/0/2348/coverbig.jpg?v=28fda8ea87e8ad2d71e665c46f3bef07)
"Saat ini kita sedang berada di atas ketinggian 43.000 kaki atau setara dengan 13.716 km. Saya tahu tujuan Nona adalah Korea Selatan, Pulau Geoje. Tapi, Nona harus memaafkan Tuhan sebab sebentar lagi pesawat ini akan terjatuh ke sebuah jurang. Namun, tenang saja karena nantinya Nona akan ditolong oleh seorang abdi negara yang tampan asal Korea Selatan." Berawal dari ramalan pria gimbal, yang kemudian ramalan tersebut pun terjadi pada diri Nora Saukilla Ekualen, dara dua puluh tujuh tahun yang sukses dengan beberapa kantor penerbit berskala Mayor serta beberapa restoran dengan omset puluhan juta dalam tiap harinya. Kecelakaan pesawat tersebut membuat Killa bertemu dengan seorang Abdi negara yang bernama Kapten Sean Dewa Anggara. Kapten Sean sendiri rupanya pria matang berdarah Korea Selatan - Magelang. Perjalanan cinta pun di mulai saat Killa lupa ingatan dan terserang penyakit leukodystrophy terminal. Penyakit ganggu saraf yang membuat ingatan korban hanya berputar pada usia lima tahun saja. Sehingga membuat Killa sukar untuk kembali ke Magelang dan tinggal di Korea Selatan. Kebersamaan akhirnya menumbuhkan benih cinta antar keduanya. Meski segala rintangan dari musuh Kapten Sean mencoba membunuh Killa. Hingga, pada saat Sean hendak mengutarakan rasa, justru Killa kembali ingat dengan tunangannya yang bernama David. "Sean, aku harus kembali ke Magelang. Aku sudah ingat semuanya, aku tidak bisa berlama di sini sebab rupanya aku hendak menikah dengan David." Keduanya berpisah, Killa meninggalkan desa militer dan Sean melanjutkan tugas negaranya. Meski begitu, tanpa sepengetahuan mereka semesta telah mengikat keduanya dalam jalinan kontrak kerja. Ya ... Kapten Sean adalah juga seorang penulis best seller yang tengah menerbitkan karya di kantor penerbit milik Saukilla. Namun, bisakah takdir mempertemukan dua insan yang sebenarnya saling cinta?
"Tante tidak memiliki hak untuk harta ini. Memang kalian kira ini harta warisan dari orang tua Killa! Bukan, Tante. Harta ini, rumah ini, mobil dan masih banyak lainnya ada hasil kerja keras Killa selama sepuluh tahun terakhir."
"Jadi tolong jangan mengungkit-ungkit apa yang saya miliki." Tegasnya seraya mengenakan kacamata.
"Heh! Killa! Kamu ini semakin dewasa malah semakin sombong ya! Contoh nih Kakak kamu!" timpal Riana.
Perempuan berusia empat puluh tahun tersebut adalah istri dari Kak Genta, Kakak kandung Norah Saukilla Ekualen yang jahat. Pasca meninggalnya kedua orang tua mereka, harta yang dimiliki Killa terus saja diperebutkan oleh kakak-kakaknya.
Mereka iri, sebab di usia yang masih terbilang muda sosok perempuan yang menyandang penyakit Agorapobhia tersebut sudah memiliki segalanya. Agorapobhia sendiri adalah rasa takut atau cemas berlebihan pada tempat atau situasi yang membuat penderitanya merasa panik, malu, tidak berdaya, atau terperangkap.
"Iya, dulu Kak Genta memang baik. Tapi, setelah menikah dengan nenek sihir seperti kamu dia pun berubah menjadi jahat!"
Hari itu Killa hendak pergi berlibur ke Korea Selatan, tepatnya di pedalaman Pulau Geoje. Usia yang masih terbilang muda, namun ia sudah mampu menghandle beberapa perusahaan penerbit berskala mayor serta restauran yang ia bangun dari nol. Itu semua adalah milik Killa, hasil keringatnya.
Sudah bergelar bos, membuat ia bosan harus setiap hari berurusan dengan kertas-kertas serta lembaran uang. Bukan sombong, tapi omset di restaurannya saja bisa mencapai sepuluh juta per hari.
"Kurang ajar ya kamu, Kii!"
"Stop, Tante. Kalau Tante butuh uang tidak harus seperti ini caranya."
Killa menuliskan sebuah cek yang tertuliskan delapan digit angka, lalu menyerahkan pada Tante Riana.
"Nih. Buat beli jajan. Sekarang silakan pergi, saya mau berangkat saat ini juga!" ketusnya.
Kak Genta segera menyahut, sebab sejak tadi ia hanya diam saja.
"Kii, biarkan kami yang menjaga rumah kamu. Kami berjanji, selama kamu liburan di Korea Selatan pasti akan kami jaga."
"Oh tidak usah repot-repot, Kak. Bisa-bisa malah kalian jual nanti rumah ini. Sudah, silakan keluar. Saya tidak punya banyak waktu, Kak."
"Tapi, Kii," kata Kak Genta lagi. Ia masih terus berusaha meyakinkan adiknya.
"Satpam! Tolong kosongkan rumah ini. Saya akan ke bandara sekarang juga."
"Baik, Nona."
*** *** ***
Sejak tadi malam memang firast buruk terus bergelayut dalam ingatan Killa. Ia terus saja merasa tidak tenang dan takut. Di sisi lain, itu memang salah satu phobia yang ia miliki. Namun, perasan takut tersebut lain dari biasanya.
Merry : [Kamu sudah seperti orang gila saja, Kii. Liburan tapi sendirian. Padahal, calon suami pun kamu ada. Ya semoga di Korea sana kamu bertemu dengan pemilik pedang naga puspa.] tulis Merry tak lupa di selipakan dengan emoticon tawa.
Killa : [Rasanya tuh aku malas banget mau menikah. Tapi, sudah terlanjur ya, Merr.]
Merry : [Lah, kalau nggak cinta kenapa mau dilamar sih!]
Killa : [Sudah ya. Aku offline dulu. Ini pesawat mau berangkat, nitip rumah sama semua aset ya, Merr. By my sister buruan nikah biar nggak jadi perawan tua usia tiga puluh lima]
Merry : [Ngomong apaan sih, Kii. Seperti hendak pergi jauh saja! Dasar aneh.]
Tujuannya adalah Korea Selatan, ia sudah mencari tahu tentang cuaca yang sedang terjadi di sana. Jika menurut penelitian Korea Selatan memang bulan ini sedang turun salju. Maka dari itu Killa mengenalkan mantel bulu berwarna dark brown yang terbuat dari woll.
Saukilla masih berusia dua puluh tujuh tahun. Perempuan manis berpawakan tinggi sekitar 163 cm. Ia juga memiliki rambut panjang sepunggung yang sengaja dicurly berwarna jingga. Killa juga merupakan lulusan dari universitas ternama di Sidney jurusan bisnis dan tata boga yang memiliki hobi traveling, menghamburkan uang dan bucin dengan Oppa Korea.
"Waduh, saya satu bangku dengan perempuan cantik. Apakah Nona model? Tentu jawaban saya salah dong. Nona adalah perempuan karir yang sukses di usia dua puluh tujuh tahun, memiliki tiga perusahaan penerbit berskala mayor, serta beberapa restoran yang memiliki omset perharinya bisa mencapai puluhan juta. Benar kan?"
Killa hanya terdiam seraya membulatkan bibir dengan sempurna. Ia bahkan tidak kenal dengan pria berambut gimbal yang mengenakan aksesoris seperti band reggae pada umumnya. Entah tahu dari mana pria tersebut tentang asal-usulnya.
"Maaf Anda siapa? Kenapa Anda bisa mengenal saya dengan rinci?" tanya Killa penasaran.
"Ya saya ini hanya manusia yang hobinya jalan-jalan serta menebak takdir orang lain." Jawabnya seraya tersenyum dan menggigit apel yang ia genggam.
'Sial! Kenapa aku bisa bertemu dengan orang gila! Ini pasti orang gila!' Gerutu Killa dalam hatinya.
Pria berambut gimbal tersebut pun kembali bercuap. Namun, Killa hanya mendengarkan seraya membaca Novel saja.
"Saat ini kita sedang berada di atas ketinggian 43.000 kaki atau setara dengan 13.716 km. Saya tahu tujuan Nona adalah Korea Selatan, Pulau Geoje. Tapi, Nona harus memaafkan Tuhan sebab sebentar lagi pesawat ini akan terjatuh ke sebuah jurang. Namun, tenang saja karena nantinya Nona akan ditolong oleh seorang abdi negara yang tampan asal Korea Selatan." Dalih pria tersebut, kemudian ia berjalan ke belakang seraya tertawa cekikikan.
Killa terus menggerutu. Ia sempat melontarkan kalimat gila kepada pria tadi yang meramal dirinya akan jatuh dari pesawat ini. Namun, Ia tidak percaya itu. Selama ia hidup Killa tak percaya dengan yang namanya manusia mampu mengetahui ajal selanjutnya.
"Wah! itu memang pria yang gila. Astaga! Amit-amitlah, apa-apaan coba dia berkata seperti itu. Abdi negara? Hah!" Pun Ia menyunggingkan senyum, sedikit ia angkat sudut bibirnya ke atas.
Killa memutuskan untuk tidur seraya menunggu pesawat landing di bandara Incheon Korea Selatan. Rasanya memang seperti mimpi saat ada guncangan besar yang terus bertambah menjadi besar.
Ia masih menganggap itu hanya mimpi atau halusinasi. Sehingga Killa tidak bangun. Tapi, saat suara teriakan demi teriakan memenuhi ruang pesawat perempuan dua puluh tujuh tahun tersebut baru tersadar jika apa yang ia rasakan bukan mimpi.
"Astaga apa yang terjadi?"
"Ya Tuhan tolong selamatkan kami dari kecelakaan pesawat ini," seru para penumpang.
"Segera kenakan pelampung yang sudah disediakan, harap terus siaga jika kami memberikan instruksi selanjutnya," kata awak pesawat tersebut.
"David, mungkin memang benar kita tidak berjodoh. Selamat tinggal." Kata Killa seraya menyeka air mata.
Namun, takdir berkata lain dan ucapan pria gimbal tadi memang benar adanya. Killa sempat mencari pria tadi di tengah-tengah kengerian pesawat. Orang-orang saling berhamburan mengumandangkan gema takbir. Tangis mulai pecah, saat instruksi menyayat hati menyambut telinga ini.
"Kita tidak memiliki banyak kesempatan untuk landing pada lautan, Capt. Beberapa badan pesawat sudah terbakar serta terjadi ledakan kecil," kata Co Pilot yang tak mampu menyembunyikan rasa takutnya.
"Perjalanan kita sudah usai. Hari ini tak ada landing di Incheon. Melainkan, di surga."
Killa hanya bisa menangis seraya merutuki hidupnya yang penuh luka. Selamat tinggal dunia penuh sandiwara, ujarnya.
Pesat tersebut meledak di atas ketinggian, puing-puingnya mulai berjatuhan dan Saukilla pun sudah tidak sadar.
Deemm ....
_Berambung_
Jangan lupa untuk review dan tambahkan ke perpustakaan kalian ya buat yang belum subscribe masih aku tunggu loh yuk subscribe biar nggak ketinggalan update terbaru dari cerita ini. Sebelumnya terima kasih banyak atas apresiasinya terhadap karya ini Love you All dan see you next part.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Irfan pernah berkata Amira tak akan berarti tanpa dirinya. Kini, kenyataan justru berbalik-Amira bersinar di puncak kesuksesan, sementara Irfan hanya bisa menatap penuh penyesalan. Ironisnya, pria yang pernah meremehkannya itu kini datang membawa sejuta rayuan. Apakah Amira cukup bodoh untuk menyerahkan hatinya lagi? Atau dia akan membiarkan mantan suaminya terus tenggelam dalam penyesalan? Ikuti kisah penuh emosi dan kebangkitan Amira dalam Bersinar Setelah Menjanda.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."