/0/2296/coverbig.jpg?v=2008866c80d36e4e1adae0ee504febcc)
Anak kembar yang dipisahkan sejak lahir, karena alasan yang tidak mereka ketahui. Mereka tidak boleh bersama, takdir yang berbeda sedang menanti keduanya. Namun sebuah ikatan batin yang kuat membuat mereka tetap terhubung. Kau siapa? Kenapa wajahmu sama denganku?" Penasaran, rasa ingin tahu, ingin mencari kebenaran, mencari jati diri. Keduanya saling memanggil satu sama lain dalam ikatan yang tidak bisa dilihat orang lain. Ikatan yang hanya dimiliki oleh anak kembar. Ikatan yang mampu menggerakkan ruang dan waktu. Satu di dunia manusia, satu lagi di dunia kristal. Mungkinkah mereka bertemu? Kenapa mereka dipisahkan, akankah mereka menemukan jawaban pertanyaan itu? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Kerajaan Cahaya, hari ini berbeda dengan hari biasanya. Kerajaan Cahaya selalu memiliki cuaca hangat dan cerah namun hari ini angin berhembus lebih dingin, awan terlihat mendung namun tidak turun hujan. Suasana seperti akan ada badai yang besar.
Di sebuah kamar Kerajaan Cahaya, seorang ibu yang sedang mengandung membacakan cerita untuk putranya. Lalu tiba-tiba ibu itu merasa bahwa perutnya berkontraksi, tanda proses persalinan awal dimulai.
"Yuasa cepat panggil papa, sepertinya mama mau melahirkan," Perintah ibu itu memegangi perutnya yang terasa sakit.
Anak yang bernama Yuasa mengangguk dan segera berlari. Tak lama kemudian ayah anak itu datang bersama seorang wanita. Wanita itu adalah dokter yang akan membantu persalinannya.
Dengan cekatan dokter itu membimbing pasiennya yang akan melahirkan. Tak lama berselang, terdengar suara tangisan bayi.
"Selamat Yang Mulia, Permaisuri melahirkan bayi kembar" ucap dokter wanita itu.
Rasa senang terpancar dari wajah pria itu. Dia mendapatkan bayi kembar. Lalu pria itu masuk dan melihat kedua bayi kembarnya. Bayi kembar laki-laki dan perempuan. Mereka kembar identik, wajahnya sama persis. Yang berbeda adalah warna rambutnya. Bayi perempuan berambut hitam gelap sedangkan bayi laki-laki berambut perak.
Pandangan pria itu tertuju pada bayi laki-laki itu. Dia berguman,"tidak mungkin."Pria itu membelai bayi laki-laki itu lalu meneteskan air mata.
"Dokter, segera kenakan pakaian hangat untuk bayi ini," ucap pria itu.
Tanpa banyak bertanya Dokter wanita itu segera membersihkan bayi itu dan mengenakan baju hangat serta selimut tebal pada bayi itu.
"Yang mulia, anda mau bawa ke mana bayi ini?" tanya dokter wanita itu saat menyerahkan bayi laki-laki itu.
"Tolong urus bayi perempuanku dan permaisuri, "Jawab pria itu langsung pergi meninggalkan mereka.
***
Di Kerajaan Silverstone, hujan dengan petir menyambar, terdengar suara gemuruh dan kilatan petir yang menyeramkan. Di saat gemuruh dan suara petir yang semakin menjadi terdengar tangisan bayi. Seseorang baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki. Dia adalah permaisuri Erina yang melahirkan putra keduanya.
"Permaisuri, bayi ini! Orang yang membantu melahirkan bayi permaisuri Erina tidak bisa berkata-kata. Bayi itu dialiri aliran listrik setiap disentuh orang yang menyentuhnya merasakan tersengat listrik.
"Panggil Archilles kemari, cepat!" perintah permaisuri.
Dengan cekatan permaisuri membungkus bayinya dengan kain supaya bayi itu hangat. Orang yang membantunya melahirkan tidak berani menyentuhnya.
Sesaat kemudian seorang pria datang, permaisuri memberikan bayi itu dan memintanya ke Kerajaan Cahaya. Tanpa banyak bicara pria itu langsung pergi dengan cepat.
***
Kerajaan Cahaya
Pria itu menggendong bayi laki-lakinya menuju sebuah kubah besar. Tempat itu sangat sepi, dia berjalan terburu-buru dan berhenti di depan sebuah gerbang.
Gerbang itu adalah portal dimensi yang menghubungkan kerajaan Cahaya dengan kerajaan Silverstone.
Tiba tiba portal dimensi itu mengeluarkan cahaya menyilaukan dan bayangan seseorang terlihat keluar dari dalam sana.
"Archilles!" ucap pria itu saat melihat seseorang yang keluar dari portal itu.
"Yang Mulia," jawab Archilles.
Pria yang dipanggil yang mulia oleh Archilles adalah Raja Yuichi. Nama lengkapnya Ryuichi Yuichi. Dia adalah Raja dari kerajaan Cahaya.
Archilles menceritakan kejadian kelahiran bayi yang sedang dipeluknya dengan cepat kepada raja Yuichi. Raja Yuichi mendengarkan dengan tenang. Lalu menghela napas dalam dan panjang.
"Ini sudah takdir," ucapnya. Dia juga bercerita tentang kelahiran bayi kembarnya dan Archilles mendengarkan baik-baik cerita Raja Yuichi.
"Benar-benar sulit dipercaya, kebetulan ataukah takdir," ucap Archilelles.
Akhirnya mereka menukar kedua bayi itu. Bayi Raja Yuichi dengan bayi Permaisuri Erina.
"Nama anak ini Yuan, jangan lupakan itu. Aku titipkan dia padamu jaga baik-baik," ucap Raja Yuichi.
"Dia bernama Light, nama yang sesuai untuk kelahirannya, tolong yang mulia menjaga dan menyayanginya," balas Archilles.
"Tentu," jawab Raja Yuichi.
Archilles kembali memasuki portal dimensi membawa Yuan bersamanya.
Raja Yuichi membawa Light dalam pelukannya, memandangnya sekilas. Rambut Light berwarna perak sama seperti Yuan. Terasa elemen petir yang kuat dari bayi Light.
Raja Yuichi kembali ke Istana bersama Light
***
Kerajaan Silverstone
Archilles kembali membawa seorang bayi laki-laki. Dia segera menemui permaisuri Erina.
"Permaisuri Erina, bayi ini bayi Raja Yuichi namanya Yuan. Raja Yuichi menitipkan bayi ini," kata Archilles menyerahkan bayi itu ke Erina.
Erina memandang bayi laki-laki itu, "Yuan, nama yang bagus, akan kujaga dirimu bayi kecil," Erina memandang jauh keluar jendela, "Jaga dirimu Light semoga kau aman di sana, maafkan ibu," gumam Erina lirih.
***
Raja Yuichi kembali ke Istana Kerajaan membawa bayi laki-laki. Selain dokter wanita yang membantu persalinannya tidak ada yang tahu bayi laki-laki itu bukanlah bayi permaisuri. Permaisuri yang tidak tahu mengira bayi yang digendong suaminya itu adalah anaknya.
"Suamiku, bayi ini kuberi nama Yui dan yang laki-laki Yuan" Ucap permaisuri yang menggendong bayi perempuannya.
"Bayi ini bernama Light," jawab Raja Yuichi.
"Tapi ...." Permaisuri ingin protes seketika terdiam saat melihat suaminya menggelengkan kepala. Dia tahu apapun yang akan dia katakan tidak ada gunanya.
"Yui dan Light. Ya Light juga bagus warna rambut peraknya juga terlihat cocok dengan namanya," ucap permaisuri memandang bayi yang digendong suaminya.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...