/0/2814/coverbig.jpg?v=5cd74e803b13647aeb243685f7dbce52)
"Saya mulai ragu dengan perasaan yang saya rasakan. Bukan berarti saya tidak lagi mencintai Ustaz tetapi saya memiliki mimpi yang tidak mungkin bisa saya raih jika berada di dalam penjara suci," tulis Adibah Rania Zahara dalam surat yang ditulisnya. "Saya hargai semua keputusan yang kau ambil. Insyaallah hati saya ikhlas menerima keputusanmu. Ini mungkin yang terbaik," Adib Ahda Zahiri menuliskan balasan surat untuk perempuan yang telah dikhitbahnya.
Seorang gadis cantik duduk di hadapan cermin ruang riasnya, wajahnya terhias, tubuhnya anggun dengan gaun pernikahan berwarna putih. Matanya memandang nanar ke arah cermin yang berada di depannya. Ekspresi wajahnya sulit untuk diartikan, ada kebahagiaan, ada pula kabut kesedihan di pelupuk matanya. Ia tidak menyangka waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin ia lulus dari Pondok Maarif dan melanjutkah kuliahnya di salah satu Universitas Negeri terkemuka di kota Bandung dan sekarang seorang pria telah siap mengucapkan janji suci pernikahan.
Ia bingung dengan perasaan hatinya sendiri, tidak pernah dalam pikirannya akan menikah dengan pria itu. Pria yang mampu membolak-balikkan hatinya, membuatnya merasakan cemburu, dan bertingkah seperti anak kecil. Kisah cinta yang cukup rumit hingga melaju ke pelaminan.
Perjalanan cinta yang berliku, dimulai dari hal-hal yang tak terduga, bermula dari hatinya yang kesepian. Cinta tulus dari pria itu yang mampu mewarnai hari-harinya dan meramaikan jiwanya yang sepi. Hubungan yang dimulai tanpa sengaja memberi arti yang mendalam dalam kehidupannya.
"Rania sampai kapan kamu akan melamun di depan cermin? Pak penghulu sudah menunggumu."Suara lembut Umi Khadijah, Ibu Rania membuyarkan lamunannya.
"Umi membuat Rania terkejut, tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu,"keluh gadis bernama Rania itu.
"Ya Allah, sayang Umi berkali-kali mengetuk pintu kamarmu, tapi tidak ada jawaban, makannya jangan melamun terus. Pengantin kok melamun, kerasukan baru tahu rasa,"canda Umi Khadijah.
"Umi kok doanya jelek si," ucap Rania sambil memanyunkan bibir mungilnya.
"Umi tidak mendoakan, habisnya kamu kebanyakan melamun. Apa ada yang mengganggu pikiran kamu? Apa kamu ragu mau menikah dengan dia?" Ekspresi Umi Khadijah terlihat sedikit cemas.
Rania tersenyum, bibir merahnya membentuk lengkungan bulan sabit. "Umi kenapa berpikiran seperti itu? Rania sama sekali tidak ragu untuk melabuhkan hati padanya. Rania hanya sedang mengenang masa-masa yang lalu, sebelum memulai kehidupan baru. Waktu begitu cepat berlalu, Umi."
Umi Khadijah berjalan mendekati Rania, kemudian mengecup puncak kepala Rania yang tertutup kerudung berwarna putih. "Kau benar sayang waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin Umi menggendong kamu dan mengantar kamu ke sekolah, tapi hari ini kamu akan menjadi milik orang lain." Umi Khadijah mulai berkaca-kaca.
"Umi jangan menangis. Itu membuat Rania sedih." Rania mengusap air mata yang berada di pelupuk mata sang ibunda.
"Ini tangisan bahagia sayang, kamu harus tahu di mana pun kamu berada doa Umi akan selalu menyertaimu." Umi Khadijah membelai kedua pipi Rania dengan lembut.
"Iya, Rania tahu itu. Oh iya bukannya Umi ke sini untuk menjemput putri tercinta Umi?" Rania menampakkan senyum kecil di bibirnya.
Umi Khadijah tertawa kecil. "Iya, kamu benar sayang, kok malah kita jadi melankolis begini. Sebaiknya kita turun sekarang sebelum pak penghulu yang datang ke sini."
"Tidak ada yang tahu tentang jodoh, kepada siapa hati kita akhirnya akan berlabuh. Jodoh adalah rahasia Tuhan, hanya kepadanyalah selama ini aku berserah. Tidak pernah terbayang olehku akan berjodoh dengannya, semua telah menjadi suratan takdir yang digariskan oleh Allah. Apa yang kita harapkan memang tidak selalu dapat terwujud. Segala yang ada dalam hidup datang dan pergi begitu saja, begitu pula dengan cinta. Namun, aku yakin bahwa Allah selalu memberi yang kita butuhkan bukan yang kita minta," suara hati Rania berbisik pada dirinya. Bersama Umi Khadijah, Rania dengan mantap melangkahkan kaki menuju tempat berlangsungnya ijab qobul pernikahan dirinya.
∞
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?