/0/22332/coverbig.jpg?v=c0fb0e047822ad1153939c5e7d602559)
"Ilmu Tujuh Gerbang Dewa!" Dunia persilatan digegerkan dengan kemunculan pemuda yang mewarisi kesaktian legendaris tingkat tertinggi dunia persilatan. Namun bukan dimiliki seorang tokoh aliran putih, namun bersama seorang pemuda yang membantai atas nama dendam keluarganya yang telah dihabisi. Sebuah skandal yang melibatkan sebagian besar tokoh-tokoh aliran putih. Sepak terjangnya membuatnya digelari sebagai Pendekar Bayangan Maut, dan orang-orang dunia persilatan menganggapnya sebagai momok menakutkan dan beraliran sesat. Sampai akhirnya ia menemukan kenyataan bahwa tokoh-tokoh aliran putih itu hanya di jebak, oleh ambisi seseorang yang ingin menguasai dunia persilatan. Apakah sang Bayangan Maut dengan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya akan tetap menjadi seorang pembantai? Atau ia akan menjadi pahlawan bagi dunia persilatan yang sedang menghadapi bencana besar oleh sang dalang kejahatan.
"Amitabha.. Ada apa denganmu Kaiming. Namamu yang artinya tercerahkan itu berbanding terbalik dengan wajahmu yang nampak muram. Kau adalah pemimpin di Kuil Dewa ini. Ketua Sekte Kuil Dewa tak selayaknya memiliki wajah yang masam!"
"Suhu.. Sebenarnya aku masih berat hati menerima tanggung jawab sebagai penggantimu. Seandainya tidak mengingat keinginanmu untuk mengundurkan diri dari dunia persilatan, tentu aku akan menolak. Kejadian waktu itu masih menghantuiku, aku merasa sangat bersalah."
Pembicaraan dua orang biksu itu terjadi di ruang pribadi Biksu Tian Kong. Guru Besar dari Sebuah Sekte ternama di dunia persilatan. Sekte yang anggotanya merupakan para pelayan dewa dari sebuah Kuil bernama Kuil Dewa di sebuah gunung bernama gunung Shenshan. Sebuah aliran pelayan dewa sekaligus perguruan silat yang bernama Sekte Kuil Dewa.
Di ruang pribadi Biksu Tian Kong guru besar Kuil Dewa yang telah mengundurkan diri itu, biksu Kaiming menghadap. Ketua baru Sekte Kuil Dewa yang menggantikan orang tua berusia sembilan puluh tahunan itu. Ia menyampaikan segala keluh kesahnya kepada gurunya itu.
Biksu Tian Kong merupakan satu dari Empat Malaikat Sakti dunia persilatan. Ia mendapat gelar Malaikat Wajah Pualam. Gelar yang disematkan karena sifatnya yang welas asih, juga wajahnya yang tampan meski sudah menginjak usia yang sangat tua. Dengan nasehat bijak, biksu Tian Kong berusaha menenangkan muridnya itu.
"Kejadian yang menimpa keluarga Liong itu bukan salahmu sepenuhnya. Kau hanya dijebak hingga terlibat rencana berdarah itu. Permusuhan pribadi orang itu dengan keluarga Liong membuat dia dengan kekuasaannya merencanakan pembantaian i..."
Tiba-tiba saja perkataan Biksu Tian Kong terhenti. Wajahnya berubah menjadi sangat pucat, "A-apa ini?" batin orang tua itu.
"A-ada apa guru?"
Biksu Tian Kong tidak tidak menjawab pertanyaan muridnya. Ia langsung melesat keluar dari kediamannya. Gerakan sangat cepat yang diperagakan Biksu Tian Kong bahkan tidak dapat dilihat oleh muridnya, Biksu Kian Ming.
Kesaktian Biksu Tian Kong memang tidak bisa diragukan lagi. Sebagai salah satu dari delapan orang paling sakti di dunia persilatan tentu Ilmu Meringankan Tubuh nya sangat tinggi. Seorang tokoh yang tenaga dalamnya sudah berada di tingkatan bertindak atas kemauan hati. Tingkatan tertinggi dari sebuah ilmu kesaktian.
Biksu Tian Kong melayang di atas atap kediamannya. Ia mengitari sekitar tempat tinggalnya itu dengan kemampuan penglihatan tingkat tinggi. Wajah orang tua itu terlihat sangat kebingungan.
"Aneh sekali! Aku sempat merasakan kekuatan yang sangat mengerikan di luar. Tapi mengapa tiba-tiba lenyap. A-apa mungkin itu hanya perasaan ku saja?" batin Biksu Tian Kong.
Bongg...
Terdengar bunyi lonceng besar Kuil Dewa di bunyikan. Sebuah pertanda datangnya bahaya yang sangat besar. Semua orang bergegas menuju bangunan utama kuil Dewa. Begitu juga Biksu Kaiming dan Biksu Tian Kong.
"Murid-murid Kuil Dewa memberi hormat!" ucap seluruh biksu Kuil Dewa seraya berlutut melihat kedatangan Biksu Kaiming dan Biksu Tian Kong.
"Apa yang terjadi?" tanya Biksu Kaiming, ketua generasi ke sepuluh Kuil Dewa.
"Seseorang telah mengacau di Aula Agung," jawab salah seorang murid.
Biksu Kaiming dan Biksu Tian Kong langsung melesat ke dalam. Mereka langsung menuju Aula Agung tempat yang dianggap paling suci di tempat itu. Tempat dimana terdapat Tiga Patung Dewa Tertinggi berukuran besar. Tempat yang dijaga Delapan Belas Biksu Tubuh Emas yang rata-rata memiliki tingkat kesaktian diatas rata-rata orang-orang dunia persilatan.
Betapa terkejutnya dua biksu utama itu ketika melihat Aula Agung sudah terbuka dengan paksanya. Pintu hancur berkeping-keping. Sementara keadaan di dalam membuat semua orang pasti bergidik melihatnya. Tiga Patung Dewa tertinggi putus kepalanya dan tergeletak di tanah. Sementara delapan Belas Biksu Tubuh Emas rebah di tanah tak sadarkan diri.
"Telapak Dewa Darah!" seru Biksu Tian Kong dan Biksu Kaiming bersamaan.
'Seratus hari lagi aku kembali. Pembalasan hutang sepuluh tahun harus dibayar. Penggal leher Biksu Kaiming seperti patung itu. Kalau tidak seluruh guru dan murid Kuil Dewa akan musnah!"
"Amitabha..!"
Sebuah pemandangan yang membuat bergidik dua orang tertinggi Kuil Dewa. Di dinding tepat di belakang tiga Patung Dewa tertinggi terdapat tulisan kalimat bernada ancaman. Tepat diatasnya terdapat sebuah telapak tangan berwarna hitam merah yang masih memancarkan hawa kekuatan mengerikan.
"Te-ternyata benar dugaanku. Karma atas nama keluarga Liong menuntut balas. Tak kan ada orang yang mampu menghentikan karma itu. Telapak Dewa Darah merupakan ilmu pukulan tertinggi yang belum pernah ada tandingannya," ucap Biksu Kaiming lirih.
Biksu Tian Kong yang memiliki kesaktian paling tinggi di kuil dewa pun terdiam. Ia tahu Pukulan Telapak Dewa Darah merupakan sebuah Ilmu Legendaris yang sangat berbahaya. Konon orang yang tingkatan tenaga sakti di tubuhnya masih tergolong rendah apabila menguasai ilmu itu mampu mengalahkan orang yang memiliki tenaga sakti tingkat tertinggi sekalipun.
"Untuk sementara kesampingkan dulu urusan itu. Mari kita bantu Delapan Belas Biksu Tubuh Emas ini," ucap Biksu Tian Kong menyadarkan Biksu Kaiming.
Biksu Tian Kong kemudian mencoba menyadarkan delapan belas Biksu Tubuh Emas. Setelah menciumkan mereka aroma pengembali jiwa yang ada di botol tangan kanannya perlahan kedelapan belas biksu itupun mulai siuman.
"Apakah kalian sempat bertarung dengan orang itu?" tanya biksu Tian kong kepada salah satu delapan belas biksu tubuh emas itu.
"Jangankan bertarung, melihat wujudnya saja tidak. Tiba-tiba kami terkena totokan pelemah tenaga. Dan perlu tetua ketahui, bukan aroma itu yang membuat kami siuman, melainkan karena batas waktu totokan itu sendiri yang telah habisi," jawab salah seorang biksu tubuh emas sambil menunjuk kearah dinding lain.
'Kalian hanya terkena totokan pelumpuh tenaga sementara. Dalam waktu sepeminuman teh kalian akan kembali seperti sedia kala!' sebuah tulisan lain terpampang di dinding itu.
"Ilmu Jari Dewa! Siapakah sebenarnya orang ini?" gumam biksu Tian Kong. "Aku tahu itu, aroma itu hanya untuk mempercepat pemulihan kalian saja." sahut Biksu Tian Kong setelah beberapa saat tenggelam dalam pikirannya.
"Terima kasih atas kemurahan tetua. Semoga tetua panjang umur," ucap ke delapan belas biksu tubuh emas berterima kasih.
"Bangkitlah, seratus hari lagi kita akan kedatangan tamu. Aku harap kalian sudah siap menyambut tamu ini dengan baik. Kita Tunjukkan bahwa kuil Dewa merupakan tuan rumah yang sangat baik untuk menerima tamu."
Biksu Tian Kong menatap tajam ke depan. Di balik kata-katanya itu menyiratkan rasa gusar yang besar. Ucapan tuan rumah yang baik merupakan isyarat bahwa orang-orang kuil Dewa harus bersiap menyambut musuh yang berjanji akan datang seratus hari lagi. Baginya kuil Dewa tidak boleh dipermalukan dengan cara seperti yang barusan saja dilakukan oleh orang misterius itu.
"Tamu yang baik seharusnya menyapa sang tuan rumah, bukan menyembunyikan diri dengan sikap angkuh !" geramnya dengan nada suara tinggi berharap orang yang dimaksud mendengar.
"Ilmu Tujuh Gerbang Dewa!" Dunia persilatan digegerkan dengan kemunculan pemuda yang mewarisi kesaktian legendaris tingkat tertinggi dunia persilatan. Namun bukan dimiliki seorang tokoh aliran putih, namun bersama seorang pemuda yang membantai atas nama dendam keluarganya yang telah dihabisi. Sebuah skandal yang melibatkan sebagian besar tokoh-tokoh aliran putih. Sepak terjangnya membuatnya digelari sebagai Pendekar Bayangan Maut, dan orang-orang dunia persilatan menganggapnya sebagai momok menakutkan dan beraliran sesat. Sampai akhirnya ia menemukan kenyataan bahwa tokoh-tokoh aliran putih itu hanya di jebak, oleh ambisi seseorang yang ingin menguasai dunia persilatan. Apakah sang Bayangan Maut dengan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya akan tetap menjadi seorang pembantai? Atau ia akan menjadi pahlawan bagi dunia persilatan yang sedang menghadapi bencana besar oleh sang dalang kejahatan.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa 21+ Carmen Adelia Giovanni (26) harus menelan pil pahit setelah memergoki kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Kemudian ia memutuskan untuk pindah ke kota lain untuk menenangkan diri dan mencari pekerjaan lain. Ia melamar pekerjaan di perusahaan Johnson Corporation dan diterima menjadi sekretaris di sana. Alexander Felix Johnson (31) CEO arogan yang kembali ke kota kelahirannya ketika menemukan gadis yang menarik perhatiannya berada di kantor milik keluarganya. Akankah Alexander Felix Johnson berhasil memiliki Adelia Giovanni untuk menjadi kekasih sekaligus istrinya? Dan bagaimana reaksi Adelia ketika mengetahui bahwa Alexander adalah laki-laki yang membawanya malam itu?
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."