/0/22188/coverbig.jpg?v=4f6b0ccb7ad527802d38d117e6ebad08)
21+ Hot Story Sequel of My Sexy Lady Alina Davidson hanya bisa tersenyum menatap Thomas. Kenapa laki-laki itu sangat sulit untuk dijangkau nya? Sangat sakit saat tahu kalau di hati Thomas hanya ada Erika dan semua pengorbanannya tidak pernah dianggap. "Kak, aku mohon sentuh aku," ucap Alina memohon pada Thomas untuk segera menyentuhnya. "Maaf Alin, aku tidak bisa." Thomas memalingkan wajahnya saat Alina membuka seluruh pakaiannya. "Aku akan melakukan apapun agar Kakak bisa melihatku sedikit saja. Aku merelakan semuanya untukmu, kak." Alina mengiba cinta pada Thomas. Alina tak ingin membuang kesempatan ini, ia memutar tubuhnya masuk ke dalam pelukan Thomas. "Fucking me, please..." Thomas menghembuskan napas sambil menutup matanya. Ia menatap Alina dengan tajam. "Jangan salahkan aku, kau yang memintanya." Ia sudah tak tahan lagi ingin membuat gadis itu merintih memanggil namanya.
Alina menghembuskan nafasnya yang terasa begitu berat saat sampai di dalam apartement kecilnya. Entah mengapa dia merasa hari ini terasa sangat melelahkan. Alina Davidson atau yang biasa disapa Alin sudah 4 tahun kuliah dan tinggal di London, jauh dari keluarga dan hidup mandiri di negeri orang.
Alina memilih tinggal jauh dari Indonesia agar bisa menjauh dari cinta yang tak terbalaskan. Kegiatannya di London begitu membosankan. Hanya hanya melakukan rutinitas yang sama berulang kali setiap hari tanpa ada perubahan yang berarti.
Suara dering telepon berbunyi berkali-kali dari ponselnya membuat ketenangan hidupnya yang sementara waktu menjadi terganggu.
"Hallo kak," sapa Alin saat Alden menghubunginya.
"Hallo Alin... bagaimana kabarmu?"
"Baik kak seperti biasanya," jawab Alina dengan malas.
"Alin, kakak merindukan sayang" sapa Erika sambil merebut ponsel dari Alden.
"Terima kasih kak, kapan melahirkan kak?"
"3 minggu lagi sayang... kamu jadi pulangkan?" tanya Erika.
"Iya kak."
Alina dulu sangat dekat dengan Erika mungkin karena kakak iparnya itu mengerti perasaannya. Erika lah yang menyemangatinya yang dulu sempat patah hati, sebenarnya Erika tak salah, tapi dia belum bisa menerima kenyataan yang ada.
Dulu segala macam cara sudah dia lakukan untuk mendapatkan cinta pria itu, berharap pria itu bisa menerima cintanya walau dia tau masih ada wanita lain dalam hatinya. Dia melihat jam dinding waktu sudah menunjukan jam 11 malam, dia memutuskan untuk tidur dan beristirahat. Alina teringat kejadian 4 tahun yang lalu.
Alina menatap dirinya di depan cermin sambio mencoba berbagai macam gaun yang akan dia kenakan saat acara resepsi pernikahan kakaknya Alden.
"Sudah Lin, nanti cerminnya pecah loh," ujar Lucy mami Alina.
"Apaan sih mi," Alina mengerucutkan bibirnya.
"Kamu selalu cantik mau pakai baju apapun. Mami yakin Thomas klepek-klepek."
"Serius mi?" tanya Alina antusias. Lucy menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada anak tirinya.
Alina sangat bahagia. Mata melalang buana mencari keberadaan pria yang dicintainya. Senyuman terukir di bibirnya saat orang yang dicarinya datang di acara pernikahan Alden dan Erika. Pesona Thomas begitu menarik perhatiannya, bahkan bukan hanya dirinya beberapa wanita tamu undangan juga terlihat tertarik pada pria itu.
Dia sangat kesal kenapa Thomas begitu mempesona hingga banyak mata wanita-wanita meliriknya. Ingin sekali dia mencungkil mata wanita genit itu agar tidak lagi bisa menatap prianya.
Akan tetapi pria yang diharapkan Alina tidak memperhatikannya. Thomas menatap sedih kearah Erika. Erika, wanita yang sangat dicintainya terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin di samping Alden. Hatinya sakit menatap kebahagian kedua mempelai yang seakan menari di atas penderitaannya.
Thomas tak ingin berlama-ama lagi di sini karena membuatnya tak nyaman. Saat akan pergi Thomas melihat adiknya Alden berjalan mendekatinya, Thomas sempat terpanah melihat gadis itu dengan senyuman malu-malu .
"Haiii kak Thomas," sapa Alina dengan senyuman terindahnya.
"Ya." Thomas hanya membalas dingin.
"Kakak kok lama sih datangnya."
Tidak ada jawaban dari Thomas, pria itu hanya menatap Alina tanpa ekspresi. Merasa tak ada jawaban dari Thomas membuat Alina terluka. Dia merasa tak dianggap oleh pria yang dicintainya.
Keadaan berubah menjadi canggung. Thomas memutuskan untuk pergi meninggalkan Alina, dia tidak ingin berlama-lama di sana terlebih ada adiknya Alden. Dia tahu kalau Alina menyukainya dan tak ingin memberikan harapan pada gadis kecil itu.
Sebenarnya Thomas tak ingin memberikan harapan pada Alina, tapi memang kesalahannya juga saat sedang merasa kesepian dan sedih malah mencium bibir gadis berusia 18 tahun tersebut. Kecantikan dan kepolosan Alina sama persis seperti Erika dulu dan itu mampu membuatnya tertarik pada gadis itu.
"Kak mau kemana?" tanya Alina menahan lengan Thomas.
Thomas mengerutkan dahinya. Dia tak suka Alina memegang lengannya.
"Kak jawab dong jangan cuma diam begitu," ucap Alina yang kesal dengan sikap dingin Thomas.
Thomas menghela napasnya. "Pulang," jawabnya datar.
"Kok cepat banget sih Kak pulangnya. Apa gak makan dulu atau minum apa dulu gitu."
Alina terus berbicara dengan semangat pada Thomas walau pria itu tidak memberikan respon apapun. Thomas merasakan sangat sesak berada di pernikahan Alden dan Erika dan hanya ingin secepatnya pergi dari sini sehingga tak mendengarkan semua ucapan gadis kecil itu.
"Kak bisa minta nomor ponselmu?" tanya Alina tak mau menyerah.
"Nanti aja yaa." Thomas pergi begitu saja dari hadapan Alina.
Alina tak percaya Thomas meninggalkannya dan tak memperdulikannya padahal di sekolah dia salah satu primadona, banyak sekali yang menyukainya, tapi sayangnya dia tak tertarik pada mereka. Sikap Thomas yang cuek, dingin, dan tak menganggapnya ada malah membuatnya tertantang dan tertarik pada pria itu.
Alina seakan tak memiliki tenaga lagi. Dia duduk dengan lemas dimeja khusus keluarga, disana ada Erik.
"Kenapa lo? Lemes amat," tanya Erik memperhatikan wajah Alina.
"Gak apa-apa." Alina meletakkan wajahnya di meja, hal ini biasa dia lakukan jika dia merasa hatinya sedang tak kesal dan gundah gulana.
"Yaah, gak asyik lo malah lemes gitu, tapi gue tau apa yang bisa bikin mood lo membaik lagi." Erik masih berusaha menghibur Alina dengan caranya.
"Apaan sih lo," ujar Alina masih dengan posisi yang sama dan menutup matanya.
Erik mengambil ponselnya dan menghubungi Thomas. "Halo bang Thomas."
Alina dengan refleks membukan mata nya saat mendengar Erik memanggil nama Thomas. Dia berusaha mendengarkan pembicaraan mereka, tapi masih dengan posisi yang sama. Dia langsung mengangkat kepalanya setelah Erik selesai berbicara di telepon.
"Apa?" Erik melirik Alina.
"Lo punya yang gue mau." Alina tersenyum penuh arti menatap Erik. Tiba-tiba saja dia berubah menjadi sangat ramah pada adik Erika.
"Apa?" Erik berpura pura tidak tau apa yang di maksud Alina.
"Itu kak Thomas." Alina menatap Erik dengan antusias.
"Kenapa bang Thomas?"
"Minta nomor ponselnya Mr Cool dong."
"Mr Cool? Who?"
"Kak Thomas. Aku memanggil Kak Thomas dengan nama Mr Cool karena dia sangat dingin bagaikan Cool-kas."
Erik tertawa mendengar perkataan Alina. Gadis itu benar-benar sudah jatuh cinta pada pria yang jauh lebih tua darinya. "Tidak ada yang gratis di dunia ini nona."
"Lo mau apa gue kasih Rik, please minta nomor ponsel Mr Cool yaa, please..." Alina menatap Erik dengan mata berbinar-binar bahagia.
"Nanti gue pikirkan." Erik menggoda Alina.
"Sumpah yaa lo memang menjengkelkan!" Alina merasa gemas dipermainkan Erik.
"Hahaha emang gue pikirin." Erik lagi-lagi menggoda Alina.
Alina berdiri menghentakkan kakinya, beranjak dari meja Erik dan Erik tertawa melihat kelakuan Alin yang kekanak-kanakan.
Tanpa terasa air mata terjatuh di pipi Alina saat teringat kejadian berapa dia begitu mengejar cinta Thomas. Rasanya baru seperti kemarin rasa cintanya menggebu-gebu pada pria yang tidak pernah mengaggapnya ada.
Thomas Saputra, nama pria yang selalu terukir di dalam hatinya. Betapa bodoh dan lugunya dia dulu mengejar pria itu. Ingin sekali dia menghapus semua kenangan tentang
21+ Cerita dewasa harap membaca bacaan yang sesuai dengan usia yaa. Selena sangat bahagia telah menyerahkan kesuciannya pada pria yang sangat dicintainya. Pagi ini dia bangun dengan senyuman terindah yang pernah dimilikinya. "Kamu sudah bangun." Terdengar suara serak khas orang tidur. Selena menyerengitkan dahinya dengan heran kenapa suara Oliver berbeda? "Oliver, kenapa suaramu berbeda?" tanya Selena. "Oliver? Siapa Oliver?" tanya pria itu dengan heran. Selena mendongakkan kepalanya, betapa terkejutnya dia saat melihat pria yang berbeda. "K-kamu siapa? Kenapa kamu berada disini." Selena kaget dengan pria yang tidak dikenalnya berada bersamanya. "Kamu menanyakan aku siapa? Aku pria yang menghabiskan malam ini bersamamu. Aku membayarmu dengan mahal." Wajah Selena mendadak pucat, dia kenapa bisa bersama pria ini? Lalu apa maksud dari pria ini mengatakan sudah membayarnya dengan mahal? Apakah dia dijual? Berbagai macam pertanyaan ada di dalam pikirannya. Dia bingung dengan semua yang terjadi. Ikuti cerita Desire In Love yaa...
21+ Hot Story Sesuaikan bacanya dengan usia yaa "Apa harus kita lanjutkan?" tanya pria itu ragu. "Lanjutkanlah... aku sudah tidak tahan lagi," ujar Azura dengan matanya yang sayu. Secara perlahan pria misterius mengikuti apa yang diinginkan Azura. "Sa-sakittt," rintuh Azura. "Maaf ini hanya sakit di awal nanti kamu akan merasakan kenikmatan yang lebih dari ini," ucapnya dengan napas memburu. Azura menikmati semua sensasi yang berbeda antara sakit dan nikmat terasa bersamaan. “Apa aku berhenti saja?” tanya pria itu. Dengan cepat Azura menggelengkan kepalanya, “jangan… teruskan saja.” “Baiklah aku akan memberikanmu kenikmatan.” “Lakukanlah aku sangat menginginkannya.”
21+ Bijaklah dalam memilih bacaan yang sesuai dengan usiamu. Erika tak pernah menyangka bisa jatuh cinta dengan pria yang lebih muda darinya, Alden. Alden, menatap Erika dengan gairah ingin memilikinya. "Ngapain lo, lihat-lihat gue!" Erika melirik Alden kesal. "Suka-suka gue dong, Mbak. Terserah mata gue mau lihat siapapun kok malah lo yang sewot," sahut Alden yang sengaja menggoda Erika. "Astaga, nih bocah. Mata lo tuh di kontrol jangan lihat gue mulu." "Nah, ini jadi masalahnya. Gue suka lihat lo bikin sesuatu bangun loh, Mbak." "Heh! Apa lo mau gue penyet!" "Jangan galak-galak Mbak, nanti kalau lo galak bikin gue makin bergairah loh." Alden menaik turunkan alisnya. "Kalau gue makin bergairah, lo mau ga Mbak adu mekanik sama gue." Mata Erika terbelalak. "Dasar lo, brondong kampret!!!"
21+ Hot Story. Bijaklah memilih cerita yang sesuai dengan usia. Alana Handoko tidak pernah menyangka hidupnya berubah dalam semalam. Dia harus bertanggung jawab atas kecelakaan gadis kecil berusia 5 tahun. Reynar Adiwangsa, seorang CEO muda yang memiliki paras tampan bak dewa Yunani sangat terpukul atas musibah yang telah terjadi. Dia menatap Alana penuh dendam atas kematian gadis kecil yang sangat disayanginya. Reynar melakukan segala cara untuk membuat hidup Alana yang tadinya indah berubah bagaikan neraka dunia. Tidak ada ampun bagi siapapun yang telah merenggut harta yang paling berharga dalam hidupnya.
21+ Cerita Dewasa Pernikahan Rosa yang sudah berjalan 5 tahun terasa hambar tanpa kehadiran seorang anak. Perlakuan Indra, suami Rosa yang kasar membuatnya tidak tahan lagi. Kehadiran Bian membuat semuanya berubah. Lelaki itu malah memberikan kebahagian yang tidak didapatkannya dari Indra.
21 + Cerita dewasa yang bikin kipas-kipas. Harap membaca bijak memilih bacaan. "Kenapa kamu berselingkuh Andre?" tanya Selvia menatap laki-laki yang memberikannya kenikmatan. "Sstt, jangan bertanya seperti itu, Sel," ujar Andre membelai Selvia. "Ndre, kamu gak boleh seperti ini." "Selvia, dengarkan aku, Sayang. Aku mencintaimu dan sekarang layani aku dengan liar. Aku hanya puas saat bercinta denganmu." Selvia tidak dapat menolak setiap sentuhan jari jemari Andre. Lelaki itu membelai lembut setiap lekukan tubuhnya membuat ia semakin bergairah. Antara nikmat dan dosa berjalan beringinan. Pernikahannya yang dulu kandas membuatnya menjalin hubungan terlarang dengan suami sahabat baiknya sendiri. Menjadi wanita simpanan merupakan cara termudah menjadi kaya dan nikmat sekaligus.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Keluargaku berada di garis kemiskinan dan tidak memiliki cara untuk mendukungku di perguruan tinggi. Aku harus bekerja paruh waktu setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dan mampu masuk ke universitas. Saat itulah aku bertemu dengannya - gadis cantik dikelasku yang diimpikan setiap laki-laki. Aku sadar bahwa dia sangat jauh dari jangkauanku. Namun, aku mengumpulkan seluruh keberanian dan mengatakan kepadanya bahwa aku telah jatuh cinta padanya. Yang mengejutkanku, dia setuju untuk menjadi pacarku. Dengan senyuman termanis yang pernah kulihat, dia memberitahuku bahwa dia menginginkan sebuah iPhone terbaru sebagai hadiah pertamaku untuknya. Aku bekerja seperti seekor anjing dan bahkan mencuci baju teman sekelasku untuk mendapatkan uang. Kerja kerasku membuahkan hasil setelah sebulan. Aku akhirnya dapat membeli apa yang diinginkannya. Tetapi saat aku membungkus hadiah itu, aku melihatnya bercumbu dengan kapten tim bola basket. Dia kemudian mengolok-olok dan menghina kemiskinanku. Yang lebih parahnya lagi, laki-laki selingkuhannya meninju wajahku. Aku diselimuti oleh keputusasaan, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan kecuali diam saja saat mereka menginjak-injak perasaaanku. Tetapi kemudian, ayahku tiba-tiba meneleponku dan hidupku berubah sepenuhnya. Ternyata aku adalah putra seorang miliarder.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....