/0/22119/coverbig.jpg?v=19eadd46cdb075ab220bcbcbe934044e)
DEWASA ONLY (21+) Kalah taruhan membuat Laura harus menjalani Hukuman selama 14 hari penuh. Selama 14 hari tersebut ia harus ber cinta dengan Davin, seorang dokter yang dijadikan target hukuman tersebut. Hukuman akan dikatakan sah apabila ada rekaman suara De Sahan Laura dan Sang dokter. Bagaimana Laura akan menjalani misinya selama 14 hari tersebut.
C
"Laura, Kamu ingat kan dokter muda yang menjadi narasumber Saat kuliah umum tentang kesehatan alat reproduksi di aula fakultas kedokteran kemarin?" Raisa bertanya dengan wajah serius.
"Ingat. Yang dokter Davin itu kan?" Jawabnya. Raisa mengangguk mengiyakan. "Kenapa emangnya?" Lanjutnya lagi.
Raisa tak langsung menjawab. Ia mengembangkan senyumnya sedikit pada Laura membuat Laura langsung menautkan alisnya, "Hukuman kamu akan ada hubungannya dengan dokter tampan itu."
"Ha? Maksudnya?"
Raisa memutar bola matanya malas. "Maksudnya itu, karena kamu kalah dari permainan yang kita buat kemarin, aku dan Olim udah sepakat kalau hukumannya, kamu harus tidur dan lakuin hubungan badan sama tu dokter."
Bagaikan petir di siang bolong, Laura yang belum siap menerima pernyataan tersebut masuk ke telinganya, langsung tersedak dengan minuman yang baru saja ia teguk. Ia menepuk-nepuk dadanya kuat sambil menatap Raisa dengan tatapan horor.
"Kamu gi la?" pekiknya tak percaya.
"Enggak. kita berdua waras dan sangat waras. Jadi hukuman itu memang sudah aku dan Olin pikirkan dengan matang-matang." Raisa melirik Olin yang ada di sampingnya. Gadis berkacamata itu langsung mengangguk mengiyakan.
"Iya Laura! Gak perlu rekaman video, rekaman suara desa han kalian berdua aja udah cukup sebagai bukti." kali ini Olin ikut menimpali dengan tambahan syarat. Dan Laura semakin dibuat membelalak.
Olin, sahabatnya yang paling polos di antara mereka bertiga bisa-bisanya ikut menimpali dengan ide gila yang tak masuk akal seperti ini.
Laura menggeleng kuat, "kalian gila sumpah. Aku nggak mau. Kalau ngide itu yang ngotak dikit lah." Protesnya tak terima.
"Itu udah yang paling ngotak ogeb. Tapi terserah kamu aja sih. Kalau gak mau laksanain hukuman, ya kamu tinggal serahin tu mobil di depan sama kita."
"WHAT?? Nggak! nggak! nggak!Sahabat macam apaan kalian! Itu mobil Dean, hadiah ulang tahun dari Papinya. Bisa diusir aku dari apartemen. Nggak nggak.!"
"Ya udah, lakuin aja atuh non.! Toh kamu nanti bakal ketagihan. Karena memang seni kmat itu. Nik mat banget malahan." Laura seketika bergidik ngeri menatap Raisa yang masih asik berceloteh gi la.
"Kalau kamu setuju! kita lanjutkan. Namanya Davin Alexander Hutama, seorang dokter di Alexander Hospital. Anak dari pemilik Alexander Company dan jadi penerus satu-satunya semua aset Alexander. Dia tinggal di Apartemen mewah Diamond lantai 5. Umurnya masih 27 tahun." jelasnya sembari menatap Laura dengan tatapan serius.
Laura menggigit bibir bawahnya bingung. Banyak pilihan berputar-putar di otaknya saat ini. Kalau dia terima, kepe rawanan yang ia jaga selama ini akan lenyap begitu saja. Tapi kalau dia tolak, mobil Dean akan melayang dan dia akan diusir dari apartemen. Jadi gembel mendadak dong dia.? Hiiiiii!.
Laura terdiam. Hatinya berkecamuk dan otaknya benar-benar kacau. Semua ini berawal dari permainan tebak-tebakan gi la nya satu Minggu yang lalu.
--
--
Satu Minggu Yang Lalu,
Laura, Raisa dan Olin tengah duduk santai di kantin jurusan saat netra mereka menangkap sosok Lia yang sedang bercanda bersama beberapa orang yang mereka kenal.
Tapi bukan Lia yang tengah asyik bericara yang menjadi target mereka sekarang, melainkan tentang pera wan atau tidaknya gadis yang tengah bercanda di hadapan para laki-laki itu.
"Lihat tu, dia memiliki tatapan yang begitu polos. Aku yakin Lia udah nggak tersegel lagi. Alias udah nggak pera wan!." ceteluk Raisa tiba-tiba dan tentu saja langsung menarik perhatian Laura dan Olin. Keduanya langsung menatap ke arah Lia.
Diantara mereka bertiga, Raisa lah yang bicaranya paling fro ntal. Pernah suatu hari Raisa yang kesal dengan salah satu mahasiswa cowok di jurusanya, tiba-tiba saja meneriaki lelaki itu ber 'burung' kecil dan tak akan bisa memu askan wanita. Gila bukan!? Seperti itulah Raisa. Mungkin karena perawakan Raisa yang juga sedikit tomboi.
"Jangan asal tebak kamu. Tahu dari mana?" tanya Olin namun juga penasaran.
"Iya ih Rai! asal nyeletuk aja tu mulut!" timpal Laura.
"Kalian nggak percaya?" tanyanya yang langsung mendapat gelengan dari dua sahabatnya itu. "ck! Karena faktanya memang, wajah polos kayak gitu biasanya cepat banget pera wannya diambil cowok.!" Lanjutnya yakin. Namun celetukan dari Raisa membuat Laura seketika mendengus kesal.
"Gak juga, contohnya aku."
"Itu kamunya nya aja yang sok polos. Zaman sekarang nggak nge s e ks itu nggak seru."
"Gila kamu! Istilah dari mana tu?"
"Kamu yang gila!. Kurang piknik sih tu otak. Pokoknya aku yakin si Lia udah gak pera wan.!" kekeuh Raisa. Sedangkan Laura dan Olin hanya melongo melihat keyakin Raisa dengan pendapatnya.
"Gimana kalau kita taruhan. Aku yakin Lia masih virg in." Tantang Laura Secara tiba-tiba.
Olin dan Raisa seketika menautkan alisnya serentak, "Taruhan? Bayaran bagi yang kalah apa nih?" tanya Rai cukup antusias.
"hukumannya kita pikirkan nanti setelah tahu siapa yang kalah. Yang jelas sekarang, kalian berani nggak taruhan?"
"Oke! Siapa takut.! Kamu gimana?" tanya Raisa secara tiba-tiba pada Olin yang sedari tadi hanya menjadi pendengar yang baik.
Sontak saja Olin menggeleng cepat. "Maksudnya geleng-geleng? Kamu nggak ikutan?"
"Ogah! Kalian yang ribut bawa-bawa aku!" celetuk Olin.
"Cemen banget sih."
"Biarin! Yang penting aku nggak ikut-ikutan!"
"Serah kamu deh! Jadi gimana Rai? Kamu mau terima taruhan dari aku kan?" Raisa sedikit berpikir sebelum dia mengiayakan ajakan Laura untuk menjalankan taruhan aneh mereka.
satu minggu setelah taruhan, Raisa berhasil membuktikan kalau Lia memang sudah tak pera wan lagi. Semua data itu Raisa terima dari kekasihnya Lia sendiri yang mengaku sudah sering tidur dan menc icipi tubuh wanita itu. Kalian tahu apa artinya? Itu artinya, taruhan kali ini dimenangkan oleh Raisa.
Jadi mau tidak mau, Laura harus menerima kekalahannya.
--
--
Haaaahhh....
Itulah sekelebat percakapan Laura dan teman-temannya dua Minggu yang lalu di kampus mereka. Jika dikaji ulang kembali, jujur ini semua kesalahan Laura, karena membuat taru han gi la dengan teman-temannya.
Dan sekarang justru senjata makan tuan.
Setelah mengulang dan menimbang kembali, Laura akhirnya menyanggupi hukuman yang Raisa berikan untuknya dan di sini lah dia sekarang. Disebuah rumah sakit besar yang terkenal di Indonesia. Dimana lagi kalau bukan di Alexander Hospital.
Seperti janjinya dengan teman-temannya, Laura butuh satu minggu memantapkan keyakinan untuk menerima hukuman dari taruhan gila yang dia buat sendiri.
Laura kembali melirik ke belakang, ke sebuah mobil sedan BMW milik Raisa. Di sana sudah ada Raisa yang ikut menemaninya memulai aksi pertamanya. "Rai! Aku gugup nih! bisa minta waktu lagi nggak?" rengek Laura dengan wajah super mengiba.
"Nggak ada. Udah buruan masuk sana."
"Tapi apa harus di sini?"
"Trus mau ketemuan dimana? Di Apartemennya langsung? Oke! nggak masalah. Nanti malam kita ke sana.! Nggak ada korting-kortingan sambil ngerengek-ngerengek lagi ya! Ini udah lama banget aku nunggunya.!"
Laura lagi-lagi menghela nafas mendengar jawaban Raisa. Dasar sahabat tak punya perasaan! – Batinnya merutuk.
Laura akhirnya memutuskan pulang dulu dan akan menemui Dokter itu di Apartemennya. Tapi alasan apa yang akan ia beri buat lelaki itu nantinya. Nggak mungkinkan dia jujur kalau sedang jalani hukuman taruhan dan hukumannya itu berci nta dengan si Dokter?! Yang benar saja! Bisa digeplak bolak-balik dia.
Malamnya, Raisa kembali menemani Laura. Gadis itu sudah tampak cantik dengan balutan baju kaos lengan pendek dengan bagian bawahnya dimasukkan ke dalam rok mini kembang. Laura juga mencatok rambutnya dan membuatnya sedikit bergelombang menambah kesan anggun pada gadis yang sebentar lagi akan menjalankan misinya.
Untuk beberapa saat Laura selalu menarik nafasnya gusar. Bahkan dia kembali merengek pada Raisa untuk mengundur hukuman taruhan yang dia buat sendiri. Tapi kalian tahu kan seperti apa jahil dan kerasnya Raisa? Sahabatnya itu mana mau mengundur waktu lagi.
"Udah! Nggak apa-apa! Percaya deh sama aku. Kamu nggak bakal dibu nuh juga kali sama tu Dokter!" ucap Raisa sembari menaik-turunkan alisnya.
"Sialan kamu! Emangnya ada angin apa dia bakalan bun uh aku!"
"Ya siapa tahu aja tu Dokter lagi sa nge pas kamu datang, trus lihat kamu se ksi gini langsung diperkaos sampai metong!" Laura sungguh ingin bertepuk tangan setelah mendengar celetukan kurang ajar dari Raisa.
"kamu itu sahabat aku apa bukan sih?"
"Menurut mu? Jangan bilang kamu masukin hati ucapan aku barusan? Ayolah Laura! Kamu tahu aku hobby ngomong seperti itu kan!"
Laura berdecak kesal, "Iya Iya, tahu!" ucapnya sewot.
"Ya udah Ayok! Ni minum sekalian kalau kamu tiba-tiba gugup. Sorry sisa punyaku. Hehehhe!" Laura meraih botol mineral yang isinya tinggal setengah itu dari tangan Raisa.
Dan saat Laura menggenggam botol tersebut, tanpa Laura sadari, Ada senyum tipis yang terbit dari bibir Raisa.
*****
Alvaro diminta menyamar menjadi siswa di sebuah sekolah untuk mengungkap kasus bullying di sekolah tersebut. Namun siapa sangka baru sehari dia di sana, penyamarannya langsung diketahui oleh Cia, teman sekelasnya yang sengaja mengikutinya pulang sekolah menuju markas. Alvaro berfikir jika penyamarannya akan terbongkar karena Cia menyebarkan statusnya Yang sebagai seorang polisi, namun ternyata ia salah besar. Cia justru membantunya dalam mengungkap kasus bullying tersebut. Sejak saat itu, Cia selalu mengganggu Alvaro dan merengek pada pria tersebut untuk ikut dalam setiap misi yang Alvaro kerjakan. Perjalanan Cia merekcoki Alvaro dilalui dengan hal yang lucu, menggemaskan, kesal dan manis. Namun siapa sangka, Cia yang ceria justru menyimpan luka yang membuatnya nyaris menghabisi dirinya dengan tangannya sendiri.
21++++ Hanya untuk dewasa. Romance comedy dengan unsur dewasa. Penyebar brosur dan pelayanan bar. Dua pekerjaan yang saat ini Kayla lakoni. Di tengah pekerjaannya menyebar brosur makanan, ia bertemu dengan Andreas yang tak tahu wajahnya. Namun cara pertemuan Kayla dengan Andreas dalam kostum badut, bertolak dengan pertemuan Kayla di bar dengan Andreas. Pertemuan di bar berakhir sangat panas dan menggairahkan. Namun karena gairah itulah Andreas menawarkan pekerjaan model pada Kayla. Namun siapa sangka, Andreas ternyata menyukai Kayla dalam kostum badutnya. Dan memusuhi Kayla yang kini menjadi modelnya. Tapi apa yang terjadi saat Andreas tahu, jika Kayla ternyata Rilla yang ada dalam kostum badut tersebut. Kisah panas dan menggairahkan
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. "Berhentilah menggangguku!" kata mantan pacarnya. "Hatiku hanya milik Jenni." "Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?" kata seorang tokoh besar misterius.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.