Zahra Aiza Naadhira melamar pekerjaan di Perusahaan Haidar sebelumnya dia tidak terima di Perusahaan itu karena dia memakai pakaian Muslimah bosnya pun berpikir untuk menerimanya karena Zahra bisa membantu Perusahaannya berkembang baik Alvino Daffa Haidar yang mempunyai perusahaan terkaya di Indonesia nomer 1 papahnya juga bekerja sama dengan ayahnya Zahra dia bersikap dingin jika dengan wanita lain
Zahra berusia 22 tahun dia baru lulus kuliah dia bekerja di perusahaan Haidar bekarja untuk membantu Ekonomi keluarganya yah dia tau Ayahnya juga kaya tapi dia gak mau membebani orang tuanya.
Dengan pakaian syar'i nya dia begitu cantik dipandang akhlaknya pun baik dan ramah dia tidak pernah memakai make up karena dia juga dia tidak tau apa itu make up dia hanya memakai bedak bayi sedikit dengan lip blam dibibirnya itu yang berwarna pink tanpa lipstik.
Alvino Daffa Haidar yang mempunyai perusahaan terkaya di Indonesia nomer 1 papahnya juga bekerja sama dengan ayahnya Zahra dia bersikap dingin jika dengan wanita lain.
Papahnya sudah menjodohkan vino dengan anak sahabatnya itu, Hayo siapa Anak Sahabatnya itu kira-kira?
Zahra memasuki kantor perusahaan yang bernama Haidar dia pun menemui Resepsionis untuk menanyai apakah ada lowongan kerja atau kah tidak!
"Maaf saya mau tanya apakah disini masih ada lowongan kerja" tanya Zahar dengan baik dengan menggenggam surat lamarannya.
"Ada" jawab resepsionis itu dengan singkat dai pun melihat pakaian Zahra dari bawah sampa atas.
"Alhamdulilah Hmm... Saya mau lamar kerja disini" kata Zahra resepsionisnya masih melihat pakaian yang dipakai Zahra.
"Apa kamu yakin bekerja disini karena disini tidak boleh pakai jilbab" ucap resepsionis itu.
"Saya hanya mencoba melamarnya saja siapa tau diterima gitu"
"Ok sebentar saya telpon pak vino dulu" ujar resepsionis itu
"Halo selamat pagi pak" sementara resepsionis menelpon bosnya yaitu pak Vino yah dia anak yang mempunyai perusahaan ini Vino menggantikan ayahnya bekerja dikantornya
"Ya ada apa" dingin vino
"Ada seorang perempuan yang ingin melamar pekerjaan disini pak"
"Langsung keruangan saya saja" datar vino kemudian mematikan telponnya dari Resepsionis nya
"Ada apa Vin" tanya Raka
"Resepsionis telpon katanya ada yang melamar..." jawab vino
"Hah lu dilamar Vin akhirnya sahabat gw gak jomblo lagi" ejek Raka
"Apa sih gak jelas banget jangan potong omongan gw dulu deh"
"Iya iya maaf"
"Tadi resepsionis telpon katanya ada yang melamar pekerjaan di sini bukan melamar gw masa iya perempuan ngelamar gw aneh-aneh aja lu" jelas Vino yang sembari melanjutkan pekerjaannya yang belum beres
"Assalamu'alaikum" ucap salam Zahra yang memasuki ruangan Vino diantarkan oleh resepsionis dan kembali melanjutkan pekerjaannya lagi
"Wa'alaikumussalam Masya Allah sungguh indah ciptaanmu" puji Raka dengan terbengong dia seperti mimpi melihat bidadari disini
"Masya Allah cantik eh apaan sih lu kenapa jadi mikirin perempuan ingat perempuan itu hanya memanfaatkan kekayaan lu aja" gumam Vino
"Jaga mata lu" vino melemparkan berkasnya mengenai wajah Raka dia pun tersadar dan memarahinya
"Apa sih lu ganggu aja" marah Raka dengan menaruh berkasnya di meja vino
"Maaf pak saya ke sini mau melamar pekerjaan" Zahra memberi Berkas lamarannya dan Vino pun menerimanya
"Hai Cantik" sapa Raka dengan sedikit menggodanya
"Ya" jawab singkat Zahra
"Sampai lupa hehe silahkan duduk cantik" Raka beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan Zahra untuk duduk didepan Vino sementara Raka berdiri di sampingnya sedangkan Vino sedang mengecek berkas lamaran Zahra dengan teliti
Dia cantik tapi menurutku semua perempuan itu sama hanya menginginkan hartanya, jadi untuk apa serius dalam hubungannya itu
-Alvino
"Makasih" ucap terima kasih Zahra sambil duduk yang dipersilahkan oleh Raka dia pun tersenyum
"Ok kamu terima kerja di sini" dingin Vino sembari menutup berkas lamaran Zahra
"Maaf pak apa boleh saya bekerja disini dengan menggunakan pakaian gamis dan jilbab" tanya Zahra yang sudah berada di depan Vino
"Disini tidak boleh pakai jilbab dan hanya menggunakan Rok span pendek" jawab Vino dengan datar
"Hmm... saya lebih baik kehilangan pekerjaan dari pada melanggar perintah Allah dan Maaf saya tidak jadi bekerja disini permisi" pamit Zahra
"Vin lu kok gitu sih kenapa lu nyia-nyiain cewe cakep itu sih" omel Raka
"Gw gak tertarik" dingin vino
"Gw gak mau tau lu harus terima dia bekerja disini"
"Kenapa gitu gw tanya siapa yang jadi bosnya disini" sindir Vino dengan tatapan tajamnya itu
"Yah gw tau lu yang bosnya, emangnya lu gak mikir nasib perempuan yang mencari pekerjaan demi membantu orang tuanya Vin apa lu gak ngerasain perasaan nya hah" Raka memarahi Vino karena kalo cewe tadi gak kerja disini dia pasti kehilangan cewe tadi padahal dia ingin mendekatinya siapa tau berjodoh gitu
"Kenapa lu nyuruh gw buat Nerima dia kerja disini gw tau pasti ada alasannya" Vino menatap Raka dengan tatapan curiga gak biasanya dia begini
"Karena gw pengen deketin cewe tadi Please lah Vin bantu gw buat deketin dia" mohon Raka dengan memegang lengannya
"Ok demi lu" datar Vino dia juga tertarik dengan Zahra dengan akhlaknya baru kali ini dia melihat perempuan dengan pakaian syar'i
"Yaudah gw kejar dulu" Raka langsung berlari keluar ruangan dan mengejar perempuan tadi yang sudah menunggu lift menuju ke bawah
"Hey cantik" panggil Raka perempuan tadi pun menengok ke arah belakang dan lelaki itu pun mendekatinya
"Ya ada apa pak" tanya Zahra yang heran dipanggil oleh Raka
"Kamu diterima bekerja disini dan boleh pakai pakaian syar'i kok" jawab Raka dengan menatap gadis itu yang sedang menundukkan kepalanya yah karena dia tidak mau melihat lelaki yang bukan mahramnya dihadapan gadis itu
"Yang benar pak" Zahra tidak percaya jika dia diterima bekerja disini
"Alhamdulilah" ucap syukur Zahra dengan menutup mulutnya yang tidak percaya atas kehendak Tuhannya
"Ayo kita keruangan tadi" ajak Raka gadis itu pun mengikuti lelaki itu dibelakangnya sampai didalam ruangan Raka berbicara dengan Sahabatnya yaitu Vino
"Jadi gimana dia boleh kerja disini kapan" tanya Raka kepada Vino yang bersender di kursi besarnya itu
"Besok dia sudah boleh kerja disini" jawab Vino dengan dingin dan fokus kembali dengan kerjanya itu
"Coba lu jangan bersikap dingin gitu sama perempuan lagi Vin gak semuanya wanita itu cuma manfaatin harta lu sampai kapan lu jadi jomblo terus apa sampai mati iya" ledek Raka
"Lu nyumpahin gw mati" vino tersinggung dengan omongan Raka yang tadi apa mungkin dia harus membukakan hatinya untuk perempuan lain
"Bercanda bro, bukannya mati itu gak ada yang tau kan siapa tau besok mati ya kan cantik" Raka menanyai soal kematian kepada gadis itu lalu dia pun mengangguk dan tersenyum tipis
"Oh iya ngomong-ngomong kita belum kenalan loh kenalin aku Raka Mahendra" Raka memperkenalkan namanya dia ingin bersalaman dengan gadis itu tapi gadis itu malah menangkupkan tangannya didada ya
"Zahra Aiza Naadhira" menangkupkan tangannya didadanya dengan tersenyum Vano pun hanya tertawa dengan kelakuan sahabatnya itu
"Diam lu" marah Raka yang sudah dibuat malu oleh gadis ituEsok harinya...
Hari ini Zahra sudah bekerja di perusahaan Haidar di bekerja sebagai sekretarisnya tempat mejanya ada di depan pintu ruangan vino bosnya pun datang ke kantornya lalu dia menyapanya tapi
"Selamat pagi pak" sambut Zahra dengan tersenyum vino tidak menanggapinya dia hanya bersikap datar, cuek dan dingin Kemudian langsung masuk ke ruangannya
"Dasar es batu, Astagfirullah kenapa jadi ngatain dia sih" gumam Zahra lalu melanjutkan aktivitasnya lagi
Gw dijodohin sama papah gw? kalian bayangkan diusia muda seharusnya gw bersenang-senang dengan teman gw dan mewujudkan cita-cita gw tapi gw harus merelakannya demi menikah dengannya.
Gw dijodohin sama papah gw? kalian bayangkan diusia muda seharusnya gw bersenang-senang dengan teman gw dan mewujudkan cita-cita gw tapi gw harus merelakannya demi menikah dengannya.
Seorang kayra Naadhifa Syifa yang berasal dari keluarga terkaya di Dunia dia juga seorang bad girl yang suka bikin onar di sekolah ayahnya pun tidak sanggup untuk menanggapinya lagi mau tidak mau orang tuanya harus mengirimkan putrinya ke Asrama Pesantren di tempat sahabatnya semoga dengan ini dia bisa berubah Muhammad Adnan Muammar seorang ustadz yang mengajar di pesantren milik abinya dia juga memiliki wajah ganteng, tinggi, hidung mancung, putih, mempunyai lesung pipi, Sholeh, pintar agama, membuat semua perempuan menyukainya dan mendekatinya tapi dia tidak merespon tanggapan wanita itu karena dia bersifat datar, dingin dan cuek tapi kalo udah kenal pasti tau sifat aslinya bagaimana
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***