa sih gak jelas banget jangan potong omongan gw dulu deh"
"Iya iya maaf"
"Tadi resepsionis telpon katanya ada yang melamar pekerjaan di sini bukan melamar gw masa iya perempuan ngelamar gw aneh-aneh aja lu" jelas Vino yang sembari melanjutkan pekerjaannya yang belum beres
"Assalamu'alaikum" ucap salam Zahra yang memasuki ruangan Vino diantarkan oleh resepsionis dan kembali melanjutkan pekerjaannya lagi
"Wa'alaikumussalam Masya Allah sungguh indah ciptaanmu" puji Raka dengan terbengong dia seperti mimpi melihat bidadari disini
"Masya Allah cantik eh apaan sih lu kenapa jadi mikirin perempuan ingat perempuan itu hanya memanfaatkan kekayaan lu aja" gumam Vino
"Jaga mata lu" vino melemparkan berkasnya mengenai wajah Raka dia pun tersadar dan memarahinya
"Apa sih lu ganggu aja" marah Raka dengan menaruh berkasnya di meja vino
"Maaf pak saya ke sini mau melamar pekerjaan" Zahra memberi Berkas lamarannya dan Vino pun menerimanya
"Hai Cantik" sapa Raka dengan sedikit menggodanya
"Ya" jawab singkat Zahra
"Sampai lupa hehe silahkan duduk cantik" Raka beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan Zahra untuk duduk didepan Vino sementara Raka berdiri di sampingnya sedangkan Vino sedang mengecek berkas lamaran Zahra dengan teliti
Dia cantik tapi menurutku semua perempuan itu sama hanya menginginkan hartanya, jadi untuk apa serius dalam hubungannya itu
-Alvino
"Makasih" ucap terima kasih Zahra sambil duduk yang dipersilahkan oleh Raka dia pun tersenyum
"Ok kamu terima kerja di sini" dingin Vino sembari menutup berkas lamaran Zahra
"Maaf pak apa boleh saya bekerja disini dengan menggunakan pakaian gamis dan jilbab" tanya Zahra yang sudah berada di depan Vino
"Disini tidak boleh pakai jilbab dan hanya menggunakan Rok span pendek" jawab Vino dengan datar
"Hmm... saya lebih baik kehilangan pekerjaan dari pada melanggar perintah Allah dan Maaf saya tidak jadi bekerja disini permisi" pamit Zahra
"Vin lu kok gitu sih kenapa lu nyia-nyiain cewe cakep itu sih" omel Raka
"Gw gak tertarik" dingin vino
"Gw gak mau tau lu harus terima dia bekerja disini"
"Kenapa gitu gw tanya siapa yang jadi bosnya disini" sindir Vino dengan tatapan tajamnya itu
"Yah gw tau lu yang bosnya, emangnya lu gak mikir nasib perempuan yang mencari pekerjaan demi membantu orang tuanya Vin apa lu gak ngerasain perasaan nya hah" Raka memarahi Vino karena kalo cewe tadi gak kerja disini dia pasti kehilangan cewe tadi padahal dia ingin mendekatinya siapa tau berjodoh gitu
"Kenapa lu nyuruh gw buat Nerima dia kerja disini gw tau pasti ada alasannya" Vino menatap Raka dengan tatapan curiga gak biasanya dia begini
"Karena gw pengen deketin cewe tadi Please lah Vin bantu gw buat deketin dia" mohon Raka dengan memegang lengannya
"Ok demi lu" datar Vino dia juga tertarik dengan Zahra dengan akhlaknya baru kali ini dia melihat perempuan dengan pakaian syar'i
"Yaudah gw kejar dulu" Raka langsung berlari keluar ruangan dan mengejar perempuan tadi yang sudah menunggu lift menuju ke bawah
"Hey cantik" panggil Raka perempuan tadi pun menengok ke arah belakang dan lelaki itu pun mendekatinya
"Ya ada apa pak" tanya Zahra yang heran dipanggil oleh Raka
"Kamu diterima bekerja disini dan boleh pakai pakaian syar'i kok" jawab Raka dengan menatap gadis itu yang sedang menundukkan kepalanya yah karena dia tidak mau melihat lelaki yang bukan mahramnya dihadapan gadis itu
"Yang benar pak" Zahra tidak percaya jika dia diterima bekerja disini
"Alhamdulilah" ucap syukur Zahra dengan menutup mulutnya yang tidak percaya atas kehendak Tuhannya
"Ayo kita keruangan tadi" ajak Raka gadis itu pun mengikuti lelaki itu dibelakangnya sampai didalam ruangan Raka berbicara dengan Sahabatnya yaitu Vino
"Jadi gimana dia boleh kerja disini kapan" tanya Raka kepada Vino yang bersender di kursi besarnya itu
"Besok dia sudah boleh kerja disini" jawab Vino dengan dingin dan fokus kembali dengan kerjanya itu
"Coba lu jangan bersikap dingin gitu sama perempuan lagi Vin gak semuanya wanita itu cuma manfaatin harta lu sampai kapan lu jadi jomblo terus apa sampai mati iya" ledek Raka
"Lu nyumpahin gw mati" vino tersinggung dengan omongan Raka yang tadi apa mungkin dia harus membukakan hatinya untuk perempuan lain
"Bercanda bro, bukannya mati itu gak ada yang tau kan siapa tau besok mati ya kan cantik" Raka menanyai soal kematian kepada gadis itu lalu dia pun mengangguk dan tersenyum tipis
"Oh iya ngomong-ngomong kita belum kenalan loh kenalin aku Raka Mahendra" Raka memperkenalkan namanya dia ingin bersalaman dengan gadis itu tapi gadis itu malah menangkupkan tangannya didada ya
"Zahra Aiza Naadhira" menangkupkan tangannya didadanya dengan tersenyum Vano pun hanya tertawa dengan kelakuan sahabatnya itu
"Diam lu" marah Raka yang sudah dibuat malu oleh gadis ituEsok harinya...
Hari ini Zahra sudah bekerja di perusahaan Haidar di bekerja sebagai sekretarisnya tempat mejanya ada di depan pintu ruangan vino bosnya pun datang ke kantornya lalu dia menyapanya tapi
"Selamat pagi pak" sambut Zahra dengan tersenyum vino tidak menanggapinya dia hanya bersikap datar, cuek dan dingin Kemudian langsung masuk ke ruangannya
"Dasar es batu, Astagfirullah kenapa jadi ngatain dia sih" gumam Zahra lalu melanjutkan aktivitasnya lagi
Gw dijodohin sama papah gw? kalian bayangkan diusia muda seharusnya gw bersenang-senang dengan teman gw dan mewujudkan cita-cita gw tapi gw harus merelakannya demi menikah dengannya.
Gw dijodohin sama papah gw? kalian bayangkan diusia muda seharusnya gw bersenang-senang dengan teman gw dan mewujudkan cita-cita gw tapi gw harus merelakannya demi menikah dengannya.
Seorang kayra Naadhifa Syifa yang berasal dari keluarga terkaya di Dunia dia juga seorang bad girl yang suka bikin onar di sekolah ayahnya pun tidak sanggup untuk menanggapinya lagi mau tidak mau orang tuanya harus mengirimkan putrinya ke Asrama Pesantren di tempat sahabatnya semoga dengan ini dia bisa berubah Muhammad Adnan Muammar seorang ustadz yang mengajar di pesantren milik abinya dia juga memiliki wajah ganteng, tinggi, hidung mancung, putih, mempunyai lesung pipi, Sholeh, pintar agama, membuat semua perempuan menyukainya dan mendekatinya tapi dia tidak merespon tanggapan wanita itu karena dia bersifat datar, dingin dan cuek tapi kalo udah kenal pasti tau sifat aslinya bagaimana
Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...